Kamis, 25 November 2010

SS IV M8 2010

Oktober - Desember 2010

Pelajaran 8

Diterjemahkan Oleh : Rachel dan Danny Handoko

 

:: YOAB:  Orang Kuat Daud yang Lemah ::

 

“Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah

yang menguji hati” (Ams. 21:2)

 

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

         

Sabbath

13 NOVEMBER

2 Samuel 2; 3:1–26; 11:1–25; 20:1–26; 1 Raja-Raja 1; Mat. 5:22

Pendahuluan

Suatu Teladan Yang Negatif  

 

Ketika saya pertama kali mendengar kisah Kassim*, saya hampir tidak bisa mempercayai telinga saya.  Sebagaimana saya mengenalnya, Kassim adalah seorang yang baik di gereja, seseorang yang selalu dengan efektif menjalankan tugasnya sebagai seorang ketua jemaat.  Dia menyampaikan khotbah yang menarik, dan nasihat-nasihatnya selalu membantu.  Saya menganggap Kassim sebagai seorang pengikut yang sejati.  Kemudian suatu hari, saya menemukan satu sisi lain darinya. 

Kisah yang saya dengar tentangnya mencengangkan saya.  Begitu sulit hal itu untuk dipercaya.  Kassim telah membunuh beberapa orang di masa lalu dan masih tetap terlibat di dalam satu tingkah laku yang tidak terkatakan.  Seorang sahabat saya yang lain tahu bahwa Kassim telah disewa oleh satu keluarga untuk membalaskan dendam atas seorang pria yang berselingkuh dengan seorang wanita anggota keluarga itu.

 

Mengapa orang-orang yang mengaku mengikut Kristus terus menerus mengembangkan sifat-sifat yang berdosa seperti kebencian dan kecemburuan ?

 

Dengan melihat informasi seperti itu, kita perlu bertanya kepada diri sendiri mengapa orang-orang yang mengaku mengikuti Tuhan yang benar terlibat dalam tingkah laku yang berdosa.  Mengapa orang-orang yang mengaku mengikut Kristus terus menerus mengembangkan sifat yang berdosa seperti kebencian dan kecemburuan?  Tidakkah Penebus kita memberikan pada kita satu penyelesaian yang selamanya untuk kesalahan-kesalahan kita?

Juga, kita perlu mempertimbangkan sikap kita sendiri terhadap orang-orang seperti itu.  Begitu banyak dari kita yang seringkali begitu cepat menghakimi orang-orang yang terus melakukan bahkan tindakan dosa yang terkecil sekalipun begitu mereka telah menerima Kristus sebagai Juruselamat mereka.  Satu perkataan yang keras terhadap seseorang yang menurutmu memerlukan koreksi, sedikit gosip yang terasa baik bagi lidahmu, satu pandangan menegur yang diarahkan kepada satu jiwa yang bergumul seringkali menjadi kebanggaan barangsiapa dari kita yang mengangkat sendiri tanggung jawab untuk memelihara gereja tetap murni.

Bagaimana orang-orang seperti itu akan menolak orang yang kita akan pelajari minggu ini – seseorang yang terjerat di dalam perangkap untuk menjadi contoh yang negatif.  Sementara kita mempelajari pelajaran setiap hari, tujuan utama kita bukanlah untuk berkonsentrasi kepada sisi negatif Yoab, tetapi kepada bagaimana karakternya mungkin memantulkan kehidupan kita hari ini.  Kita juga akan merenungkan kesanggupan Kristus, Juruselamat kita yang sudah bangkit, untuk memurnikan dan menempa tabiat kita untuk sehingga bila orang lain melihat dan mendengar kita mereka akan melihat dan mendengar Kristus. 

____________

*Kassim adalah nama samaran.

 

Rose Anyango, Dagorretti Corner, Nairobi, Kenya


Minggu

14 NOVEMBER

 

Bukti

Keharmonisan Antar Saudara

2 Sam. 2; 3:1–26; 11:1–25; 20:1–26; 1 Raja-Raja 1; 1 Yoh 2:9

 

Di tahun 1994, pembantaian etnis merobek Rwanda seperti api.  Hampir satu juta individu kehilangan nyawa mereka.  Kemudian tahun 2007, Kenya mengalami kekerasan sesudah pemilihan umum yang meninggalkan sekitar seribu orang tewas.  Bagaimanakah mungkin bahwa orang bisa melakukan tindakan yang begitu jahat terhadap satu sama lain?  Bagaimana  orang bisa membunuh orang-orang lain yang mereka tadinya anggap sebagai sahabat?  Bagaimana mungkin para anggota keluarga bisa saling membinasakan? 

Semua itu dimulai dengan individu-individu yang memiliki pikiran-pikiran jahat.  Yoab adalah seorang seperti itu yang tampaknya suka untuk merencanakan dan memperluas dosa.    Dia adalah bukti bahwa walaupun seseorang bisa menjabat satu posisi yang dihormati dan dipercaya, bila orang itu tidak menghargai dari dalam hatinya prinsip-prinsip Ilahi, pekerjaan mereka akan sia-sia.

 

Di manapun kita berada, apapun yang kita lakukan, fokus utama kita seharusnya ada  pada Kristus.

 

Yoab diberi tanggung jawab untuk memimpin bala tentara Raja Daud.  Dia bisa saja menggunakan tanggung jawab ini untuk memenangkan lebih banyak jiwa bagi Tuhan dan untuk melakukan pekerjaan-Nya.  Tetapi, Yoab memilih untuk pergi ke arah yang berlawanan.  Engkau atau saya mungkin tidak pernah akan ditempatkan di posisi seperti Yoab.  Kita mungkin tidak pernah akan bertanggung jawab akan kemakmuran ribuan orang.  Tetapi, pelajaran utama yang bisa kita pelajari dari orang kuat Daud yang lemah ini adalah bagaimana cara yang terbaik untuk menggunakan posisi dan tanggung jawab yang Tuhan telah pandang layak untuk limpahkan kepada kita. 

Di manapun kita berada, apapun yang kita lakukan, fokus utama kita seharusnya ada pada Kristus, yang kehadiran-Nya di dalam hati kita melalui tinggalnya Roh Kudus akan mengubah tabiat kita yang berdosa untuk memantulkan tabiat-Nya yang tidak berdosa.  “Adalah untuk kebaikan kita bahwa Tuhan telah memanggil kita untuk mempraktekkan penyangkalan diri demi Kristus, untuk memikul salib, untuk bekerja dan berkorban untuk berusaha menyelamatkan yang hilang.  Ini adalah proses dari Tuhan dalam memurnikan, membasuh material yang kotor, supaya garis tabiat yang berharga, yang ada di dalam Kristus Yesus bisa tampak di dalam diri orang percaya.” *

 

REAKSI

Pikirkan tentang dirimu sebagai seorang Kristen di zaman ini.   Apa yang engkau lakukan di dalam pikiran dan tindakanmu untuk menjaga supaya engkau jangan jatuh ke dalam perangkap yang sama seperti Yoab? 

____________

*Christian Service, hlm. 165.

 

Norbert Kurema, Thika, Kenya


Senin

15 NOVEMBER

2 Samuel 2:3; 3:1–26; 11:1–25; 1 Raja-Raja 1

Logos

Pelangi Yang Tidak Menyenangkan

 

Perseteruan Keluarga (2 Samuel 2)

Di dalam gambaran yang lebih luas tentang masa pemerintahan Daud dan usahanya untuk mempersatukan satu negara yang telah berantakan, kita bertemu dengan Yoab, komandan dari seluruh bala tentara Daud.  Dikaruniai dengan tugas untuk mengorganisir dan memelihara bala tentara kerajaan, Yoab menggunakan kuasa dan jabatannya untuk mencapai tujuan-tujuan yang cukup berlawanan dengan instruksi tuannya. 

Hari ini, Yoab mungkin sudah akan diadili di dalam mahkamah militer untuk penyalahgunaan jabatan seperti itu.  Dia terlibat di dalam pembunuhan terencana, kecemburuan, perebutan kekuasaan, dan kesetiaan kepada pihak yang salah.  Di dalam 2 Samuel 2, kita mendapati dia berada di garis depan peperangan antara keluarga Daud dan Saul.  Klimaks dari peperangan ini mencakup pembunuhan Asael, putra Zeruya.  Sebagai saudara Yoab, pembunuhan Asael menanamkan satu benih balas dendam di hati Yoab – satu benih yang perlahan-lahan tumbuh menjadi kebencian terhadap Abner, dan pada akhirnya pembunuhan atas dirinya (2 Sam. 3:23–27).

 

Bahkan di gereja-gereja zaman ini, tingkah laku seperti ini merajalela

 

Berapa seringkah di dalam zaman kita orang-orang Kristen terlibat di dalam intrik seperti itu?  Benih pembalasan dendam yang berakar di hati Yoab masih bisa menembus hati kita hari ini.  Adalah benih yang sama yang membawa kepada pertikaian di sorga ketika Setan mulai menyalakan pertentangan besar di sorga (Yes. 14:12–14). Sebagai orang-orang Kristen, etika kita – ataukah mereka berhubungan dengan dimensi kehidupan sosial, politik, atau ekonomi  – seharusnya selalu didasarkan hanya atas prinsip-prinsip Alkitabiah. 

Kristus adalah teladan kita di dalam segala sesuatu.  Cara Dia melayani orang-orang lain sementara berada di dunia ini adalah cara kita seharusnya melayani orang-orang lain.  Rencana keselamatan didasarkan atas kasih yang tidak mementingkan diri, jenis kasih yang kita harus kembangkan sementara Roh Kudus mengubah kehidupan kita.  Kita harus menolong satu sama lain menanggung beban kita sama seperti Kristus adalah penanggung beban di dunia ini. 

 

Perebutan Kekuasaan (1 Raja-Raja 1)

Alkitab menjadikan jelas bahwa Yoab terlibat di dalam politik kekuasaan yang memecah belah  (Tidak jauh berbeda hingga saat ini, bukan?)  Dia secara rahasia menyetujui rencana rahasia Adonia untuk menggantikan Daud bapanya sebagai raja, dengan demikian melawan keinginan Daud sendiri.  Politik seperti itu juga timbul di zaman para rasul sebagaimana yang disaksikan oleh Paulus di gereja di Korintus.  (1 Kor. 1:10).

Bagi Yoab, dia menggunakan pengaruhnya sebagai komandan tentara untuk bekerja bahkan melawan majikannya.  Adonia mendapati Yoab mau menerima rencana rahasianya untuk menggantikan Daud (1 Raja-Raja 1:7).

Bahkan di gereja-gereja zaman ini, tingkah laku seperti ini merajalela.  Adalah memalukan bagi Tuhan bila anggota-anggota gereja membuat rencana-rencana rahasia yang berpuncak di dalam politik kekuasaan yang memecah-belah.  Semua itu kembali kepada pertentangan besar antara Kristus dan Setan.  “Banyak, bahkan dari mereka yang mengaku para pengikut Kristus, yang sedang berpikir, berencana, dan bekerja dengan begitu bersemangat untuk meninggikan diri, yang untuk memperoleh simpati dan dukungan orang banyak, mereka siap untuk membelokkan kebenaran, memalsukan dan salah menampilkan hamba-hamba Tuhan, dan bahkan menuduh mereka memiliki motif-motif yang salah dan mementingkan diri yang mengilhami hati mereka sendiri.”1

 

Kesetiaan yang Salah Arah (2 Sam. 11:1–25)

Adalah pengetahuan umum bahwa serdadu harus setia kepada para pemimpin dan bahwa para pemimpin harus setia kepada para serdadunya.  Uria, satu dari tiga puluh pahlawan utama di bawah Raja Daud, adalah seorang yang patuh dan setia, sedemikian rupa sehingga dia bahkan tidak mau pulang dan tidur dengan istrinya Bathsheba sementara dia bersiap untuk perang.  Dia menempatkan tugas diatas hiburan dan kesenangan.  Di bawah derajat kesetiaan seperti itu, tidak ada raja yang waras yang mau menyingkirkan serdadu seperti itu.  Tetapi, ini adalah orang yang Raja Daud hendak bunuh: dan dia menggunakan Yoab untuk menolong dia.  Yoab, melalui kesetiaannya yang salah arah, menuruti instruksi Daud dan akhirnya membunuh Uria yang tidak bersalah. 

Kesetiaan yang salah arah adalah satu area di mana Setan senang untuk menggoda kita.  Berapa seringkah orang hari ini, bahkan orang-orang Kristen, terperangkap di dalam jerat kecemburuan, kekerasan, dan satu jenis “survival of the fittest”  [hukum rimba] di mana kita membuat keputusan-keputusan yang mementingkan diri yang memiliki efek yang menghancurkan? 

Kristus, teladan kita, menghidupkan satu kehidupan tanpa cacat di bumi ini.  Hari ini, Dia mendesak para pengikut-Nya untuk hidup menurut teladan-Nya.  Kemudian kita akan mewarisi kerajaan sorga.  Kemudian “Yesus menggembirakan kehidupan dan menerangi jalan mereka yang sungguh-sungguh mencari Dia.  Kasih-Nya yang diterima di dalam hati akan berkembang menjadi perbuatan yang baik menuju kehidupan kekal.  Dan bukan hanya itu memberkati jiwa di mana dia berkembang, tetapi aliran air hidup itu akan mengalir di dalam kata-kata dan perbuatan orang-orang benar, untuk menyegarkan mereka yang haus di sekitarnya”2

 

REAKSI

1. Pertimbangkan orang-orang yang kau anggap ideal dan kepada siapa engkau setia.  Apakah ada dari kesetiaan ini yang salah arah?  Bila ya, bagaimana?  Apa yang bisa engkau lakukan untuk menempatkan kesetiaan itu pada tempatnya yang benar?

2. Apakah konsep-konsep dan ide-ide yang mempromosikan politik kekuasaan di dalam gereja, dan bagaimana kita bisa mencegahnya? 

3. Apakah beberapa konsep dan ide yang mendukung kompromi yang sehat dari opini-opini yang saling bertentangan?  Bagaimana konsep-konsep dan ide-ide ini bisa digunakan dengan baik di gerejamu? 

4. Pikirkan tentang kehidupan Yoab.  Apa yang bisa engkau pelajari dari dia yang bisa menolong engkau dengan hidupmu? 

 ____________

1. Patriarchs and Prophets [Para Nabi dan Bapa], hlm. 403.

2. Ibid., hlm. 412.

 

Saline Khavesta, Nairobi, Kenya


Selasa

16 NOVEMBER

Kesaksian

Mengecek Realita

Kel. 20:13

 

 

Keadaan-keadaan dan aktivitas-aktivitas yang mengelilingi kehidupan Yoab membuat satu lukisan dari seseorang yang dipercayakan satu posisi yang sensitif.  Keterlibatannya di dalam pembunuhan massal dan individual adalah satu pertanda bahwa dia adalah serigala berbulu domba.

Menulis SMS sambil mengemudi atau aktivitas mana saja yang lain yang membawa kepada hilangnya kehidupan dikecam oleh Alkitab.  “Semua perbuatan ketidakadilan yang cenderung memperpendek kehidupan, roh kebencian dan balas dendam, atau pemanjaan nafsu apapun yang membawa kepada tindakan yang melukai orang lain, atau menyebabkan kita untuk hanya mengharapkan sekalipun supaya orang lain celaka (barangsiapa membenci saudaranya adalah seorang pembunuh);  dengan mementingkan diri mengabaikan untuk menolong yang membutuhkan dan yang menderita;  semua pemanjaan diri atau kekurangan yang tidak perlu atau kerja yang berlebihan yang cenderung merusak kesehatan, semua ini adalah berbagai derajat pelanggaran dari perintah yang keenam.”1

 

“Dia yang hatinya tidak dipenuhi dengan kasih kepada Tuhan dan sesamanya bukanlah seorang murid Kristus.”

 

Yoab adalah seseorang yang penuh dengan sifat-sifat buruk seperti yang didaftarkan di kutipan di atas.  Kutipan berikut ini memberikan kepada kita satu cek akan realita supaya kita tidak membuat kesalahan yang sama seperti Yoab.  “Satu kebangunan dan reformasi harus terjadi di bawah tuntunan Roh Kudus.  Kebangunan dan reformansi adalah dua hal yang berbeda.  Kebangunan menandakan satu pembaharuan kehidupan rohani, perbaikan kuasa pikiran dan hati, dan satu kebangkitan dari kematian rohani.   Reformasi menandakan reorganisasi, satu perubahan dalam ide dan teori, kebiasaan, dan praktek.  Reformasi tidak akan membawa buah-buah yang baik atau benar kecuali dia dihubungkan dengan kebangunan rohani.”2

“Tidak peduli betapapun tingginya pengakuan seseorang, kalau hatinya tidak dipenuhi dengan kasih kepada Tuhan dan sesamanya, maka ia bukanlah seorang murid Kristus.  Walaupun dia memiliki iman yang besar, dan bahkan memiliki kuasa untuk melakukan mujizat, tetapi tanpa kasih imannya akan menjadi tidak berharga.  Dia mungkin menunjukkan kemurahan hati yang besar, tetapi bila dia oleh satu motif yang lain dari kasih yang sejati memberikan semua hartanya untuk memberi makan orang-orang miskin, tindakan itu tidak akan membawa baginya berkat Tuhan.  Di dalam semangatnya dia bahkan menjalani kematian sebagai martir, tetapi tanpa memiliki emas kasih, dia akan dipandang oleh Tuhan sebagai seorang antusias yang sesat atau seorang munafik yang ambisius.”3

              

REAKSI

Bagaimanakah mungkin bahwa dengan mengabaikan orang-orang yang lemah dan kurang beruntung di dalam masyarakat kita sedang melanggar hukum yang keenam?

____________

1. Patriarchs and Prophets [Para Nabi dan Bapa], hlm. 308.

2. Selected Messages, buku 1, hlm. 128.

3. Testimonies for the Church, vol. 5, hlm.168.

 

Florence Kurema, Kakamega, Kenya


Rabu

17 NOVEMBER

 

Yakobus 4:11

Bagaimana

Menghadapi Pertikaian

 

Pertikaian dalam keluarga adalah bagian dari keadaan yang merusak kehidupan Yoab.  Kita membayangkan komandan militer di dalam situasi yang membawa kematian bagi Asael, Abner, dan Amasa.  Pertikaian-pertikaian ini berputar di sekitar baik keluarga Saul maupun keluarga Daud. 

Pertikaian dalam keluarga dimulai segera sesudah dosa (Kej 3:5-12) dan telah berlanjut sampai saat ini di sini.  Bila dibiarkan saja, pertikaian-pertikaian ini bisa dengan mudah menjadi umpan bagi pancing sang Musuh.  Sebagai orang-orang Kristen, kita adalah bagian dari keluarga Tuhan.  Di dalam gereja-gereja, sekolah-sekolah, rumah-rumah, dan hubungan sosial, kita perlu belajar bagaimana menangani masalah keluarga, dan lebih baik lagi, bagaimana untuk bisa sama sekali menghindarinya.  Yang berikut ini adalah beberapa prinsip yang akan menolong kita.

 

Pertikaian keluarga lebih baik diselesaikan secara bersahabat

 

Biarkan orang lain menolong dan berpartisipasi dalam proses penyembuhan. Rasa sakit yang ditimbulkan oleh perselisihan keluarga memancar ke luar, menyebabkan ketidak bahagiaan kepada saudara, orang tua, keluarga jauh, dan bahkan sahabat karib. Biasanya perselisihan itu dibumbui dengan kecemburuan dan pembalasan dendam.  Dalam kasus seperti itu, sahabat dan keluarga memiliki peranan aktif dalam mengobati pertikaian itu. Mereka bisa menjadi fasilitator atau melayani sebagai mediator antara dua kelompok yang bertikai.  Dengan berbuat demikian, mereka bisa mendorong proses penyembuhan itu. 

Menjadi teladan bagi orang lain. “Perkataanmu, tindakanmu, pakaianmu, sikapmu, bahkan ekspresi wajahmu, memiliki satu pengaruh.  Pengaruh yang ditimbulkannya bisa berakibat kebaikan atau kejahatan yang tidak terukur.  Setiap impuls yang disebarkan secara demikian adalah layaknya benih yang ditaburkan yang akan menghasilkan panennya.  Itu adalah satu mata rantai di dalam rantai panjang kejadian-kejadian dalam kehidupan manusia, yang berlanjut entah sampai di mana.  Bila dengan teladan yang kita berikan, kita membantu orang lain dalam mengembangkan prinsip-prinsip yang baik, kita memberikan kepada mereka kekuatan untuk berbuat yang baik.  Pada gilirannya mereka memberikan pengaruh yang sama kepada orang lain, dan mereka kepada   yang lain lagi.  Dengan demikian melalui pengaruh kita tanpa sadar ribuan orang bisa memperoleh berkat.”*

Jangan berusaha membalas dendam. Pertikaian keluarga lebih baik diselesaikan secara bersahabat gantinya menggunakan prinsip “mata ganti mata.”  Kapan saja engkau mendapati anggota-anggota keluarga yang bertarung satu sama lain, gunakan dialog, ingatlah bahwa “Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.” (Ams. 15:1).

 

REAKSI

1. Pikirkan satu orang di dalam keluargamu dengan siapa engkau berselisih paham.  Apakah hasil dari perselisihan itu, dan bagaimana cara terbaik untuk mengampuni orang itu? 

*Christ’s Object Lessons [Perumpamaan-perumpamaan Tuhan Yesus], hlm. 339, 340.

 

Samson Oguttu, Nairobi, Kenya


Kamis

18 NOVEMBER

Pendapat

Kesetiaan Yang Bersifat Membingungkan

2 Sam. 12:26–28

 

Saya mencoba membayangkan apa yang akan terjadi hari ini bila serdadu-serdadu berkompromi dengan kesetiaan mereka seperti yang dilakukan Yoab.  Edisi ketujuh dari Oxford Advanced Learners Dictionary mendefinisikan kesetiaan sebagai “tetap setia kepada seseorang atau sesuatu dan mendukung mereka untuk hal itu.”

Berkat posisinya, Yoab seharusnya mematuhi perintah-perintah dari majikannya.  Tetapi, kesetiannya kepada Daud memiliki banyak kekurangan.  Kita bisa melihat hal ini dari kenyataan bahwa setelah diperingatkan oleh Daud supaya tidak membunuh Absalom (2 Sam 8:15), Yoab kemudian mengejar Absalom dan melakukan tepat hal itu (2 Sam 18:14).  Dengan contoh ini dan banyak yang lain, kita melihat Yoab sebagai seorang komandan dengan kesetiaan yang patut dipertanyakan.

 

Roh Kudus akan memberikan kepada kita satu hati yang diubahkan dan satu cara berpikir yang baru.

 

Menjadi orang-orang Kristen menempatkan kita di dalam satu situasi di mana kita diharapkan untuk membagikan kepada seluruh dunia terang yang kita telah terima dari Kristus.  Bila kita gagal untuk menyampaikan obor Kristus kepada orang berikutnya, dan bila kita dengan sengaja mengabaikan pekerjaan untuk menyebarkan Injil, kita bertindak seperti Yoab, dan kita membangkang terhadap instruksi dari Tuan kita. 

Bila kita mau tinggal bersama dengan Kristus sampai pada akhirnya, kita harus menjauhi semua yang menyebabkan kita untuk mengkompromikan integritas moral kita dan gagal memenuhi harapan Tuhan.  Roh Kudus akan memberikan kepada kita satu hati yang diubahkan dan satu cara berpikir yang baru. 

“Bila Yesus berbicara tentang satu hati yang baru, Dia memaksudkan pikiran, kehidupan, keseluruhan diri.  Untuk memiliki satu perubahan hati berarti mengalihkan cinta dari dunia dan memusatkannya kepada Kristus.  Untuk memiliki satu hati yang baru berarti memiliki satu pikiran yang baru, maksud yang baru, dan motif yang baru.  Apakah tanda dari satu hati yang baru?  Satu kehidupan yang berubah.  Setiap hari, setiap jam, mati bagi sifat mementingkan diri dan kesombongan.”1

Berdoalah supaya Tuhan memberikan kepadamu kuasa melalui Roh Kudus-Nya untuk memelihara satu hubungan yang dekat dengan-Nya.  Kesetiaan yang tidak terbagi seharusnya menjadi bagian integral dari kehidupanmu, mengingat bahwa “kesempurnaan tabiat tidak mungkin bisa dicapai tanpa pengorbanan diri.”2

 

REAKSI

Bagaimana engkau mengukur kesetiaanmu terhadap yang berikut ini?: Tuhan; Orang tua; Pasangan hidup; Pemimpin nasional/sahabat-sahabat

____________

1. Messages to Young People [Amanat kepada Orang Muda], hlm. 72.

2. Testimonies for the Church, vol. 9, hlm. 53.

 

Julius Nyerere, Nairobi, Kenya


Jum’at

19 NOVEMBER

Eksplorasi

Yang Penting adalah Apa Yang Berada di Dalam

Ams. 21:2

 

SIMPULKAN

Satu nasihat yang tepat, diucapkan oleh Yesus dan dicatat di dalam Lukas 12:48, bisa diterapkan kepada pelajaran minggu ini: “ ‘Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut’ ”. Kepada Yoab telah banyak diberi.  Tetapi, dia menyalahgunakan talenta kepemimpinannya dan menyesatkan rasa kesetiaannya yang membawa kepada intrik dan pembunuhan.  Dalam berbagai derajat yang berbeda, kita bisa memiliki sifat-sifat dari “orang kuat yang lemah” ini dan membawa cela kepada panggilan dan kesempatan kita untuk bersaksi bagi Kristus.  Melalui kejahatan atau perselisihan, kita bisa mewarisi Yoab.  Apa yang paling penting adalah apa yang paling berarti di dalam hati. 

PERTIMBANGKAN

        Merancang satu poster yang menggambarkan orang-orang dalam sejarah, politik, olahraga, dan/atau Alkitab di mana kurangnya integritas moral membawa mereka untuk gagal mencapai apa yang diharapkan. 

        Pikirkan tentang saat ketika engkau gagal mencapai apa yang diharapkan.  Apakah engkau membiarkan orang lain menolong engkau untuk melalui masa-masa yang sulit itu?  Bagaimanakah hal itu mengurangi kesanggupanmu untuk menjadi teladan bagi orang lain?

        Berdoa bagi pemimpin-pemimpin kita, baik di dalam pemerintahan dan di dalam gereja, yang melalui kuasa kepribadian atau posisi yang berkuasa mungkin menghadapi pencobaan yang bisa membawa kepada bencana. 

        Menulis satu puisi atau menggubah lagu yang ditujukan kepada mereka yang cepat untuk menghakimi orang lain, yang menegur dengan kata-kata yang kasar, gosip, atau menunjukkan pandangan yang mempersalahkan terhadap satu jiwa yang sedang bergumul.

        Mendengarkan satu lagu yang mengilustrasikan satu tema dari pelajaran minggu ini.  Visualisasikan adegan yang digambarkan dalam lagu itu.  Satu contoh dari lagu seperti itu adalah “Mr. Simon” oleh Ken Medema yang bisa ditemukan di http://www.youtube.com/watch?v=gdfRNkPy3Yc.

        Menganalisa arti Kristiani dari kata hati (heart) dan merenungkan mengapa arti  itu diberikan kepada organ manusia itu dan bukan kepada organ tubuh yang lain. 

 

HUBUNGKAN

Marvin Moore, Conquering the Dragon Within (Pacific Press©, 2001); Salli Streib, The Heart Mender (Review and Herald©, 2006); Annette Stanwick, et. al., Forgiveness: The Mystery and Miracle (Heart Message Publishing, 2007).

 

Rick Blondo, Clarksville, Maryland, U.S.A.

 

.

 

 

 


Renungan :

 

MEMBERESKAN KETIDAK SEPAKATAN

 

Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan. Roma 12:19

 

 

Kedua sahabat itu berselisih paham lalu berpisah tanpa menyelesaikan perbedaan mereka. Malam itu keduanya tidak bisa tidur. Alkitab memerintahkan kita untuk membereskan perselisihan kita sebelum kita berpisah: Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis" (Efesus 4:26-27).

 

Ada alasan-alasan yang jelas mengapa Allah ingin agar Anda memberseskan ketidak-sepakatan dengan segera. Alasannya, jika Anda memberikan penyelesaian yang benar terhadap masalah yang menyakitkan itu, Anda membebaskan diri Anda dan orang lain secara emosional dan spritual. Mereka yang menolak untuk mengampuni adalah pecundang. Tidak ada yang lebih menghibur hari nurani yang dilanda rasa bersalah selain pengampunan dan kasih Allah.

 

Saat kita mengampuni orang lain, kita melakukan apa yang telah Yesus lakukan bagi kita. Kita juga menyelaraskan hidup kita dengan standar ketaatan-Nya. Pengampunan tidak selalu mudah, tetapi sangat penting bagi kesehatan emosional dan fisik kita. Allah berjanji untuk secara pribadi membereskan mereka yang telah melukai kita (Roma 123:19). Namun demikian, banyak orang menolak untuk menantikan Dia. Mereka ingin membalas dendam, dan mereka menginginkannya sekarang.

 

Jika sikap Anda demikian, mintalah agar Allah mengingatkan Anda seperti apa hidup Anda sebelum Ia menyelamatkan Anda. Entah enam atau enampuluh, kita semua pantas mati. Namun demikian, melalui kasih karunia dan pengampunan-Nya yang luar biasa, kita dianugrahi hidup kekal.

 

-------oo000O000oo-------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar