Kamis, 25 November 2010

SS III M4 2010

Pelajaran 4

Diterjemahkan Oleh:  Daniel Saputra
Editor: Daniel Saputra dan Yonata Bastian

 

 

:: Dibenarkan Oleh IMAN ::

 

Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman,
dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat” (Roma 3:28)

 

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

 

           

Sabbath

17 Juli

Rom. 4:3–8

Pendahuluan

Menurut Hukum

 

Beberapa tahuan yang lalu A.J. Jacobs, seorang yang menyatakan dirinya tidak beriman, memutuskan untuk “hidup menurut Alkitab selama setahun.”  Selama 381 hari, dia mencoba sebaik mungkin untuk secara hurufiah mengikuti setiap hukum yang tertulis dalam Alkitab.  Hal ini termasuk menolak mencukur janggut dan hanya memakai pakaian serat-tunggal, yaitu jubah seperti dalam alktiab.  Suatu kali dia bahkan pernah “melempari batu” ke penzinah dengan melempar kerikil ke pria yang ditemuinya di taman.

 

Ada kalanya kita semua capek mencoba mengikuti semua aturan

 

Pada waktu ditanya kenapa dia mencoba eksperimen tersebut, dia menjawab, “[Saya ingin] melihat—apakah ada—yang saya tidak dapatkan bila tidak beragama.”*   Berjalannya waktu dalam setahun itu, dia menemukan adalah sulit untuk mengikuti semua aturan itu setiap saat.  Tentu saja, ada nilai-nilai dalam beberapa prinsipnya, tetapi tentu tidak mungkin bagi dia untuk menjadi sempurna.  Pada akhirnya, walaupun dia mempunyai penghargaan kepada orang-orang yang mencoba untuk mengikuti hukum Alkitab, Jacob menyimpulkan bahwa dia tidak kehilangan apa-apa dan kembali ke kehidupan lamanya.  Tidak ada gunanya untuk mencoba sesuatu yang tidak mungkin.

Ada kalanya kita semua capek mencoba mengikuti semua aturan.  Jadi kenapa peduli?  Amat sukar kan.  Apakah ada cara lain untuk mendapatkan kebenaran?  Jawabannya terletak pada titik krusial yang gagal dimasukan Jacob dalam eksperimennya: Kasih Allah yang luarbiasa kepada kita.  Mengetahui bahwa kita tidak akan pernah mendapatkan kebenaran melalui hukum karena sifat keberdosaan kita, Allah amat mengasihi kita dengan menyediakan cara lain bagi kita untuk mendapatkan kebenaran.  Dia mengirimkan PutraNYA Jesus Kristus sebagai korban penebus, sehingga melalui iman kepadaNYA, kita dapat diselamatkan.

Minggu ini diskusi kita akan berfokus pada fakta itu, walaupun hukum mempunyai tempat dalam hidup kita, kebenaran hanya bisa didapatka melalui iman dalam Yesus Kristus.  Kita tidak bisa berharap untuk menyelamatkan diri kita sendiri kecuali kita menghidupkan suatu kehidupan iman dalam kuasa Kristus.

Kita semuanya mempunyai hari-hari dimana kita merasa bahwa kita tidak dapat melakukan apapun yang benar.  Tetapi jangan pernah menyerah untuk menjadi orang yang benar, seperti yang dilakukan Jacob.   Sementara anda merenungkan pelajaran yang disampaikan dalam minggu ini, pikirkan tentang bagaimana anda dapat melatih imanmu dalam Yesus Kristus.  Kemudian anda akan berada dalam jalan yang benar untuk menjadi orang yang benar-benar betul.

____________

* “AConversation with A. J. Jacobs,” http://www.ajjacobs.com/books/yolb.asp?id=guide#conversation (accessed April 22, 2009).

 

Christi Carlton, Redlands, California, U.S.A.


Minggu

18 JULI

 

Bukti

Ini Palsu atau Asli

 

Roma 3:28

 

Orang Yahudi membanggakan diri sebagai umat pilihan.  Mereka punya Hukum Musa, dan mereka bangga dengan tempat ibadah yang hebat.  Mereka mengembangkan ekonomi yang bergerak berdasarkan sistem korban mereka.  Tetapi, sama seperti kelompok orang lainnya, mereka terus menerus melanggar hukum.  Hal ini berakibat kepada kesulitan, mereka dibuang, dan diserakkan.  Jadi mereka menciptakan aturan yang lebih ketat lagi untuk menjaga yang asli.  Tetap saja mereka gagal.  Jadi mereka dengan bersungguh-sungguh mengantisipasi Mesias untuk melepaskan mereka dari perhambaan.

 

Tetapi Yesus datang sebagai orang biasa, dari Nazaret.  Tidak mempunyai pendidikan formal, tetapi membuat para pemimpin agama terkesima dengan keterangan penuh otoritas akan Alkitab.  Dia tidak pernah mengutuk seorangpun tetapi mengampuni.  Dia menghormati otoritas serta mengusir orang yang telah menjadikan bait Allah menjadi pasar (Yoh. 2:16).

Akhirnya para imam besar berkolaborasi dengan otoritas Roma untuk menuduh Yesus dengan penghujatan.  Tetapi Dia mati, bangkit kembali, dan naik ke sorga setelah memberikan perintah untuk membagikan kabar baik dan berjanji akan kembali untuk membawa kita ke rumahNya.

Dari sejak itu, semua murid-muridNYA telah mengalami perobahan hidup. Bahkan menghadapai tantangan.  Saul orang Farisi yang gagah berani menentang pergerakan Kristen, menteror orang percaya.  Tetapi pertemuan pribadinya dengan Yesus merobah segalanya, bahkan namanya.  Dan Saul yang sama, sekarang Paulus, mulai mengkhotbahkan Injil kepada orang Yahudi dan Kafir.

Kabar baik ini menyebar seperti api yang melahap segalanya—hanya melalui “mulut ke mulut” dan surat-surat yang memakan waktu berhari-hari untuk dikirimkan.  Tidak ada telepon ataupun email untuk memverifikasi kredibilitas kabar tersebut ataupun sumbernya.  Pada lingkungan seperit inilah Paulus menulis suratt kepada orang Yahudi di Roma, umat yang masih bertanya-tanya apakah mempercayai Yesus, yang telah disalibkan, bangkit dari kubur, dan naik ke sorga.   Kepada mereka, pekabaran Paulus ini merupakan suatu hal yang revolusioner: “Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taura” (Roma 3:28).  Menerima kasih karunia Allah akan merusak ekonomi Yahudi secara menyeluruh dan membuka pintu bagi orang Kafir.

 

REAKSI

Bagaimana anda merespon kepada suatu pekabaran dari suatu sumber tidak resmi yang bertentangan dengan pengajaran tradisi yang telah berumur beratus-ratus tahun?

 

Wesley James, Loma Linda, California, U.S.A.


Senin

19 JULI

Logos

Kebaikan yang tak Pantas diterima

Rom. 3:19–28

 

Gereja di Roma terdiri dari berbagai kelompok orang yang berbeda—Yahudi dan Kafir.  Hal ini menempatkan Paulus dalam posisi pelik dalam menyampaikan injil yang kemungkinan akan memecah gereja.  Kesulitan lainnya adalah dia tidak mempunyai kemewahan bertemu dengan mereka muka dengan muka.  Dia tidak bisa bertanya, melemparkan argumentasi, atau secara penuh berinteraksi dengan gereja dalam diskusi yang berarti.  Semua yang dipunyai adalah kain perca dan sisa.  Tetapi dengan ini semua, dia menciptakan penjelasan injil yang paling komprehensif.  Bagi orang Kafir, dia melukis suatu gambaran dari Allah yang tidak memihak, Allah yang ingin bersama kita.   Bagi orang Yahudi, dia menggaris-bawahi kerapuhan dalam mencari keselamatan melalui usaha sendiri.

 

Semua Kita telah berdosa (Roma 3:23).

            Sebelum memberi arahan kepada gereja Roma sebagai jemaat yang beragam, Paulus mesti mempersatukan kelompok-kelompok yang terpisah-pisah.  Dia menjunjukan ikatan umum mereka—warisan keberdosaan.  Kesamaan ini menjadi dasar untuk argumentasinya pembenaran melalui iman— bahwa kita semuanya telah berdosa, semuanya bersalah dibawah hukum.  Dia menyokong Roma 3:10-12 dengan mengutip Mazmur 14:1-3; 53:1-3; dan Pengkhotbah 7:20.

Dia menggaris bawahi keberdosaan kita dalam Roma 3:23—“Semua telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah”.  Menjadi jelas bahwa, sebagai orang berdosa,  kita tidak dapat dengan usaha sendiri untuk memantulkan WajahNYA.  Dengan usaha sendiri, kita tidak akan pernah memenuhi persyaratan hukum.  Paulus mengilustrasikannya dalam kata mendasar—“upah dosa adalah maut” (Roma 6:23).

Hal ini bisa menyurutkan semangat—tidak peduli apapun yang kita lakukan, tidak peduli seberapa keras kita bekerja, kita akan selalu kekurangn kemuliaan Allah.

 

Pengharapan Melalui Iman (Roma 3:21, 22).

            Allah, dengan belas kasihan yang tak terbatas, menawarkan jalan yang lain, “kebenaran dari Allah, tidak bercampur dengan hukum”.  Dia memberikan kita kesempatan kedua.  Dia menawarkan kepada kita kasih karunia.  Dengan menerima korbah tidak mementingkan diri Yesus, kita tidak dihakimi melalui sifat kita yang berdosa, tetapi melalui kesempurnaan Kristus.  Dialah satu-satunya jalan kita kepada kebenaran, jalan untuk dibenarkan walaupun sifat warisan berdosa kita.

 

Apa itu Dibenarkan? (Roma 3:24-26)

“Kata-kata Yunani yang diterjemahkan “dibenarkan” adalah diakiou.  Semua kata kerja yang berakhir dengan –oun berarti, tidak membuat seseorang menjadi sesuatu, tetapi memperlakukan, mereken, atau menghitungnya sebagai sesuatu.  Jika seseorang tidak berdosa menghadap seorang hakim, memperlakukannya sebagai tidak berdosa adalah membebaskannya.  Tetapi inti dari hubungan manusia dengan Allah adalah manusia ditemukan bersalah, akan tetapi Allah, dalam belas kasihan yang luarbiasa, memperlakukan dia, mereken dia, menghitung dia seolah-olah dia tidak berdosa.  Itulah arti dibenarkan.”1

Hal ini tidak memberi ruangan untuk menyombongkan hasil kerja kita.  Kita dibenarkan hanya oleh kasih karunia Allah; kita dibenarkan atas “keberpihakan yang tak layak kita terima” kata E.G. White.”2

Paulus menegaskan bahwa tidak ada yang dapat kita lakukan untuk memenangkan pengampunan Illahi; hanya apa yang telah dilakukan Allah yang dapat memenangkan kita; karenanya jalan untuk hubungan yang benar dengan Allah terletak, bukan pada kegiatan yang nekat, putus asa, terkutuk untuk memenangkan keberterimaan melalui perbuatan; tetapi terletak pada kasih yang rendah hati, sungguh-sungguh dan kasih karunia yang Allah tawarkan melalui Yesus Kristus.”3

 

Hiduplah Sesuai Firman (Roma 3:19, 20, 27, 28)

Jadi bagaimana pengetahuan akan pembenaran kita merubah hidup kita?  Adalah krusial bahwa kita menyadari sepenuhnya bahwa secara absolut tidak ada jalan bagi kita untuk mendapatkan kebebasan dari dosa dengan usaha sendiri.  Hukuman dosa, menurut yang dituntut oleh hukum, hanya dapat dicapai melalui Allah dan pemberian AnakNYA.  Paulus yang secara pribadi telah mengalami dan menerima pemberian ini, meyakinkan bahwa walaupun kita mungkin tersandung dalam perjalanan kita mengikuti Kristus, kita masih tetap diselamatkan.  Hanya melalui kasih karuniaNYA yang tak terbatas maka kita diselamatkan (Efesus 1:7).

Apa implikasi kasih karunia Allah dalam perjalanan Kristiani kita?  Yakobus 1:22 menganjurkan kita: “Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri”.  Menjadi Kristen bukan sekedar berarti menerima tiket gratis ke sorga.  Pemberian kasih karunia merupakan suatu hal yang luarbiasa, dan indah, tetapi itu adalah satu sisi dari keKristenan.   Kekristenan jauh lebih daripada hanya menerima Firman Allah; tetapi adalah perobahan gaya hidup yang mencerminkan Kristus.  Yesus telah memerintahkan kita untuk menyebarkan kabar baik kasih karuniaNYA, menjadikan murid semua bangsa (Mat. 28:19).  Paulus mengatakan kepada kita untuk menjadi “peniru Allah, sebagai anak-anak terkasih; dan berjalan dalam kasih, sama seperti Kristus juga mengasihimu” (Efesus 5:1,2).

 

Reaksi:

Tema pembenaran melalui kasih karunia amat jelas dalam buku Roma.  Paulus mengatakan kita “terbebas dari hukum dosa dan kematian” (Rom 8:2) dan “tidak dibawah dosa karena kasih karunia” (Roma 6:14).  Jika kita diselamatkan hanya oleh kasih karunia, apa artinya menjadi orang Kristen?  Kenapa berusaha untuk menjadi seperti Yesus?  Apakah kita masih diselamatkan, terlepas dari rasa puas kita?

____________

1. William Barclay, The Daily Study Bible: The Letter to the Romans, rev. ed. (Philadelphia, Penn.: West­minster Press), p. 57.

2. Selected Messages, book 1, p. 331.

3. Barclay, p. 59.

 

Fylvia Fowler Kline, Medford, Oregon. U.S.A.


Selasa

20 JULI

Kesaksian

Tangga Mistik

Yohn 3:16

 

 

            “Allah adalah pemberi hidup.  Dari sejak awal mulanya, semua hukumNYA telah diurapi untuk hidup.  Tetapi dosa merusak tatanan yang telah ditetapkan Allah, dan kesusahan mengikutinya.  Sepanjang terdapat dosa, penderitaan dan kematian tak dapat dielakan.  Hanya karena Penebus telah menanggung dosa atas nama kita, manusia dapat berharap, dengan usaha sendiri akan sia-sia.”1

 

Orang yang paling berdosa  . . . . . . . . boleh mempunyai atribut Juruselamat.

 

            “Setelah musuh menjatuhkan Adam dan Hawa ke dalam dosa, hubungan antara sorga dan dunia menjadi rusak, dan kalau tidak karena Kristus, jalan ke sorga tidak akan pernah dikenal oleh bansga manusia yang telah jatuh . . . .  . .  Kristus adalah tangga mistik kita, landasan dasar dunia, dan yang puncaknya mencapai takhta dari Tak Terhingga.  Anak-anak Adam tidak dibiarkan tercerai berai dan terpisah dari Allah, karena melalui pembenaran Kristus kita mempunyai akses kepada Bapa.”2

            “Apabila kita orang berdosa datang kepadaNYA dia akan mengambil beban dosa, dan memberikan kita pembenaranNya.    Orang yang paling berdosa dapat mengklaim semuanya dalam apa yang disediakan dalam rencana keselematan melalui kebaikan Kristus.  Dia boleh mempunyai atribut Juruselamat.  Dia boleh seterusnya menceritakan tentang Juruselamat yang hidup, dan memenangkan orang kepada kebenaran, karena dia tahu apa yang disediakan oleh Kristus melalui iman yang hidup.  Dia telah mengambil langkah yang diperlukan untuk pertobatan, pengakuan, dan restitusi (penggantian), dan dia dapat mengajarkan orang lain jalan keselamatan.  Dia dapat menyampaikan Kristus sebagai yang meninggalkan takhta mulianya dan karena kita menjadi miskin, dan agar melalui kemiskinannya kita dapat dijadikan kaya”3

 

REAKSI

1. Rencana keselamatan Allah dirancang amat unik bagi umat manusia; ini adalah rencana yang bahkan malaikat sendiripun tidak akan mampu mencernanya.  Bagaimana kebenaran seperti ini memampukan anda untuk mengalahkan sterss dan kesulitan skenario kehidupan nyata (misalnya mengetahui anda mempunyai penyakit terminal)

2. E.G. White menyebut Kristus “tangga mistik” yang menghubungkan kita dengan kemuliaan Allah.  Bagaimana hubungan merentang diantara keselamatan kita mempengaruhi apa yang kita pilih hari ini?  Bagaimana anda secara penuh menggunakan hubungan ini dalam hidupmu?

____________

1. God’s Amazing Grace, p. 73.

2. That I May Know Him, p. 82.

3. “The Christian’s Commission,” Signs of the Times, September 2, 1889.

 

Stuart Forbes, Brisbane, Australia

wednesday

21 July

 

Roma 3:9-12

Bagaimana

Bagaimana Men-‘defunky’ si Funky

 

KRINNGGGGG! Aku melompat turun dari tempat tidur, memakai pakaian olahragaku, memakai sepatuku, dan berjalan keluar. Alaram kebakaran dan kebahagiaan tinggal di asrama! Saat aku berdiri di bawah bintang-bintang, aku melirik kearah gadis-gadis lainnya. Aku bahkan tak dapat mengenali setengah dari mereka semua! Sebagian besar dari cewek-cewek gaul di siang hari adalah kehancuran di malam hari. Jadi aku mulai memikirkan tentang keironisan dari kecantikan yang mereka tawarkan sepanjang hari dan kehancuran yang mereka sembunyikan pada malam harinya. Cara mereka untuk tetap tampil cantik adalah berpegang teguh pada makeup sampai  mereka mesti meninggalkannya. Kenyataannya adalah, cuci wajah anda, rawat kulit . . . . . dan anda akan lebih cantik dibandingkan yang tidak alami.

 

Beberapa cara agar anda menjadi nyata dihadapan Allah.

Lihat kepada cermin (hukum/karakter Allah).  Hukum menunjukan kepada kita siapa kita sebenarnya.  Jadi akui bahwa anda kotor.  Bacalah Roma 3:20.

Minta bantuan (kasih karunia).  Menggosok pantulan anda di cermin tidak akan membuatnya lebih bersih atau lebih cantik.   Satu-satunya cara anda layak mendapatkan kasih karunia adalah menyadari bahwa kita tidak dapat menyelamatkan diri kita sendiri, dan kita tidak layak menerimanya.  Bacalah Roma 3:23.

Carilah air dan sabun (iman dan kebenaran).  Terima bahwa satu-satunya cara wajah anda dapat menjadi bersih adalah mencucinya.  Iman lebih daripada hanya mengatakan, “Itu bagus”.  Iman berkat, “itu untuk ku”.  Kebenaran Kristus adalah sabun dan air kita—menglap kesan dosa.  Kita perlu ingat agar tidak membiarkan satu dan air berpisah dari kta (Baca Roma 3:22).

Sadari bahwa wajah anda akan kembali kotor.  Tetapi, tersedia banyak air dan sabun untuk pencucian berikutnya.  Jangan kejar kotoran ke dasar.  Kita perlu menghidari dosa yang telah kita berikan kepada Allah.  Jika kita tetap berpegang kepada kotoran kita, kita akan tetap jadi kotor.  Tetapi jika kita berikan kepada Allah dan membiarkan Dia yang memegangnya, Dia akan membersihkan kita. Baca Roma 8:1,2.

Belajar untuk menjadi nyaman dengan kebersihan.  Kristus menyapu ketidak murnian kita.  Ini adakah pembenaran yang sebenarnya.  “Bila kita tahu bahwa merupakan suatu keistimewaan mengenal Allah,  maka hidup kita akan menjadi hidup yang penuh penurutan.  Melalui penghargaan akan karakter Kristus, melalui persekutuan dengan Allah, dosa akan menjadi suatu kebencian bagi kita.”*

 

REAKSI

Kenapa sedemikian sulitnya untuk menjangkau keluar dan mengakui kita perlu bantuan?

____________

*The Desire of Ages, p. 668.

 

Sara-May Julia Colon, Burtonsville, Maryland, U.S.A.


Kamis

22 Juli

Roma 3:19-28

Pendapat

Melanggar Hukum, Mendapatkan ganjaran

 

Jika anda adalah “orang baik-baik”, adalah mudah untuk menghindari pelanggaran hukum yang dibuat pemerintahmu.  Tetapi, semua kita, pernah satu atau dua kali melanggar, diseimbangkan antara keselamatan dan sifat dan pikiran kita yang penuh dosa (Roma 3:23).  Adalah suatu hal yang tidak mungkin mengikuti hukum Tuhan sepanjang hari tanpa berdosa sedikitpun.  Syukurlah, Dia mengerti bahwa manusia mesti berjuang melawan dosa setiap hari.  Beberapa kekuatiran pribadi yang telah saya sendiri masukan termasuk pertanyaan “kebaikan diriku sendiri”.  Saya juga bertanya-tanya apakah gereja saya adalah gereja yang benar, jika ada yang disebut agama yang benar, jika saya adalah benar “orang Kristen yang baik”, dan jika itu cukup bagi Allah pada hari penghakiman.

 

Martin Luter melakukan apa yang dia mampu untuk menuruti hukum, dan bahkan dia tidak yakin akan keselamatannya.   Pada waktu saya membagikan akan kekuatiranku bahwa saya tidak memenuhi syarat menerima kasih karunia Allah kepada suamiku, dia mengarahkanku kepada buku Roma dan ayat yang sama yang memberikan penerangan kepada Luther.  Saya menemukan kedamaian pada waktu saya membaca, “Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat”(Roma 3:28).

Tetapi, kebenaran melalui iman bukanlah suatu alasan untuk hidup semau kita.  Semakin kita menjadi seperti Kristus melalui kehadiran Roh Kudus, kita akan menjadi teladan kepada orang-orang disekitar kita.  Dengan terjadinya pertumbuhan ini, bersiaplah untuk imanmu diuji.  Imanmu mungkin bergetar, tetapi dengan tuntunan Roh Kudus, hubunganmu dengan Kristus akan tumbuh lebih kuat.

Satu hal yang saya tahu dengan pasti—Yesus Kristus adalah Juruselamatku.  Dia mati bagi dosaku.  Kepastian iman ini memberikanku damai sehingga pada waktu mati nanti saya akan tidur dalam Yesus pada waktu Dia kembali.  Mereka yang bertobat dan percaya kepadaNYA, keselamatan mereka bisa dipastikan.  Mereka bisa yakin bahwa dengan bertumbuhnya mereka dalam Kristus, mereka akan menjadi seperti Dia.

“Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman.” (Galatia 3:24).

Rekasi:

1.      Penurutan tidak menyelamatkan kita.  Jadi, apa peran penurutan dalam kehidupan Kristiani?

2.      Apa yang akan terjadi kepara orang yang tidak percaya kepada Allah tetapi menunjukan hidup yang penuh pelayanan dan budipekerti?  Apakah ada tempat bagi mereka di sorga?

 

Candice Qualls, Pleasant Hill, California, U.S.A.


Jum’at

23 Juli

Dalami

Bermain Sesuai Aturan

Eph. 2:8, 9

 

SIMPULAN

 

Semua kita telah berdosa.  Karenanya, tidak  ada satupun dari kita dengan cara kita dapat menuruti kebenaran hukum Allah.  Tetapi bila dengna iman kita menerima kebenaran Kristus dan pengorbanan yang telah dibuatnya , kita akan dicuci dari dosa.  Kemuidan kita mulai hidup baru, juga melalui iman, proses perobahan pengembangan karakter kasih seperti diriNYA.  Dengan cara ini kita menjadi “peniru” Allah (Efesus 5:1), sehingga bila orang lain melihat Dia dalam kita, mereka juga rindu untuk dihakimi dan dibernarkan oleh NYA.

 

PERTIMBANGKAN.

 

·  Selidiki cara-cara internet untuk menyebar seperti api yang membakar, kabar baik pembenaran oleh iman.  Situs mana yang tampaknya paling efektif dan kenapa?  Kembangkan situs pribadi anda seperti yang mungkin akan dipunyai Paulus jika teknologi ini tersedia padanya.

·  Ciptakan suatu persmaaan matematika yang menerangkan Roma 3:28

·  Tuliskan suatu skenario moderen tentang ekonomi dunia saat ini.  Seperti apa tampaknya dunia jika kasih karunia Allah  jika kasih karuni Allah merusak status quo penuhlis.

·  Bandingkan transformasi Katerpilar (kupu-kupu raksasa) menjadi kupu-kupu dengan apa yang terjadi kepada orang-orang pada waktu mereka dibenarkan oleh iman.

·  Lukiskan atau pahat suatu patung konsep Kristus  seperti tangga, yang tampak pada alinea kedua pelajaran hari Selasa.

·  Tanyakan beberapa sahabatmu bahwa mereka telah dibenarkan melalui Kasih Karunia Illahi.

 

CONNECT

Steps to Christ, “Faith and Acceptance,” pp. 49–55.

Seventh-day Adventists Believe . . . , 2nd ed. (Ministerial Association, General Conference of Seventh-day Adventists, 2005), pp. 136–144.

 

Marijo Van Dyke, Detroit, Michigan, U.S.A.

 


Renungan :

 

KASIH TAK BERSYARAT

 

Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita,

ketika kita masih berdosa. Roma 5:8

 

 

Allah tidak takut untuk mengasihi kita apa adanya, dengan semua kelemahan dan kekurangan kita. Ia merasa aman dengan siapa diri-Nya. Oleh karena itu, ia mengasihi kita tanpa syarat dan tanpa memandang kegagalan kita.

 

            Ia menciptakan kita bukan agar kita hidup terpisah dari kasih-Nya tetapi untuk turut ambil bagian dalam kekudusan-Nya. Namun demikian, Ia tahu bahwa akan ada saat-saat dimana kita berlaku tidak kudus. Tindakan-tindakan kita yang salah arah tidak akan menghapuskan atau menghentikan kasih Allah. Dosa dapat memisahkan kita dari berkat dan persekutuan yang intim dengan-Nya, tetapi tidak pernah ada masa di mana Allah tidak mengasihi kita.

 

Saat mengasihi kita, Allah tahu bahwa kita tidak akan pernah dapat membalas apa yang telah Ia berikan kepada kita, namun ia menuntut kita untuk saling mengasihi dengan kasih yang sama seperti yang telah Ia tunjukkan kepada kita. Di dalam bukunya Mighty Is Your Hand, David Hazard mengutip kata-kata Andrew Murray,

 

Di dalam hidup kita bersama orang-orang, satu hal dimana segala sesuatu bergantung kepadanya adalah kasih. Semangat pengampunan adalah semangat kasih. Karena Allah itu kasih, Ia mengampuni. Akibatnya, hanya jika kita tinggal di dalam kasih Allah barulah kita dapat mengampuni seperti Allah mengampuni.

 

            Kasih kita bagi sesama adalah bukti kasih kita terhadap Allah. Kasih itu adalah landasan keyakinan kita di hadapan Allah di dalam doa. kasih itu adalah jaminan bahwa doa kita akan didengar (1 Yohanes 4:20).

 

Biarkan kasih Anda terhadap Allah menjadi lambang dari kasih dan pengampunan kepada semua orang yang Anda temui. 

 

 

-------oo000O000oo-------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar