Jumat, 26 November 2010

SS II M11 2010

Pelajaran 11

Diterjemahkan Oleh:  Arleen dan Ezra Ibrahim

Editor: Daniel Saputra dan Yonata Bastian

April - Juni 2010

 

 Optimisme:

Kesembuhan dan Kebahagiaan

  “Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap:Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya,

selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!”(Rat. 3:2123).

   

 Sabbath

5 Juni

 

Maz. 27:1, 14

Pendahuluan

Melihat Kedepan Penuh Pengharapan

 

Dalam menghadapi masalah perekonomian yang menantang dunia saat ini, peperangan, bala kelaparan, dan perubahan terus-menerus yang harus kita hadapi setiap hari, kita semua dihadapkan dengan situasi yang mematahkan semangat sehingga terkadang membuat kehidupan tampak terlalu besar untuk ditanggung. Begitu banyak orang jatuh menjadi korban depresi yang dikarenakan oleh situasi ekonomi dan sosial, dan juga menjadi patah semangat dan sakit jasmani akibat masalah pribadi dan stres.

            Akibat meningkatnya depresi, pertahanan tubuh menjadi lemah. Tapi betapa bersyukurnya kita bahwa Firman Allah, Alkitab, penuh dengan pesan-pesan pengharapan—pesan-pesan yang bila kita renungkan dan hidupkan dapat memberikan inspirasi dan menguatkan jiwa yang putus asa. Pesan-pesan ini juga dapat memulihkan kesehatan jasmani kepada tubuh yang dibuat sakit dengan kekhawatiran atau kesedihan. Kemungkinan besar Daud menulis ayat kita untuk hari ini ketika ia melarikan diri dari anaknya yang memberontak Absalom.1 Baca kisah pemberontakan ini jika anda belum pernah membacanya. Ayat tersebut dapat memberikan inspirasi kepada kita pada hari ini untuk terus maju saat jalan hidup kita menjadi sulit. Dari ayat-ayat ini, kita membaca, “Rasa takut adalah bayangan gelap yang menyelubungi kita dan akhirnya memenjarakan kita dalam diri kita sendiri. Masing-masing kita telah menjadi tawanan ketakutan pada satu waktu tertentu—takut akan penolakan, kesalahpahaman, ketidakpastian, penyakit, atau bahkan kematian. Tapi kita bisa menaklukkan rasa takut dengan menggunakan cahaya Tuhan yang terang-benderang yang memberikan keselamatan”2 “Pemazmur menutup dengan mengulangi perintah ini: ‘Tunggu, pandanglah Tuhan,’ seolah-olah pemazmur menempatkan jauh dalam pikiran kita gagasan bahwa setiap saat keraguan dan bahaya, bukannya putus asa, melainkan kita harus maju ‘dalam keperkasaan Tuhan Allah’ (lihat Mz. 71:16).”3

Firman Allah, pengorbanan Anak satu-satuNya, menunjukkan kasih dan kesetiaan-Nya sepanjang hidup kita, dan kehadiran-Nya dalam kehidupan kita sehari-hari terus-menerus mengilhami kita agar selalu berharap akan masa depan yang lebih baik, dalam kehidupan saat ini maupun dalam kekekalan. Allah memiliki jawaban yang kita butuhkan, dan Dia telah memberikan kita jawabannya dalam Alkitab. Minggu ini kita akan membahas hubungan yang unik antara ke-optimisan, kesejahteraan, dan penyembuhan tubuh dan pikiran.

 

TANGGAPAN

            Bagaimana Alkitab mempunyai jawaban untuk semua dilema hidup?

____________

1. Education, p. 165.

2. Life Application Study Bible (Wheaton, Ill.: Tyndale House, 1991), p. 929.

3. The Seventh-day Adventist Bible Commentary, vol. 3, p. 697.

 

Opuge Ephraim Obuolloh, Kisii, Kenya, East Africa


Minggu

6 JUNI

 Logos (Firman)

Hati Yang Teguh

1 Raj. 19:2−18; Maz. 27; 42; Luk. 8:14; 10:38−42; Rom. 8:35−39; 2 Kor. 12:9, 10; 1 Tes. 5:16−18

 

 Hati yang teguh dan Tidak takut (Mazmur 27; 42)

Kehidupan Daud pastilah penuh dengan tantangan dan cobaan. Dia mengungkapkan beberapa hal ini dengan cukup jelas dalam Mazmur 27. Tetapi dengan melakukan itu, ia juga menghibur dan meyakinkan kita. Ketika hidup ini sulit dan ketika sesuatu hal tidak seperti yang kita harapkan, kita harus mengingat saat-saat indah ketika Tuhan menyertai kita dan ketika Dia menghibur kita dan membimbing kita. Nasihat Daud adalah bahwa kita harus menunggu akan Tuhan. Menunggu pada-Nya termasuk percaya pada pemeliharaan dan kemampuan Nya. Hal ini termasuk juga memiliki keyakinan bahwa Dia akan melakukan apa yang Ia katakan dan memimpin seperti janjinya. Mengetahui bahwa Tuhan ada di pihak kita dengan cara ini ini akan mendorong hati kita untuk tetap teguh. Hati yang teguh mampu menghadapi banyak tantangan hidup, sementara hati yang lemah jatuh dalam segala tantangan dan tidak akan mampu menghadapi tantangan hidup.

 

Ketika iman bertumbuh kecemasan berkurang

 Hanya Satu Saja Yang DiPerlukan (Lukas 10:42)

            Kedua Maria dan Marta adalah murid Yesus. Mereka berdua mengasihi Tuhan dan mengabdikan hidup mereka kepada-Nya. Namun mereka berdua memahami pemuridan dengan cara yang berbeda. Bahkan ketika Yesus di rumah mereka, Marta tetap terbagi perhatiannya dengan segala persiapan yang diperlukan untuk menghibur tamu mereka. Kemungkinan besar persiapan ini adalah untuk persiapan makan bersama-sama. Namun, Maria, duduk bersama Yesus agar dia bisa mendengar apa yang Dia katakan. Yesus tahu bahwa baik Maria atau Marta bisa hidup dari roti saja (Matius 4:4). Dia tahu bahwa ada saat-saat ketika makan roti rohani dari Firman-Nya adalah lebih penting daripada memakan roti panggang. Dalam kasus Marta, "banyak perkara" (Lukas 10:41 , IndTB) yang mengalihkan perhatiannya akan kehadiran Kristus yang bukanlah sesuatu yang buruk. Yang penting di sini adalah bahwa kadang-kadang kita bisa mengisi hidup kita dengan “hal-hal yang baik” hingga pada titik kita mengabaikan kebutuhan jiwa kita. Terkadang kita begitu sibuk melakukan hal-hal untuk Kristus, hingga kita gagal untuk menghabiskan waktu yang berkualitas dengan-Nya.

            Kekhawatiran Marta mengacu pada “kelakuannya yang kelihatan, sangat bertentangan dengan perasaan batinnya. Dia merasa ‘cemas’ dalam hati, dan hasilnya adalah terlihat ‘khawatir’. Jika kita hanya menanamkan hal-hal yang sangat dibutuhkan oleh Marta dalam hatinya kita akan menghindari banyak kegelisahan yang tidak perlu. "1

            Tuhan tidak memberkati kita dengan keluarga yang baik, teman-teman yang penuh kasih, perkerjaan yang baik dan memuaskan, dengan talenta-talenta atau kemampuan lainnya, supaya kita ada alasan untuk mengabaikan jalan bersama-Nya. Selalulah ingat sebagaimana Maria ingat—bahwa tanpa Dia kita tidak bisa berbuat apa-apa (Yohanes 15:5).

 Keadaan Pikiran Kita (Matius 6: 31, 32)

            Kegelisahan adalah pembunuh. Banyak penyakit jasmani dan pikiran pada saat sekarang ini berhubungan erat dengan stres. Namun, ketika iman bertumbuh kecemasan berkurang. Inilah yang Yesus inginkan untuk dipelajari Martha. Ini adalah bagian dari apa yang Dia ajarkan dalam Khotbah di atas Bukit ketika Dia berkata, “ ‘Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: “Apakah yang akan kami makan?” atau  “Apakah yang akan kami minum?” atau “Apakah yang akan kami pakai?” Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu’ ” (Matius 6:31 , 32, IndTB). Setelah menetapkan prioritas yang benar —menempatkan kerajaan-Nya yang utama—ini akan mengurangi peluang mendapatkan serangan jantung!

            Maria memilih untuk mendengarkan Tuhan. Tetapi jika kita terlalu sibuk untuk berkomunikasi dengan-Nya, dengan berdoa, belajar firman-Nya, untuk merenungkan tujuan hidup, dan untuk menikmati waktu damai dan khusus bersama-Nya, hati kita akan gelisah dengan kehidupan sehari-hari, menggerogoti pikiran dan tubuh kita sehingga kita akan menjadi lemah mudah mendapatkan penyakit kecil dan besar.

 Allah Mengasihimu (Yer. 31:3)

Dalam Yeremia 31:3, Allah berkata kepada bangsa Israel, “Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal” Sebagai sasaran dari kasih Allah, Rasul Paulus dapat mengatakan bahwa ia tahu siapa yang ia percaya (2 Tim. 1:12) . Dalam Roma 8:35-39, ia menyatakan bahwa semua orang teguh percaya adalah sasaran kasih Allah. Karena ini, tidak ada atau tidak seorangpun dapan memisahkan kita dari keselamatan dan penebusan Allah. Kasih-Nya harus mengilhami kita untuk melihat kehidupan secara positif, dengan mengharapkan hal-hal yang baik agar terjadi, dan hidup dengan keyakinan bahwa Dia akan menjaga kita.

 “Allah menggapai umat-umat-Nya dengan kebaikan yang dimotivasi oleh cinta kasih yang mendalam dan abadi. Dia ingin melakukan yang terbaik bagi mereka jika mereka memperbolehkannya. Setelah banyak kata peringatan tentang dosa, peringatan akan cinta kasih Allah yang luar biasa ini adalah seperti udara segar. Daripada memikirkan Allah dengan rasa takut, perhatikan baik-baik dan lihat Dia dengan penuh kasih yang ingin menarik kita agar mendekat pada diriNya.”2

Ketika kehidupan menghantam kita, kita harus tahu bahwa semua yang benar-benar penting adalah baik dalam Tuhan. Cara berpikir yang demikian akan menghasilkan kesehatan yang baik. Ada banyak janji-Nya. Biarkan semua janji itu menjadi penuntunmu (Ul. 33:29; Maz. 04:08 , 56:3, 91:1, 2; 1 Yoh 4:4).

 

TANGGAPAN

            1. Bagaimana kenyataan bahwa Allah telah mengerjakan keselamatan sepenuhnya mengilhami anda untuk hidup positif?

2. Jika anda gelisah tentang sesuatu hal dalam kehidupan anda, lakukan hal-hal untuk meningkatkan iman anda. Pastikan untuk melihat bagaimana hasil peningkatan iman terhadap kesehatan jasmani anda.

3. Bagaimana kita bisa menunjukkan pengertian kita akan takdir kita kepada orang lain sehingga mereka akan ter-inspirasi untuk mengikuti Tuhan?

____________

1. The Seventh-day Adventist Bible Commentary, vol. 5, p. 785.

2. Life Application Study Bible (Wheaton, Ill.: Tyndale House, 1991), p. 1342.

 Lukas Olwayo, Kisumu, Kenya, East Africa


Senin

7 JUNI

Kesaksian

“Kegembiraan . . . .Tak Pernah Gagal

Amsal 17:22

             “Terdapat hubungan yang erat antara pikiran dan tubuh. Ketika yang satu melemah, yang lain yang akan terjangkiti. Kondisi pikiran mempengaruhi kesehatan pada tingkat yang jauh lebih besar daripada yang disadari kebanyakan orang. Banyak penyakit dari yang diderita adalah hasil dari depresi mental. Kepedihan, kecemasan, ketidakpuasan, penyesalan, rasa bersalah, ketidakpercayaan, semua cenderung untuk mencabik-cabik kekuatan hidup dan mengundang kebusukan dan kematian.

Mari kita mendidik jiwa kita agar lebih penuh pengharapan. . . .”

                 “Semangat, pengharapan, iman, belas kasih, kasih, meningkatkan kesehatan dan memperpanjang hidup. Pikiran yang puas, hati yang gembira, adalah kesehatan bagi tubuh dan kekuatan bagi jiwa.”1

 “Tidak ada yang lebih cenderung untuk meningkatkan kesehatan tubuh dan jiwa daripada semangat penuh syukur dan pujian. Ini adalah tugas positif untuk melawan kemurungan, pikiran dan perasaan tidak puassama halnya dengan tugas untuk berdoa. Bila kita menuju ke surga, bagaimana kita bisa berjalan sebagai halnya sekelompok pelayat, mengeluh dan mengeluh sepanjang perjalanan ke rumah Bapa kita?

            “Mereka yang mengaku orang Kristen namun yang selalu mengeluh, apalagi yang berpendapat bahwa keceriaan dan kebahagiaan adalah suatu dosa, mereka sebenarnya tidak memiliki agama yang murni.2

Ini adalah hukum alam bahwa pikiran dan perasaan kita didorong dan dikuatkan saat kita memberikan ucapan. Sementara kata-kata mengungkapkan pikiran, adalah juga benar bahwa pikiran mengikuti kata-kata. Jika kita akan memberikan ekspresi yang lebih kepada iman kita, dengan lebih bersukacita dalam berkat-berkat yang kita tahu kita miliki,—rahmat kasih Tuhan yang besar, —kita akan lebih memiliki iman dan sukacita yang besar. Tidak ada lidah yang dapat mengungkapkan, tidak ada pikiran yang terbatas dapat memahami, berkat hasil dari menghargai kebaikan dan kasih Allah. Bahkan di bumi ini kita mungkin memiliki sukacita sebagai sebuah mata air, yang tidak pernah gagal, karena dipenuhi oleh sungai yang terus-menerus mengalir dari tahta Allah.

            “Jika demikian, marilah kita mendidik hati dan bibir kita untuk memuji Tuhan akan kasih-Nya yang tak tertandingi. Mari kita mendidik jiwa kita agar lebih penuh pengharapan dan agar tinggal dalam cahaya yang bersinar dari salib Golgota. Tidak boleh kita lupa bahwa kita adalah anak-anak surgawi, putra dan putri Raja Tuhan semesta alam. Ini merupakan suatu kehormatan bagi kita untuk menjaga keselarasan dalam Tuhan.”3

 TANGGAPAN

            Luangkan waktu untuk memuji Tuhan untuk lima hal. Pikirkan tentang masing-masing hal selama satu menit. Perhatikan bagaimana perasaan anda di akhir latihan ini.

1. The Ministry of Healing, p. 241.

2. Ibid., p. 251.

3. Ibid., pp. 251–253.  

 Marcus Leeland, Bowie, Maryland, U.S.A.


Selasa

8 Juni

Bukti

Hiduplah Secara Produktif

3 Yohanes 1:2

 

            Buku Tiga Yohanes dimulai dengan identitas penulisnya dan untuk siapa surat itu ditulis, diikuti oleh puji syukur dan harapan kesejahteraan penerimanya. Yohanes memanggil Gayus sebagai “sahabatnya” Walau hal ini menunjukkan sikap ramah, mungkin ini tidak cukup kuat untuk menangkap arti dari kata Yunani yang digunakan di sini (agapetos), yang berarti “yang kekasih.” Kasih yang bukanlah hanya sebuah ungkapan sayang atau kedekatan, tetapi adalah ikatan yang dikaruniakan Allah yang mempersatukan orang Kristen. Dan pernyataan Yohanes bahwa ia mengasihi Gayus “dalam kebenaran” menunjukkan ikatan ganda yang menyatukan mereka: mereka tidak hanya disatukan oleh kasih, tetapi juga akan kebenaran yang mereka sama-sama percayai.

 Kasih yang bukanlah hanya sebuah ungkapan sayang atau kedekatan

             Ucapan agar “baik-baik dan sehat-sehat selalu”  adalah umum dalam surat-surat zaman dulu, dan di sini sebenarnya ucapan itu adalah doa. Secara khusus, Yohanes berdoa agar Gayus “agar baik-baik dan sehat-sehat  saja” dan “dalam segala sesuatu sama seperti jiwamu baik-baik saja” (ayat 2, IndTB). Kata yang diterjemahkan “jiwa” (psyche) mengacu pada setiap sisi kepribadian. Dalam Injil Yohanes Yesus dikatakan memberikan seluruh psyche, yang berarti lebih dari hanya memberikan "jiwanya" (lihat Yohanes 10:15, 17, 18). Keyakinan Yohanes bahwa Gayus adalah “baik-baik saja” sehubungan dengan jiwanya tidak berarti menunjukkan bahwa jiwanya diselamatkan. Sebaliknya hal itu mengacu pada kesehatan kerohanian dan moral dalam menerima Yesus dan mematuhi perintah-Nya.

Ketika kita menganggap adalah suatu tugas untuk memuji Tuhan dan menjadi optimis akan masa depan kita sebagai orang Kristen walau bagaimanapun kondisi dunia di sekitar kita, kesehatan jasmani kita juga akan mendapat keuntungan. Banyak penelitian yang menunjukkan hal ini adalah benar. Satu penelitian tersebut dilakukan di Universitas Carnegie Mellon. Dr Sheldon Cohen dan koleganya mempelajari 193 pria dan wanita sehat berusia antara 21 dan 55. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta yang “mempunyai emosi positif yang tinggi, cenderung mendapatkan kekebalan dari kena flu dan selesma.”  Peneliti itu menulis, bahwa  “hasil penelitian ini menunjukan bahwa emosi yang positif memainkan peranan yang lebih besar dan lebih penting dalam menghadapi penyakit resiko tinggi dan keluhan kesehatan lebih dari yang sebelumnya dipercayai.”*

 TANGGAPAN

            1. Apa yang telah anda lakukan baru-baru ini untuk menunjukkan penharapan dan kemakmuran terhadap orang-orang di sekitar anda?

2. Apakah yang Alkitab katakan tentang hidup damai dengan semua orang? Lihat Roma 12:18. Bagaimana bisa ini mempengaruhi kedua-dua kesehatan jasmani dan rohani?

 ____________

1. WebMD. “Happiness Good for Health.” Mirand Hitti (accessed February 10, 2009 from http://www.webmd. com/news/ 20061110/ happiness- good-for- health).

 Sarah Kwamboka Monyoncho, Nairobi, East Africa


Rabu

9 Juni

Bagaimana

Hidup Layak dibalik tantangan kehidupan

Kejadian 6; 7; 12:1–7; Gal. 5:22–26

             Kita hidup dalam dunia ketidakpastian dan perubahan. Ada banyak hal yang seringkali di luar kendali kita. Bagaimana kita mengelola hal tersebut tergantung pada bagaimana kita melihat dan bereaksi terhadap hal-hal tersebut. Berpikir optimis adalah berharap dan mengharapkan yang terbaik dari kehidupan. Hal ini menuntut kesabaran dan ketekunan.

            Ketika kita percaya bahwa kita dikendalikan oleh situasi, dan ketika kita merengek dan mengeluh, kita tidak hanya membuka diri untuk kekalahan, tetapi kita melemahkan tekad kita untuk menjadi bahagia. Mereka yang dengan sesaat saja menjadi optimis tidak hanya akan mendapatkan keberanian untuk mempraktekkan optimisme di kemudian waktu menghadapi masalah, tetapi mereka juga akan mengembangkan hati dan pikiran mereka untuk menghadapi tantangan masa depan.

 Berikan kekhawatiran dan kecemasan anda kepada Tuhan melalui doa. Kemudian tinggalkan semua itu di sana

 Bagaimana seseorang mengembangkan cara berpikir optimis?

Mengambil langkah iman. Banyak dari kita yang tertekan karena kita tidak pernah mencoba. Kita menolak untuk berjalan dalam iman. Hanya setelah melangkah ke air Petrus tahu bahwa ia bisa berjalan di atasnya. Kecuali kita mengambil langkah pertama kita tidak bisa ke mana-mana.

Percaya kepada Tuhan. Mempercayai- Nya tidak berarti tidak memperhatikan akal budi dan keadaan. Ini berarti bahwa dalam keadaan apapun anda akan percaya dan memiliki iman bahwa janji Allah akan terpenuhi dalam hidup anda. Nuh mempercayai Allah, meskipun belum pernah hujan sebelumnya. Abraham mempercayai Allah walaupun Tuhan tidak mengatakan ke mana ia akan pergi.

Berdoa. Banyak dari kita tidak optimis karena kita tidak menghabiskan banyak waktu dalam doa. Mereka yang berjuang dengan beban mereka dan menolak untuk memberikan beban-beban itu kepada Tuhan menanggung beban itu sendirian. Berikan kekhawatiran dan kecemasan anda kepada Tuhan melalui doa. Kemudian tinggalkan semua itu di sana.

Menghidupkan gaya hidup sehat. Penelitian telah menunjukkan bahwa olah-raga dan makan makanan sehat dapat membantu kita untuk menjadi bahagia. Olah-raga membawa oksigen ke setiap bagian dari tubuh. Hal ini membuat kita tetap kuat dan waspada. Makanan yang baik membantu kita memerangi selesma, flu, kanker, dan masalah kesehatan lainnya. Ketika kita merasa baik karena kita telah merawat tubuh kita dengan baik, adalah lebih mudah untuk bersikap optimis tentang tantangan hidup.

Orang-orang yang takut akan keadaan hidup menghalangi pekerjaan Allah dalam hidup mereka dan karena itu tidak dapat mengalami kepenuhan hidup. Namun, orang yang optimis berjalan melalui kehidupan penuh keberanian dan harapan. Kehidupan mereka menghasilkan banyak buah.

 TANGGAPAN

            Tinjau ulang langkah-langkah di atas. Pilih dua langkah yang perlu anda tekuni. Kemudian kembangkan dan buat rencana kerja yang akan membantu anda untuk melakukannya.

 Jackson Watembo, Ronkai, Kenya, East Africa


Kamis

10 Juni

Rm. 13:11, 12

Pendapat

“Sekarang Telah Hampir Siang, Bangun Dari Tidur”

             “Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!” (Roma 13:11,12, IndTB).

 Dunia ini penuh dengan belatung-belatung

             Kita dipanggil untuk melakukan kehendak Tuhan. Banyak orang mengatakan bahwa Kristus menunda-nunda, sehingga Dia tidak memegang janji-Nya untuk kembali dan membawa kita ke surga. Saya percaya, bagaimanapun juga, bahwa Dia tidak menunda seperti pengertian kebanyakan orang. Sebaliknya, Dia “tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.” (2 Pet 3:9, IndTB).Tuhan sabar karena Iblis tidak tidur. Dia dan malaikat-Nya bekerja giat untuk memenangkan banyak dari kita ke pihak mereka.

            Ada sebuah cerita mengenai seorang pendeta yang mempunyai bebek dan ayam. Suatu kali, ia menerima undangan untuk berkhotbah di gereja yang sangat jauh. Jadi ia menyiapkan makanan yang cukup untuk unggasnya sementara dia pergi. Ketika ia kembali beberapa minggu kemudian, dia terkejut menemukan bahwa ayam muda dan bebek berada di jamban di luar rumahnya. Dia mengambil lampu sorot dan melihat ke dalam jamban. Ketika ia melihat belatung 'menggeliat di sana , ia menyadari bahwa mereka telah jatuh masuk ke sana karena mereka lebih suka makan belatung daripada makanan yang baik yang ia telah sediakan untuk mereka.

Dunia ini penuh dengan belatung-belatung yang ditempatkan oleh Iblis dengan harapan kita terjerat didalamnya. Tetapi puji syukur pada Yesus, karena Ia ingin menyelamatkan kita dari kekhawatiran dunia dan mendekatkan kita kepada Allah.

 TANGGAPAN

1. Apa sajakah cara iblis menyerang kita?

2. Bagaimana anda dapat menghindari jerat iblis? Baca Amsal 3: 5, 6.

3. Bagaimana Allah menolong anda ketika anda sedang dicobai Iblis?

4. Apakah anda prihatin seperti Allah  yang menginginkan agar tidak ada yang binasa di bawah pengaruh setan?  Jika jawaban anda adalah tidak,  coba pikirkan kenapa anda merasa seperti itu? Apa yang dapat anda lakukan untuk mengubah pikiran anda?

5. Baca ulang Roma 13:11, 12. Bagaimana “mengenakan perisai senjata terang" kiasan untuk menjadi optimis?

 Isaac Nyakundi Mokaya, Kisii, Kenya, East Africa

 

Jum’at

11 Juni

Dalami

Damai Sejahtra-Ku Kuberikan Kepadamu

Fil. 4:6, 7

 

SIMPULAN.

            Penyakit tanpa obat, perubahan iklim yang merugikan, dan krisis keuangan hanya beberapa dari masalah hati membuat hati pria dan wanita gagal karena ketakutan. Allah tidak meninggalkan umat-Nya tidak berdaya atau putus asa. Dia telah mengkaruniakan kepada setiap orang "ukuran iman" yang paling baik digunakan ketika ditempatkan di dalam Dia (Rm. 12:3). Melalui iman dalam Tuhan dan FirmanNya, kita telah tersedia kekuatan untuk mengatasi tantangan yang kita hadapi. Agar memperoleh Damai sejahtera, kita harus menggunakan apa yang kita miliki untuk mendapatkan apa yang kita butuhkan dari Tuhan yang bersedia menyediakan setiap kebutuhan kita.

           

LAKUKAN

■   Menonton siaran berita malam lokal selama lima hari mendatang. Buat tabel yang menunjukkan jumlah berita positif dibandingkan dengan berita negatif. Bagaimana rentetan berita malam yang terus-menerus membentuk keadaan jiwa seseorang?

■   Membuat daftar sepuluh stres dalam hidup anda. Cobalah untuk mendapatkan dua cara positif untuk menangani setiap sumber stres. Kemudian hitung jumlah waktu anda yang hilang setiap minggu dengan menanggapi tekanan dalam hidup anda secara negatif.

■   Menyalin Yohanes 14:27 dan Matius 11:2-30 dalam kata-kata anda sendiri, dimulai dengan kata-kata: “Tuhan mengatakan kepada saya bahwa. . .”

■   Berpikir akan waktu yang paling stres dalam hidup anda. Bagaimana Allah membantu anda melalui itu? Buat kata-kata kesaksian yang anda ucapkan mengenai pembebasan anda dengan memainkan sebuah musik Kristen kesukaan anda sebagai latar belakang saat anda merekam kesaksian pribadi anda.

■   Baca Roma 1:18 -23. Kurangnya puji syukur oleh orang-orang Roma mengakibatkan kebobrokan mental mereka. Pikirkan tentang seseorang dalam kehidupan anda dimana anda sangat bersyukur. Masak atau pangang sesuatu bagi mereka untuk memberi tahu bahwa anda menghargai mereka.

■   Meng-organisir pesta agape di rumah atau apartemen. Undang beberapa teman dan kenalan untuk hadir. Mintalah pengunjung anda untuk membagikan sesuatu yang mereka ingin doakan secara khusus atau butuhkan dukungan. Luangkan waktu sejenak untuk berdoa bagi permintaan tersebut.

■   Renungkan tantangan dalam hidup anda yang anda telah gagal untuk serahkan kepada Allah. Renungkanlah Yakobus 4:2 dan 1 Petrus 5:07. Mengapa tidak anda serahkan tantangan anda kepada Allah saat ini juga?

           

HUBUNGKAN

            Philip Yancey, Prayer, Chapter 11.

            The Ministry of Healing, chapter 18.

 Dwain Esmond, Hedgesville, West Virginia, U.S.A.

 


Renungan :

 SERAHKANLAH KEKUATIRAN ANDA KEPADAN-NYA

 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. 1 Petrus 5:7

 Kecemasan akan berkembang ketika Anda menguatirkan hal-hal yang diluar kendali Anda. Terkadang orang lain membuat keputusan-keputusan yang mempengaruhi hidup Anda. Menantikan hasil wawancara lamaran kerja, umpamanya, dapat menyengsarakan karena masa depan Anda berada di tangan orang lain. Takut akan hal yang tidak diketahui dapat mendatangkan kecemasan; hari-hari tampaknya begitu lama ketika Anda menantikan diagnosa dokter.

 Kecemasan itu tidak sehat. Kecemasan itu mengorbankan Anda secara mental, emosional, maupun fisik. Depresi, sakit lambung, dan tekanan darah tinggi adalah beberapa efek samping dari kecemasan. Kecemasan adalah masalah rohani juga. Selama Anda cemas, Anda tidak mempercayai Allah untuk memelihara Anda. Allah ingin Anda menyerahkan kecemasan Anda kepada-Nya. Segalanya mungkin saja di luar kendali Anda, namun tak satupun yang di luar kendali Allah. Gambaran yang ditunjukkan Petrus adalah agar Anda melemparkan kecemasan Anda kepaa Allah. Ini bukanlah suatu hal yang dikerjakan setengah hati; ini disengaja, serta dramatis.

 Bayangkanlah Anda sedang berada di tepi danau. Anda sedang memegang alat pancing, dan apapun yang selama ini menggerogoti Anda ada di ujung kailnya. Sekarang bayangkanlah diri Anda menarik lengan Anda ke belakang, lalu melemparkannya sejauh-jauhnya. Tali kalinya terbang melintasi air dan masalah Anda mendarat jauh di danau. Itulah cara yang Allah ingin Anda gunakan terhdap kecemasan Anda. janganlah mendoakan masalah-masalah Anda kepada Allah lalu membawanya lagi setelah selesai berdoa. Tinggalkanlah masalah-masalah Anda dengan Allah; Ia dapat menanganinya.

 -------oo000O000oo-------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar