Jumat, 26 November 2010

SS II M8 2010

April - Juni 2010

Pelajaran 8

Diterjemahkan Oleh:  Rachel dan Danny Handoko

Editor: Daniel Saputra dan Yonata Bastian

 

 

 

 

Atmosfer Puji-pujian

 

"Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup." (Kej 2:7).

 

   

 

xxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxx xxxx

 

Sabbath

15 MEI

Maz. 100:4

Pendahuluan

Puji-pujian - Udara Murni Sorgawi

 

Mazmur 100:4  memerintahkan kita untuk “Masuk... melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur” dan  “ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian,” dan untuk  “bersyukur kepada-Nya dan [memuji] nama-Nya!” Mengapa memerintahkan sikap seperti itu?  Apakah kita mungkin diciptakan sebagai manusia dengan kerinduan yang terpendam untuk memuji Pencipta kita?  

 

Puji-pujian seharusnya sama alamiahnya seperti bernafas.

 

            Di dalam Kejadian 1, kita membaca bagaimana Tuhan membuat setiap bagian dari ciptaan untuk menggenapi tujuan-tujuan yang tertentu.  Dia bekerja untuk memastikan bahwa segala sesuatunya adalah baik.  Seluruh alam diciptakan dengan maksud untuk memuji Tuhan.  Bacalah Mazmur 148.  

            Warna-warna dan kegairahan lingkungan memupuk satu atmosfer puji-pujian.  Ketika keindahan yang mekar di lautan dan daratan dinyatakan bagi Adam dan Hawa, mereka tidak bisa tidak meluap dalam puji-pujian untuk apa yang mereka alami, dan pujian mereka adalah seperti udara yang murni dan bersih baik di sorga maupun di bumi.  

Tetapi telah ada cukup banyak cacat baik di dalam ciptaan Tuhan yang indah maupun di dalam puji-pujian manusia.  Banyak binatang tidak lagi tinggal bersama dengan damai.  Saluran-saluran air telah terkena polusi, membuat banyak bagian dunia mendapat kesulitan untuk memperoleh air minum yang bersih.  Udara yang kita hirup juga penuh dengan kontaminasi, yang bisa menyebabkan kanker paru-paru dan asma. Manusia sekarang memiliki kerinduan yang tidak sehat untuk menyembah emas, uang, perhiasan yang berharga, dan kegiatan-kegiatan yang berdosa, yang semuanya meracuni kerinduan kita untuk memuji Pencipta kita.  Seperti udara, atmosfer untuk puji-pujian seharusnya murni dan mengundang.  Pujian adalah satu aksi yang seharusnya sama alamiahnya seperti bernafas, karena telah tertulis di dalam alam ciptaan Tuhan bahwa kita adalah makhluk yang perlu memuji Pencipta kita untuk bisa memiliki kehidupan rohani yang sehat.  

Tetapi belum semuanya sirna.  Melalui pertolongan Roh Kudus, orang bisa belajar sekali lagi untuk memuji Tuhan sepenuhnya dan untuk membenamkan diri sepenuhnya di dalam sukacita untuk menggenapi tujuan yang Tuhan berikan kepada mereka.  Kepuasan yang menyertai puji-pujian seperti itu adalah tepat yang Tuhan maksudkan.  

            Tetapi apakah yang mendefinisikan puji-pujian?  Alkitab menggambarkan memuji Tuhan dengan kecapi, harpa, tambur, dan dengan sorak-sorai yang gembira.  Orang memiliki kesukaan yang beraneka ragam dalam cara mereka memuji Tuhan.  Berbagai agama memperdebatkan arti puji-pujian dan apakah aktivitas seperti itu harus memiliki batas.  Mungkin hanya ada satu hal yang pasti mengenai puji-pujian -- itu sama perlunya bagi kehidupan Kristen seperti udara bagi kehidupan fisik kita.  Minggu ini, kita akan belajar tentang manfaat kesehatan dari pujian-pujian dan juga udara.

Alexis Boddy, Douglasville, Georgia, U.S.A.


Minggu

16 MEI

 

Dan. 5:23

Bukti

Hembusan Puji-pujian yang Segar

 

Dari Nebukadnezar, Belsyazar dari Babel telah belajar tentang Allah di Sorga. Dia telah mendengar tentang kesombongan Nebukadnezar dan bagaimana Tuhan membiarkan dia mengalami sakit mental sebagai jalan menuju pertobatan.  Tetapi Belsyazar membuat pilihannya sendiri melawan Tuhan, jadi Tuhan mengangkat perlindungan- Nya darinya.  Pada tanggal 12 Oktober, 539 SM, Belsyazar dan para pembesar-nya mengadakan pesta pora di mana dia menggunakan perabotan dari Bait Allah untuk menyajikan anggur.  Ada puji-pujian sesat kepada dewa-dewa dari perak, emas, tembaga, dan kayu.  Tuhan tidak menyukainya.  Amsal 29:5 menyebutkan demikian: "Orang yang menjilat sesamanya membentangkan jerat di depan kakinya" Ini adalah akhir perjalanan Belsyazar.  Malam itu Babel jatuh ke tangan musuh.  

 

Ini adalah akhir perjalanan Belsyazar.

 

Definisi bagi puji-pujian adalah "untuk mengungkapkan satu penilaian yang positif," "untuk memuliakan.. . khususnya memberikan gelar kesempurnaan. "1  Sebaliknya, untuk menjilat adalah "untuk memuji secara berlebihan khususnya dengan motif-motif yang mementingkan diri."2  itu juga bisa berarti "puji-pujian yang tidak tulus atau berlebihan."3  Dari definisi-definisi ini dan dari tingkah laku Belsyazar, kita melihat bagaimana pujian kita bisa tidak murni dan karenanya bisa merusak kesehatan rohani kita.  

Sama seperti jenis puji-pujian yang benar menolong untuk mempertumbuhkan orang-orang Kristen yang sehat, demikian pula jenis udara yang tepat menolong mempertumbuhkan tubuh dan pikiran yang sehat.  Uap air yang melayang di udara melindungi kita dari radiasi sinar matahari dan dari vakum yang dingin dari luar angkasa, sementara udara segar membawa oksigen ke dalam darah melalui paru-paru dan membuang karbon dioksida yang dihasilkan oleh tubuh.  Saat ini, engkau sedang membawa kurang lebih 1.9 liter oksigen di dalam darah, paru-paru dan jaringan-jaringan tubuhmu.  Setiap sel di dalam tubuhmu memerlukan udara untuk bisa bekerja dengan nromal.  Bila sel-sel otak tidak memperoleh oksigen selama lebih dari empat menit, mereka mulai mati.  

Sama seperti ada cara-cara dan tempat yang sehat untuk memuji Tuhan, demikian juga ada cara-cara yang sehat untuk memperoleh udara segar.  Adalah penting untuk memuji Tuhan bersama-sama dengan orang-orang Kristen yang lain pada saat perkumpulan sosial dan perbaktian.  Berbuat demikian membantu kita untuk bertumbuh secara rohani.  Demikian pula, adalah penting untuk mencari udara segar kapan saja mungkin di mana ada pohon-pohon, tanaman-tanaman, dan air yang mengalir.  Tumbuh-tumbuhan itu menyerap karbon dioksida dan menukarnya dengan memperbarui kandungan oksigen di udara.

 

REAKSI

 Gunakan waktu untuk memikirkan bagaimana engkau bisa menambahkan lebih banyak puji-pujian dan udara segar ke dalam kehidupanmu.  

____________

1. Merriam-Webster Online dari http://www.merriam- webster.com/ dictionary/ praise (diakses tanggal 5 Februari, 2009).

2. Ibid., dari http://www.merriam- webster.com/ dictionary/ flatter (diakses tanggal 5 Februari, 2009).

3. Ibid., dari http://www.merriam- webster.com/ dictionary/ flattery (diakses tanggal 5 Februari, 2009).

 

Karen Pires, Lexington, South Carolina, U.S.A.


Senin

17 MEI

Logos

Memperoleh Atmosfer yang Terbaik

Kej. 1:1, 2, 9−12, 20−26; Maz.104:29; Dan.  5:23 ; Luk 15:7; Why. 21:4

 

            Ketika Tuhan menciptakan bumi, Dia menciptakan satu lingkungan di mana kita akan dipupuk dan di mana kita akan bertumbuh di dalam hubungan kita dengan-Nya.  Dia bermaksud supaya kita berkembang dan menikmati hubungan intim dengan Pencipta kita.  Dia ingin supaya kita serasi dengan kehendak-Nya sehingga puji-pujian akan keluar tanpa susah payah layaknya bernafas.  Tetapi, begitu dosa datang ke dalam dunia, lingkungan yang sempurna itu sirna. Manusia tidak lagi menghirup atmosfer yang kudus.  Hubungan yang dimaksudkan untuk kebahagiaan kita telah terkoyak, dan satu pergumulan seumur hidup untuk terhubung kembali dengan Pencipta kita telah dimulai.  Sepanjang kehidupan dan kematian-Nya, Juruselamat kita berusaha untuk memperbaiki hubungan itu dan untuk memulihkan atmosfer itu.  Hasil akhirnya akan merupakan pemulihan lingkungan yang sempurna itu di bumi yang baru, di mana sekali lagi puji-pujian dan penyembahan akan mengalir sama alamiahnya seperti nafas kita.

 

Rencana-Nya yang sempurna adalah supaya mereka hidup selamanya.

 

Kehidupan Pemberian Tuhan (Kej. 1:1, 2, 9–12, 20–26; Maz. 104:29; Dan. 5:23)

            Tuhan menghembuskan ke lubang hidung Adam dan Hawa nafas (udara, atmosfer) kehidupan (Kej 2:6).  Tuhan memberikan kepada mereka kehidupan dan kemampuan untuk memuji Dia.  Awal dari kehidupan mereka adalah awal dari usaha Tuhan untuk menetapkan satu hubungan yang intim dengan kita.  Melalui lingkungan mereka yang sempurna dan demonstrasi pemeliharaan- Nya bagi merkea, Dia berusaha untuk menarik Adam dan Hawa kepada diri-Nya dan memberikan inspirasi bagi puji-pujian sepenuh hati mereka.  Secara terus menerus mereka melihat bukti dari kuasa penciptaan Tuhan.  Setelah dosa memasuki firdaus mereka, mereka menjadi paham akan kebenaran bahwa Tuhan memegang kehidupan mereka di tangan-Nya (Dan 5:23) dan bahwa Dia bisa memberikan kepada mereka kehidupan dan mengambilnya sesuai dengan yang dipandang-Nya baik (Maz 104.29).  Kebenaran ini, sementara bukan dimaksudkan untuk membuat ketakutan di dalam diri mereka, adalah vital untuk kesanggupan mereka untuk membedakan antara Satu Tuhan-Pencipta yang benar dan banyak ilah palsu yang akan mereka temukan sebagai ilah alternatif.  Tetapi, perolehan pengetahuan ini tidak pernah merupakan maksud Tuhan.  Rencana-Nya yang sempurna adalah bagi mereka supaya hidup selamanya di dalam satu atmosfer perbaktian, puji-pujian, dan hidup.  

Atmosfer yang Mula-mula (Kej. 1:1, 2, 9–12, 20–26)

            Kejadian memulai catatan sejarah umat manusia dan menekankan kuasa kreatif Tuhan.  Di sini kita melihat kilasan apa yang terjadi di awal dunia.  Kita melihat Tuhan dengan lembut dan teliti menciptakan satu dunia yang sempurna.  Itu adalah satu atmosfer tanpa cacat untuk memupuk mahkota ciptaan-Nya -- manusia yang diciptakan menurut gambar-Nya.  Di dalam segala sesuatu yang mengelilingi mereka, Adam dan Hawa menemukan bukti dari kuasa kreatif, dan kasih sayang  Tuhan. Sementara "nyanyian gembira burung-burung naik dalam puji-pujian bagi Pencipta mereka, Adam dan Hawa bersatu dengan mereka di dalam pengucapan syukur kepada Bapa dan Anak."1  Setiap gunung dan lembah, setiap matahari terbit dan terbenam, setiap tanaman yang hidup, dan setiap hembusan angin sepoi, menunjukkan pada mereka Sang Pencipta dan menghilhamkan puji-pujian yang paling tulus dari hati mereka.  Tuhan telah menciptakan satu lingkungan yang secara terus menerus mengingatkan mereka akan kebesaran-Nya dan memotivasi puji-pujian yang paling dalam dan paling sepenuh hati dari mereka. 

 

Hidup untuk Memuliakan Tuhan (Dan. 5:23; Luk 15:7)

            Begitu dosa memasuki ciptaan Tuhan yang sempurna, komunikasi dengan Dia mengambil satu perspektif yang berbeda.  Sekarang kita harus bergumul untuk mempertahankan sesuatu yang hanya menyerupai satu hubungan dengan Pencipta kita.  Setiap hari, kita harus berjuang untuk menciptakan dan menunjang satu atmosfer di mana puji-pujian dan perbaktian keluar dengan sama alamiahnya seperti nafas kita.  Bagi mereka yang berjuang untuk senantiasa terhubung dengan Dia, "untuk memuliakan Tuhan akan menjadi tujuan yang terus menerus dari kehidupan mereka."2 Mereka akan hari demi hari bertumbuh semakin dekat kepada-Nya dan akan "tinggal di dalam dunia ini di dalam atmosfer sorga, membagikan kepada mereka yang menderita dan tercobai di dunia ini  pemikiran tentang pengharapan dan kerinduan untuk kekudusan;  .... datang semakin hari semakin dekat ke dalam persekutuan dengan Dia yang Tak Terlihat;  seperti dia yang di zaman dahulu berjalan bersama dengan Tuhan, semakin hari semakin dekat kepada batas dari dunia yang kekal, sampai gerbang-gerbangnya terbuka, dan [mereka] akan masuk ke sana."3  Mereka yang berusaha untuk menciptakan satu lingkungan di dunia yang menunjang puji-pujian dan satu roh yang meyembah menanti-nantikan saatnya ketika hubungan yang hilang itu akan dipulihkan dan atmosfer yang sempurna itu diperbarui.  

Satu Atmosfer yang Diperbarui (Wahyu. 21:4)

            Di dalam buku Wahyu, para penghuni bumi yang baru terlihat senantiasa memuji Tuhan.  "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu" (Why 4:11).  Setiap hari, mereka akan berada di hadirat Yang Mahakuasa yang menciptakan dan menebus mereka.  Kecenderungan mereka yang alamiah adalah untuk memuji Dia yang telah melakukan begitu banyak bagi mereka.“  Orang-orang tebusan menaikkan satu lagu pujian yang bergema berulang-ulang di relung-relung sorga:  'Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba' " (Why 7:10). Tidak lagi mereka akan bergumul untuk mempertahankan satu hubungan dengan Pencipta mereka.  Mereka akan selamanya hidup di dalam satu atmosfer yang dipulihkan secara sempurna di mana mereka akan secara terus menerus menyembah dan memuji Dia " 'sampai selama-lamanya! ' " (Why 5:13).

REAKSI

1. Praktek sehari-hari apakah yang engkau miliki yang mungkin menunjang atau merusak atmosfer puji-pujian bagimu?

2. Apa yang bisa engkau lakukan setiap hari untuk menolong mempertahankan satu atmosfer di mana puji-pujian bisa mengalir sama alamiahnya seperti nafas?

3. Apa yang mungkin sedang engkau lakukan yang bisa mengotori atmosfer puji-pujian orang lain?  

_________

1. God’s Amazing Grace, hlm. 40.

2. Ibid., hlm. 236.

3. Education [Pendidikan] , hlm. 127.

4. The Great Controversy [Kemenangan Akhir], hlm. 665.

Jessica Marie White, Ooltewah, Tennessee, U.S.A.


Selasa

18 MEI

Kesaksian

Hidup di dalam Atmosfer Sorga

Kej. 1:1, 2, 9–12, 20–26; Why. 21: 4

 

"Roh kasih pengorbanan diri Kristus adalah roh yang menyelimuti sorga dan adalah inti dari keindahannya.  Inilah roh yang akan dimiliki para pengikut Kristus, pekerjaan yang mereka akan lakukan."1

                Kasih adalah atmosfer sorga itu sendiri.  Mereka yang mengharap-harapkan sorga dan kehidupan yang kekal seharusnya berjuang untuk menyempurnakan tabiat mereka untuk menjadi serupa dengan tabiat yang akan menyelimuti sorga.              

 

Kasih adalah atmosfer sorga itu sendiri.

 

"Bila engkau mau menjadi orang kudus di sorga, engkau harus terlebih dulu menjadi orang kudus di dunia.  Garis-garis tabiat yang engkau sayangi di dalam kehidupan ini tidak akan berubah oleh kematian atau oleh kebangkitan. .. Pekerjaan transformasi harus dilakukan sekarang.  Hidup kita sehari-hari menentukan nasib kita."2

Hidup di dalam atmosfer sorga bukanlah sesuatu yang kita harus menunggu untuk dapat menerimanya.  Dengan menghidupkan kehidupan yang Tuhan maksudkan bagi kita, kita bisa merasakan sorga di sini di atas bumi.  

Seseorang bisa tinggal di dalam dunia ini di dalam atmosfer sorga, membagikan kepada mereka yang menderita dan tercobai di dunia ini pemikiran-pemikiran pengharapan dan kerinduan untuk kekudusan;  sementara dia sendiri datang semakin hari semakin dekat ke dalam persekutuan dengan Tuhan;  seperti dia yang pada zaman dahulu berjalan bersama dengan Tuhan semakin hari semakin mendekat ke perbatasan dunia yang kekal, sampai gerbang-gerbangnya akan terbuka, dan dia akan masuk ke sana.  Dia akan mendapati dirinya bukan sebagai orang asing di sana .  Suara-suara yang akan menyambut dia adalah suara-suara dari makhluk-makhluk yang kudus, yang tanpa terlihat adalah rekan-rekannya di dunia -- suara-suara yang dia sudah pelajari untuk bedakan dan kasihi."3

"Mereka yang tidak memiliki kesenangan untuk memikirkan dan membicarakan tentang Tuhan di dalam kehidupan ini, tidak akan menikmati kehidupan yang akan datang, di mana Tuhan senantiasa hadir, tinggal di antara umat-Nya.  Tetapi mereka yang suka untuk memikirkan Tuhan akan seperti berada di rumah, menghirup atmosfer sorga."4

 

REAKSI

Bila engkau dibawa ke sorga sekarang juga, akankah engkau mendapati "suara-suara makhluk-makhluk yang kudus"sebagai sesuatu yang asing, atau akankah engkau merasa seolah-olah pulang ke rumah?

____________

1. Steps to Christ [Kebahagiaan Sejati], hlm. 77.

2. The Adventist Home [Rumah Tangga Advent], hlm. 16.

3. Education [Pendidikan], hlm. 127.

4. In Heavenly Places, hlm. 370.

 

Sarah White, Ooltewah, Tennessee, U.S.A.


Rabu

19 MEI

Bagaimana

Hidup Sorgawi di Dunia

Luk 15:4–9; 1 Pet. 1:18, 19

 

            Adalah satu fakta yang jelas bahwa kita hidup di satu dunia yang jatuh [dalam dosa].  Adalah satu fakta yang ajaib bahwa hanya dengan menerima karunia keselamatan dari Yesus, kita menjadi warga negara dari kerajaan-Nya.  Bahkan sementara kita masih berada di sini di atas bumi, kita bisa hidup di dalam satu atmosfer sorga, memuji Tuhan setiap hari dengan perkataan dan perbuatan kita.

 

Kasih Tuhan bagi kita tidaklah terbayangkan.

 

Bagaimana kita bisa menghirup udara segar kasih sorga sementara berada di dunia?  Dan bagaimana kita bisa memasukkan udara segar dari alam ke dalam kehidupan kita?  Ini ada beberapa langkah untuk menuntunmu:

Kenalilah nilai dirimu sebagai seorang anak Allah.  Baca 2 Korintus 6:18.  Kasih Tuhan bagi kita tidaklah terbayangkan.  Kita bahkan tidak bisa mulai memahaminya, tetapi kita bisa memuji dan bersyukur pada-Nya untuk itu.  Melalui pengorbanan Yesus di kayu salib setiap orang bisa menjadi anggota keluarga kerajaan yang tertinggi.  Setiap hari perbaruilah komitmenmu untuk mengikut Yesus dan untuk menghidupkan kehidupanmu sebagai anak Allah yang sesungguhnya.

Pilihlah untuk memuliakan Bapamu di dalam kaabah-Nya.  Bacalah 1 Korintus 6:19,20.  Kita tidak boleh memperlakukan tubuh kita dengan keacuhan dan seenaknya.  Kita harus memperhatikan bagaimana kita berpakaian, makan, bermain, dan berbicara.  Bergerak badan secara teratur menolong kita untuk bernafas lebih baik dan karenanya berpikir lebih baik.  Bila pikiran kita jernih karena kita telah bergerak badan, kita menjadi lebih sanggup untuk melawan penggodaan.  Pertimbangkan kebiasaan-kebiasaan dan aktivitasmu sehari-hari.  Temukan sesuatu dalam hidupmu yang bisa engkau ubah atau perbaiki dan dalam berbuat demikian, bawalah puji-pujian kepada Juruselamatmu.

Pimpinlah orang lain melalui teladan.  Sementara engkau bertumbuh dalam hubunganmu dengan Tuhan dan menghidupkan kehidupanmu untuk menghormati Dia, engkau bisa mendapati bahwa terang-Nya akan bersinar dari dirimu untuk orang-orang lain.  Kita harus mencari yang hilang dan membawa mereka kepada Yesus.  Bila bahkan satu orang saja menerima Dia, seluruh sorga bersuka cita! (Lukas 15:4-9).  Jangan memilih-milih dengan siapa engkau membagikan kasih Tuhan.  Pimpinlah melalui teladan dan bersaksilah kepada setiap orang.  Yesus membayar harga yang sangat mahal untuk menebus kita dari hidup kita yang kosong dan dipenuhi dosa.  Bacalah 1 Petrus 1:18,19.  Kita tidak boleh menyia-nyiakan karunia Kristus yang berharga.  Carilah jalan supaya engkau bisa membagikannya hari ini.  

 

REAKSI

1. Apakah cara-cara yang spesifik di mana engkau bisa mulai menerapkan langkah-langkah di atas di dalam kehidupanmu?

2. Menurutmu mengapa Tuhan bersuka cita atas keselamatan setiap orang berdosa? 

3. Seberapa pentingkah untuk hidup hari ini seperti bila kita telah berada di sorga?  Apakah cara-cara yang lain melalui mana ini bisa dilakukan?

 

Amanda Ernst, Douglasville, Georgia, U.S.A.


Kamis

20 MEI

Kej.  1:26 ; Dan. 5:23

Pendapat

Tubuh Kita Sebagai BAIT-NYA

 

Sebagian orang Kristen merasa bahwa Tuhan tidak peduli bagaimana kita memperlakukan tubuh kita.  Mereka percaya bahwa tidak ada lagi makanan yang "haram" atau "halal".  Mereka mendasarkan hal ini atas penglihatan Petrus tentang kain yang turun dari sorga (Kisah 10:9-16).  Tetapi Alkitab menjelaskan di dalam ayat-ayat berikutnya bahwa tidaklah demikian yang dimaksud Tuhan.  Tuhan sesungguhnya memperhatikan apa yang kita makan.  Tetapi, itu lebih dari sekedar daging yang halal atau haram, atau bahkan lebih dari sekedar vegetarian atau vegan.  Daniel 5:23 menunjukkan bahwa raja Babel sedang menghina Tuhan dengan mencemari barang-barang kudus yang telah dijarah dari Bait Allah dan menggunakannya untuk memuji ilah-ilah palsu mereka dari kayu, batu, dan metal.  Sementara orang-orang Kristen tidak lagi memiliki bait suci yang kelihatan untuk memuji Tuhan di dalamnya, kita memiliki cara-cara yang lain untuk hidup memuliakan Dia.

 

Tuhan sesungguhnya memperhatikan apa yang kita makan

 

Satu Korintus 6:19 memberi tahu kita bahwa tubuh kita adalah bait Roh Kudus dan bahwa mereka bukanlah milik kita sendiri.  Kejadian 1:26 memberi tahu kita bahwa kita diciptakan dalam gambar Allah Pencipta.  Karena adalah rencana Tuhan bagi kita untuk menghormati Dia melalui tubuh fisik kita, adalah melawan kehendak-Nya bila kita memenuhi tubuh kita dengan hal-hal yang mencemarinya atau bila kita memperlakukan tubuh kita dalam cara yang tidak sehat.  Hal-hal seperti narkotika dan alkohol adalah sesuatu yang jelas, tetapi tidak bergerak badan atau terlalu sedikit minum air bisa melemahkan tubuh kita, dan karenanya tidak menghormati Tuhan.  Bila berhala adalah apa saja yang kita tempatkan di atas Tuhan, dan bila kita dengan sadar hidup berlawanan dengan standar yang Dia telah tetapkan, maka bahkan satu kebiasaan yang berbahaya yang mempengaruhi kesehatan kita menjadi satu berhala bagi kita.

Satu Korintus 6:20 berkata, "Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!" (1 Kor 6:20).  Bila Kristus bisa mengorbankan segalanya untuk seluruh umat manusia, tidaklah terlalu besar bagi-Nya untuk meminta supaya kita menghidupkan kehidupan kita dalam cara yang sesehat mungkin.  Kita bisa memuji Dia secara fisik dengan tidak memanjakan hal-hal yang membawa kerusakan yang serius dan seringkali tidak bisa diperbaiki dalam tubuh kita.  Walaupun orang tidak menyembah berhala dalam bentuk kayu atau metal seperti raja Babel itu, kita bisa menyembah berhala dengan secara terang-terangan memilih untuk melakukan hal-hal yang Tuhan telah tunjukkan pada kita bertentangan dengan kehendak-Nya.  Pilihlah hari ini untuk menyembah Tuhan dengan menghidupkan satu kehidupan yang sehat dalam puji-pujian kepada-Nya.

REAKSI

Apa yang engkau perlu ubah dalam hidupmu untuk bisa memuji Tuhan dengan kaabah tubuhmu?

 

Nathan Ernst, Douglasville, Georgia, U.S.A.


Jum’at

21 MEI

Eksplorasi

Pelajaran Bernafas

Kej. 2:7

 

KESIMPULAN.

            Bernafas, sesuatu  yang tampaknya begitu alamiah.  Mengapa kita harus memikirkan tentang bagaimana kita bernafas?  Kenyataannya adalah, ada arti pentingnya bagaimana kita bernafas.  Penyanyi dan mereka yang memainkan alat musik tiup, atlet, dan mereka yang memulai satu program gerak badan mempelajari hal ini.  Tetapi mempraktekkan teknik bernafas yang baik juga menolong kita untuk mengendalikan stress, meningkatkan aliran oksigen ke sel-sel darah kita, mengoptimalkan otot-otot kita, dan menolong otak kita untuk berfungsi lebih baik.  Kita bisa bernafas hanya sekedar cukup untuk bertahan hidup.  Tetapi pernafasan yang baik memaksimalkan kesehatan kita dan menambah panjangnya umur.  Tuhan menghembuskan nafas yang pertama ke dalam diri manusia, dan Yesus membangkitkan kita secara rohani dengan nafas-Nya.  Yohanes mencatat bahwa sebelum Yesus naik ke sorga Dia menghembuskan kepada murid-murid- Nya dan memberi tahu mereka untuk menerima Roh Kudus (Yoh 20:22).  Kita perlu untuk melatih pelajaran bernafas panjang secara rohani, menerima seluruh kehidupan yang dihembuskan ke dalam diri kita oleh Kristus ketika Dia memberikan kepada kita Roh Kudus.

 

HUBUNGKAN

·         Berjalan-jalan di alam.  Menarik nafas dalam-dalam menghirup udara segar.  Buatlah saat berjalan itu menjadi waktu pribadimu dengan Penciptamu.  Ceritakan kepada-Nya betapa ajaib dan indahnya ciptaan-Nya.  Bersyukurlah pada-Nya untuk kehidupan dan kesehatanmu.  Pujilah Dia, dan izinkan Dia untuk menggunakan waktu ini untuk memberkati engkau.

·         Menolong seseorang untuk mengalami "atmosfer sorga" dengan membawa keluar seorang lanjut usia dari sebuah panti wreda untuk satu sore.  Engkau bisa membawa dia untuk piknik di satu taman yang dekat, membawanya ke sebuah museum, atau ke sebuah restoran yang terang dan berudara segar.  Atau sekedar membawa mereka berkeliling satu rute yang berpemandangan indah.  

·         Mengambil waktu dari rutinitas sehari-hari untuk mengambil nafas dalam.  Bangunlah dari mejamu, menggeliat, dan berjalan-jalan untuk menjernihkan pikiran.  Sementara engkau menghirup nafas panjang, pujilah Tuhan.  Paulus mendesak kita untuk, "Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal" (1 Tes 5:16-18). Kita bisa melakukan hal ini dengan membuat doa dan pujian sama teraturnya seperti bernafas.

·         Membuat satu jurnal pujian harian untuk mengekspresikan syukurmu kepada Tuhan dan hubungan yang sedang berkembang antara engkau dengan Dia.  Gunakan jurnal itu sebagai satu cara untuk melihat ke mana Dia sedang menuntunmu.  

·         Memimpin satu pertemuan puji-pujian umum atau bertanya kepada pendeta apakah engkau bisa membacakan ayat inti pada jam khotbah, atau memimpin satu nyanyian, atau menyanyikan satu solo, atau memberikan kesaksian di depan umum bagaimana Tuhan bekerja di dalam kehidupanmu.

 

HUBUNGKAN

The Ministry of Healing, bab 3.

 

Jean Kellner, Columbia, Maryland, U.S.A.

 


Renungan :

 

KEKUATAN UNTUK MENOLAK

 

Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan. Roma 6:19

 

 

Akibat yang tidak dapat dipungkiri dari hidup di dalam relasi bersama Tuhan setiap hari adalah meningkatnya keinginan untuk melihat karakter Anda dibentuk sesuai dengan kehendak-Nya. Di dalam bukunya The Pursuit of Holiness, Jerry Bridges menjelaskan,

 

Sebagai orang-orang yang tidak percaya, dulu kita menyerahkan diri kita untuk mengembangkan kebiasaan yang tidak kudus-- yang oleh Paulus disebut "kedurhakaan yang semakin bertambah-tambah" (Roma 6:19). Setiap kali kita berdosa..kita sedang mengembangkan kebiasaan melakukan kedurhakaan yang semakin bertambah-tambah. .

 

Namun sekarang, Paulus menyatakan, seperti dulu kita telah menyerahkan diri kita kepada kebiasaan jahat ini, sekarang kita harus menyerahkan diri kita untuk mengembangkan kebiasaan yang kudus.. Kita harus menanggalkan yang lama--kecenderungan dan kebiasaan kita yang berdosa-- dan mengenakan yang baru, dengan karakter dan kebiasaan yang kudus. Melatih diri kita di dalam kesalehan (1Timotius 44:7) berarti mendisiplinkan dan membentuk hidup kita sehingga kita mengembangkan kebiasaan yang saleh..

 

Walaupun kita harus membereskan kebiasaan yang tidak kudus ini, kita tidak boleh berusaha melakukannya dengan kekuatan kita sendiri. Menghancurkan kebiasaan yang berdosa harus dilakukan dengan bantuan Roh Kudus dan didalam ketergantungan kepada-Nya..

 

Oleh karena itu,  di dalam ketergantungan kepada Roh Kudus, kita harus secara sistematis berusaha mengembangkan kebiasaan untuk menolak dosa-dosa yang dengan begitu mudahnya melilit kita... Semakin berhasil kita menolak keinginan yang berdosa, semakin mudah kita untuk menolaknya.

   -------oo000O000oo-------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar