Jumat, 26 November 2010

SS II M12 2010

April - Juni 2010

Pelajaran 12

Diterjemahkan Oleh:  Dewi Tjhin

Editor: Daniel Saputra dan Yonata Bastian

 

 

 

GIZI dalam Alkitab

 

 “Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.” (1 Korintus 10:31).

 

xxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxx xxxx

 

  

Sabbath

12 Juni

 

1 Kor. 10:31

Pendahuluan

Jadilah Sehat

 

            Sekarang sudah hampir mendekati pertengahan tahun – jadi, bagaimana dengan semua resolusi Tahun Baru itu berjalan? Yang itu lho, yang tentang makan lebih baik (kurangi makanan cepat saji, lebih banyak buah dan sayuran), lebih banyak olah raga (lebih sedikit video game), dan merawat diri anda sendiri?

 

Kebutuhan untuk menghidupkan sebuah gaya hidup yang sehat bukan saja ide yang baik

 

            Sangat menakjubkan melihat begitu banyak orang membuat resolusi seperti itu pada saat atau mendekati 1 Januari – dan kemudian mencampakkannya, katakanlah pada tanggal 3 Januari, atau kalau tidak lebih awal lagi. Tetapi kebutuhan untuk menghidupkan sebuah gaya hidup yang sehat bukan saja ide yang baik, tapi itu merupakan keinginan Tuhan untuk kita lakukan.

            Saya pernah mendengar seseorang berkata, “Anak-anak tidak dilahirkan dengan sebuah panduan manual.” Wah, itu tidak benar. Alkitab banyak sekali berkata tentang membesarkan anak, dan juga tentang bagaimana kita harus memenuhi makanan kita – sebagai anak-anak dan dewasa. Faktanya, Allah sangat mengasihi kita, Dia memberikan kita instruksi spesifik tentang makanan apa yang dimakan, dimulai di Alkitab pasal pertama, Kejadian 1:29: “Aku, memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di segala bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah yang akan menjadi makananmu.” Dari situ, Dia memerinci lebih spesifik lagi apa yang seharusnya dan yang tidak seharusnya kita makan. Jadi, kita tidak perlu menebak menu makanan mana yang akan memberikan kita energi, penampilan dan kesehatan yang terbaik. Kita hanya perlu melihat apa makanan baik yang Tuhan telah tetapkan buat kita.

            Panduan Allah tentang makanan bukanlah suatu cerita atau sesuatu yang membuat semua “makanan” itu lebih menarik. Dia yang menciptakan kita adalah Dia yang sangat peduli akan kita, sehingga Dia mau kita menjadi sehat, dan sebagian besar dari kesehatan kita dapat ditentukan dari apa yang kita makan. Tanya saja sama atlet-atlet yang berhasil. Sebelum satu pertandingan besar, mereka memastikan makan makanan yang tepat yang akan memberikan energi yang dibutuhkan. Mereka juga memastikan tidak memakan makanan yang akan menurunkan penampilan mereka.

             Dorongan Alkitab tentang nutrisi yang sesuai mempunyai banyak maksud, seperti yang kita lihat dari 1 Korintus 10:31. Maksud dari melakukan semua “untuk kemuliaan Allah” adalah bahwa Ia memperhatikan kita. Seperti halnya anak-anak ingin menyenangkan hati orang tuanya, Allah bersukacita jika Anak-AnakNya ingin menyenangkan Dia. Tetapi, bukankah ini juga mengatakan bahwa orang lain juga sedang melihat kita? Yesus mengatakan jika kita melakukan hal-hal yang baik,., kita memuliakan Allah (Matius 5:16 ). Tidakkah gaya hidup sehat merupakan bagian dari itu? Kita akan belajar tentang hal itu dan banyak lagi, pada minggu ini.

 

Mark A. Kellner, Columbia, Maryland, U.S.A.


Minggu

13 JUNI

 

Bukti

Apa Yang Makanan Anda Katakan

Keluaran 15:26 , Imamat 11:44 , 45, Bilangan 11:4-34; Daniel 1

 

            Imamat 11 memberikan perspektif Allah tentang nutrisi. Anak-anak Israel seharusnya berjalan, berbicara dan makan seperti seharusnya orang-orang Kudus Allah. Makanan Mesir yang sudah mereka makan selama hampir 400 tahun meliputi banyak makanan yang tidak menyehatkan. Banyak ahli sejarah Mesir menyimpulkan bahwa kelas lebih tinggi makan lebih banyak daging, sementara kelas yang lebih miskin makan lebih banyak buah dan sayur yang tumbuh di tanah sekitar sungai Nil.

            Bilangan 11:4-34 mengungkapkan betapa seriusnya Allah mempertimbangkan hubungan makanan dan kerohanian. Pada kejadian itu Allah memberikan bangsa Israel daging tapi itu bukanlah rencana Tuhan semula dan bukan makanan yang terbaik untuk mereka, tapi karena mereka secara berkeras menginginkannya. Mereka dibiarkan menderita akibatnya….Allah menghantam orang-orang dengan wabah yang sangat besar. “1 Jika makanan tersebut baik, mengapa Allah menghantamkan kepada mereka wabah? Mungkin itu karena nafsu mereka yang begitu besar terhadap daging sehingga mereka kehilangan pandangan Ilahi. Dapatkah terlalu banyak hal yang baik menjadi buruk? Allah kelihatannya berpikir demikian. 

            Ketika anak-anak Israel akhirnya mencapai Tanah Perjanjian, ahli sejarah mengatakan bahwa makanan mereka terutama terdiri dari buah dan sayuran. Mereka juga mempunyai peternakan, namun ketika mereka membunuh hewan, itu biasanya untuk tujuan pengurbanan atau acara-acara tertentu.

            Di Inggris, selama Perang Dunia II, terjadi pengetatan makanan, yang  berarti orang makan lebih sedikit lemak, demikian juga telur, daging dan gula. Penelitian sekarang menyarankan bahwa diet seperti ini mengurangi resiko terkena kanker, penyakit hati, dan penyakit degeneratif lainnya.2 Kita tentu tahu bagaimana kanker merajalela di dalam masyarakat dan bahkan meningkat di dalam gereja kita.

Keluaran 15:26 memberikan kita contoh yang indah tentang bagaimana Allah akan mencurahkan berkat atas umatNya waktu itu dan sekarang, jika mereka mau mengikuti ketentuan  makanan yang diberikan-Nya. Dia telah menunjukkan kepada kita makanan mana yang terbaik untuk kita, karena Dia sangat mengasihi kita. Manfaat dari memakan menurut rencana makanan Tuhan adalah untuk fisik, kerohanian dan kenyamanan. Di hari-hari terakhir ini, Dia sedang memanggil kita untuk menjadi Daniel-Daniel akhir zaman. Maukah anda menerima panggilan Yang Maha Kuasa?

 

TINDAKAN

  1. Bagaimana bisa apa yang anda makan menjadi saksi komitmen kepada Tuhan bagi orang lain?
  2. Apa perbedaan antara keinginan Allah yang terutama dan keinginan Allah yang diijinkan?
  3. Dari makanan anda, apa yang tercermin tentang sikap anda kepada Allah?

__________

1. Patriarchs and Prophets, p. 382.

2. T. Colin Campbell and Thomas M. Campbell II, The China Study (Dallas, Tex.: Benbella Books, Inc., 2006).

Seth Allen, Bracknell, United Kingdom


Senin

14 JUNI

Logos

Makanan Jiwa

Kejadian 1:26-30; 7:1,2; 8:20; Imamat 11; Ulangan 14; Amsal 23:19-21; Kisah 10:1-28; Roma 14:17; 1 Timotius 4:1-5

 

Makanan Mula-Mula (Kejadian 1:26-30)

            Makanan mula-mula yang Tuhan berikan adalah terdiri dari gandum, buah, kacang, dan sayur. 1.. Biasa kita menyebutnya sebagai vegan. Sama seperti yang Daniel dan teman-temannya makan (Daniel 1:11 -15, 19, 20). Makin bertambah jumlah para ahli gizi dan ilmuwan yang meng-verifikasi bahwa seorang vegan menghasilkan kesehatan yang optimal.2

 

            Allah mengijinkan orang-orang yang selamat dari banjir untuk memakan binatang (Kejadian 9:3,4). Alkitab mencatat umur dari tokoh-tokoh Alkitab, sebelum dan sesudah banjir. Hasilnya, tambahan daging mengurangi panjangnya umur. Umur manusia sebelum air bah sering melebihi 900 tahun yang ditandai dengan Methuselah yang berumur 969 (Kejadian 5:27 ).

Meskipun demikian, Lamekh hanya hidup sampai umur 595 (Kejadian 5:32 ) dengan Abraham  yang mendarat pada umur 175 tahun (Kejadian 25:7). Pada saat zaman Daud, umur rata-rata sudah turun ke 70 tahun.     

 

Hubungan Vertikal (Kejadian 7:1,2; 8:20)

            Allah memberitahu Nuh untuk memasukkan tujuh ekor tiap jenis binatang haram dan dua ekor tiap binatang haram. Segera setelah banjir, Nuh mengorbankan beberapa dari binatang halal. Persembahan ini berkenan kepada Allah. Meskipun tidak dinyatakan di Kejadian, Imamat 11 dan Ulangan 14 mengkonfirmasi bahwa Allah mengijinkan penggunaan dari binatang halal untuk menjadi makanan. Sama seperti halnya Allah hanya menerima penggunaan binatang halal dalam pengurbanan yang dipersembahkan kepada-Nya, kelihatannya jika manusia memasukkan daging ke dalam makanan mereka, Allah hanya menerima penggunaan yang terbaik – binatang-binatang halal tertentu. Ada petunjuk di sini akan hubungan antara apa yang kita makan dengan hubungan kita dengan Allah- mungkin sebuah hubungan antara kualitas makanan kita dengan kualitas penyembahan kita. Rasul Paulus kelihatannya mendukung hal ini di dalam Roma 12:1 dan 1 Korintus 10:31.

 

Makanan untuk Umat Tuhan (Imamat 11 ; Ulangan 14)

            Imamat 11 dan Ulangan 14 menguraikan kategori-kategori binatang yang halal dan haram. Dari binatang yang hidup di darat, yang berkuku belah dan memamah biak dinyatakan halal. Dari binatang yang hidup di air, hanya yang memiliki sirip dan bersisik yang digunakan sebagai makanan. Allah memberikan arahan yang sama untuk urung dan serangga bersayap. Setiap orang yang makan makaman haram atau memyentuh bangkainya dinyatakan haram. Di dalam Imamat 11:43-46, Allah mempertegas bahwa memakan atau menyentuh yang haram (tidak bersih), tidak bisa diterima untuk orang yang menjadi milik Allah yang Kudus. Ulangan 14:21 melarang orang Israel untuk memakan segala sesuatu yang telah mati; tetapi bangkainya bisa disumbangkan atau dijual kepada orang asing untuk makanan. Umat Allah dipisahkan oleh Tuhan dan kudus karenanya. Jadi untuk orang Israel, pilihan atas makanan yang dimakan kelihatannya menjadi bagian terkait dari menjadi kudus.

 

            Allah tidak menghendaki anak-anak Israel terus memakan daging. Segera setelah keluar dari Mesir, Allah berusaha untuk menghentikan mereka dari makanan tersebut dengan manna. Meskipun demikian, umat Tuhan jelas terlihat mengalami gejala ketagihan yang serius dari daging-dagingan di Mesir. Pada akhirnya, Allah mengijinkan mereka untuk meneruskan makan makanan daging.

 

Seekor Lalat di Dalam Sup Teologi (Roma 14:17; 1 Timotius 4:1-5)

            Beberapa dari anggota Yahudi di awal gereja Perjanjian Baru sangat berakar dalam masalah legal dari hukum upacara dan kepercayaan yang dibuat lainnya sehingga mereka ingin memaksakan pandangan mereka pada orang-orang yang baru percaya. Seringkali perdebatan berputar sekitar makanan mana yang diijinkan atau tidak diijinkan. Dalam Roma 14:15-17 Paulus menyarankan mereka yang lebih dewasa  dalam pengertian akan hal-hal doktrin, untuk tidak menghakimi mereka yang mungkin lemah dalam pertumbuhan, tetapi lebih fokus pada “hal-hal yang lebih besar dari hukum” (Matius 23:23 ). Kasus serupa terlihat di dalam 1 Timotius 4:1-5. di sini Paulus mengelompokkan mereka yang memaksakan pemeliharaan keyakinan mereka pada orang lain sebagai mereka yang “akan meninggalkan iman dan mengikuti roh sesat dan hal-hal yang diajarkan setan.” (ayat 1)

 

Ilustrasi Makanan (Kisah 10:1-28)

            Beberapa komentator menganggap bahwa penglihatan yang diterima Petrus sebagai bukti bahwa Allah mengijinkan penggunaan daging-daging haram. Adopsi dari pandangan ini, bagaimanapun, merupakan kesalahan mengartikan ayat. Penglihatan itu merupakan sebuah ilustrasi untuk menolong Petrus mengatasi prasangka Petrus terhadap bangsa Yunani (Kornelius dan keluarganya) yang bertobat.

Sampai saat itu, orang Yunani dianggap haram. Petrus mengerti maksudnya. Jika Allah tidak mengindahkan orang, tidak juga seharusnya Petrus.

 

Makan,Minum dan Bersenang-senang? (Amsal 23:19-21)

            Di dalam Amsal 23:19-21, Salomo menasehati  untuk tidak berhubungan dengan mereka yang cenderung serakah dan tidak mengendalikan diri dalam hal makanan dan minuman.

 

 

TINDAKAN

  1. Jika seorang pemakan vegan mewakili yang ideal, mengapa Allah mengijinkan orang-orang yang selamat dari banjir untuk memakan daging?
  2. Bagaimana dengan sekarang? haruskah kita menargetkan makanan vegan, lacto-ovo, atau memakan daging halal? Jelaskan jawaban anda.
  3. Jika mengkonsumsi daging adalah pilihan terbaik yang ada, berapa penting bahwa daging itu bebas lemak atau darah? (lihat Kejadian 9:4)
  4. Ulangan 14:26 dan Amsal 23:19-21 sepertinya mendukung penggunaan minuman alkohol. Bagaimana, kemudian, kita bisa mengesahkan gaya hidup yang bebas alkohol?

 

1. Health and Happiness, p. 123.

2. T. Colin Campbell and Thomas M. Campbell II, The China Study (Dallas: Benbella Books, Inc., 2006), p. 242.

 

Ray Allen, Bracknell, United Kingdom


Selasa

15 Juni

Bukti

Keputusan Kecil, Resiko Besar

Ulangan 14

 

            “Sejarah Daniel dan teman-temannya telah dicatat dalam Alkitab untuk menginspirasi kepentingan kaum muda di segala umur……Mereka yang seperti Daniel, yang menolak untuk mencemarkan diri mereka, akan menuai hadiah dari kebiasaaan pengendalian diri mereka. Dengan pola makan di Israel yang selama ini mereka jalani, membuat stamina fisik mereka lebih besar dan meningkatnya daya tahan, sehingga mereka punya “tabungan kesehatan” yang bisa diambil waktu darurat.

            “Kebiasaan fisik yang tepat meningkatkan kelebihan mental…… Daniel dan teman-temannya menikmati manfaat dari pelatihan dan pendidikan yang tepat di masa awal hidupnya, tetapi keuntungan-keuntung an ini sendiri tidak akan menjadikan mereka seperti demikian. Waktunya tiba ketika mereka harus bertindak untuk diri mereka sendiri – ketika masa depan mereka tergantung pada tindakan mereka sendiri.”1

            “Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya” tidak hanya dimasukkan ke dalam istana kerajaan, tetapi mereka juga diharuskan makan makanan dan minum minuman yang datang dari meja raja.

            “Diantara pilihan makanan…..adalah babi dan daging lainnya yang dinyatakan haram oleh hukum Musa, yang mana orang Ibrani telah dilarang untuk memakannya. Daniel dibawa ke dalam pencobaan yang berat. Haruskah dia taat pada ajaran bapanya tentang makanan dan minuman, dan menentang raja, kemungkinan kehilangan bukan hanya posisinya tetapi juga hidupnya, atau haruskah dia tidak menghiraukan perintah Allah, dan tetap menjadi favorit raja?

            “Daniel tidak ragu terlalu lama. Dia memutuskan untuk berdiri teguh di atas prinsipnya, apapun akibat yang akan diterimanya nanti……

            “Karakter Daniel digambarkan kepada dunia sebagai contoh yang menyolok atas apa yang kasih karunia Allah bisa buat untuk manusia yang jatuh secara alami dan dirusak oleh dosa. Catatan kepahlawanan, hidup yang menyangkal diri adalah satu motivasi untuk kemanusiaan kita yang biasa. Dari itu kita mungkin bisa mendapatkan kekuatan untuk menolak pencobaan secara mulia, dan dengan teguh, melalui kasih karunia penurutan, berdiri untuk yang benar dibawah pencobaan yang terberat”2

 

TINDAKAN

  1. Apa yang memotivasi keputusan Daniel untuk tidak makan makanan raja?
  2. Apa hubungan antara apa yang kita makan dengan bagaimana kita berpikir?
  3. Jika anda ditempatkan dalam situasi dimana makanan/minuman disajikan dan anda tahu bertentangan dengan apa yang Alkitab ajarkan atas apa yang harus dikonsumsi, bagaimana tindakan anda? Beberapa cara apakah yang disiapkan sebelumnya untuk membuat situasi tersebut tidak terlalu menekan?

____________

1. Christian Temperance and Bible Hygiene, pp. 25–28.

2. Advent Review and Sabbath Herald, January 25, 1881.

 

Gina Renee Wahlen, Silver Spring, Maryland, U.S.A.


Rabu

16 Juni

Bagaimana

Hidup Untuk Makan atau Makan untuk Hidup

Kejadian 1:26-30; 7:1,2; 8:20

 

            Banyak orang mengerti prinsip nutrisi yang Allah telah berikan bagi kita. Adalah di dalam implementasi praktis dari prinsip-prinsip itu yang membuat banyak jatuh menjadi mangsa  pencobaan. Inilah 6 cara untuk menolong anda merubah kebiasaan makan anda sehingga memancarkan prinsip Allah:

 

Beranilah! Cobalah sesuatu yang baru setiap atau dua kali seminggu.

 

            Berdoa, tidur, dan minum air jernih. Mendapatkan tidur yang cukup dan minum cukup air menyiapkan tubuh untuk menahan pencobaan fisik. Waktu yang dihabiskan dalam doa menyiapkan kita secara mental dan spiritual. Baca Filipi 4:13. selalu simpanlah dalam hati.

            Ubah kebiasaan secara berkala. Jika anda berubah dari pemakan daging menjadi pemakan tumbuhan, buatlah perubahan itu secara bertahap. “Perubahan janganlah dibuat secara mendadak sehingga gantinya membawa mereka kepada reformasi kesehatan, malah membawa dampak buruk.”*

            Rencanakan apa dan kapan makan daripada mengikuti rasa lapar anda. Buatlah jadwal apa dan kapan anda akan makan. Rubah jadwal itu sementara anda belajar bagaimana tubuh anda menggunakan makanan. Cobalah makan hanya 2 kali sehari, atau bila terpaksa makan 4-5 kali maka perkecillah porsinya. Pelajari bagaimana puasa dapat bermanfaat untuk fisik dan kerohanian anda.

            Buat catatan kebiasaan makan anda. Perhatikan ukuran dari porsi seiring dengan perubahan-perubahan yang anda alami di dalam tubuh dan pikiran anda, khususnya di dalam pemikiran anda. Juga perhatikan bagaimana kehidupan berdoa anda mempengaruhi kebiasaan makan anda, dan bagaimana kebiasaan makan anda mempengaruhi kehidupan berdoa anda.

            Variasikan pilihan makanan anda. Makan makanan yang berbeda dan baru. Ada jutaan resep makanan sehat di internet. Telitilah. Coba sesuatu yang baru satu atau dua kali seminggu. Saat anda pertama kali merubah kebiasaan makan anda, makanan baru mungkin tidak enak. Berikan waktu bagi selera anda untuk berubah.

            Teliti panduan Ellen White. Kunjungi www.whiteestate. org. kemudian lakukan pencarian kata dari seluruh tulisannya – contoh “kebiasaan makan” atau “gula”. Perhatikan bagaimana Tuhan secara lembut memimpin hubungan kita dengan-Nya  lebih dalam, dan lebih murni. Ellen White menulis: “Kita tidak seharusnya terbujuk untuk menaruh segala sesuatu ke dalam mulut yang akan membuat tubuh menjadi tidak sehat, tidak peduli berapa besar kita menyukainya. Mengapa? Karena kita adalah milik Allah.

            Saat kita berusaha lebih dekat kepada Allah dengan memurnikan pikiran kita dan tubuh dengan kebiasaan makan yang sehat dan berguna, Tuhan menyediakan sejumlah kekuatan untuk berhasil.

 

1. Testimony Studies on Diet and Foods, p. 137.

2. The Advent Review and Sabbath Herald, January 7, 1902.

De Laine Heinlein-Mayden, Ellicott City, Maryland, U.S.A.


Kamis

17 Juni

Kejadian 1:26-30; Yohanes 10:10

Pendapat

Mengapa Nutrisi Yang Baik itu Penting?

 

            Jika anda menanyakan pertanyaan di atas kepada setiap pelatih fitness atau nutrisionist, kemungkinan anda akan mendapatkan respon yang antusias yang akan membutuhkan waktu lebih lama dari yang anda ingin dengarkan. Jika anda tanyakan pertanyaan itu kepada seorang Kristiani, saya percaya respon anda akan sama, tapi lebih sedikit antusias. Bagaimanapun, saat kita mendekati topik tentang nutrisi yang baik, orang-orang Kristen harusnya antusias.

 

“Tidak bisa dibayangkan kemana sebuah hidup yang lebih berkelimpahan akan memimpin anda!”

 

            “Sampah yang masuk menghasilkan Sampah yang keluar” menggambarkan tingkat pencapaian yang diberikan oleh tubuh anda tergantung dari apa yang anda masukkan. Makan makanan yang tinggi gula, karbohidrat sederhana, lemak dan soda akan memberikan anda mesin yang bekerja kosong, dan tidak mampu beroperasi seperti yang Tuhan maksudkan. Cobalah memasukkan ke dalam tubuh yang sama dengan protein nabati, polong-polongan, kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayur-sayuran, lihat apa yang terjadi!

            Allah tidak menciptakan tubuh kita untuk gagal. Dia menciptakan bensin yang tepat untuk membantu tubuh berfungsi dengan vitalitas tinggi. Nutrisi penting untuk orang yang ingin sehat. Dan nutrisi seharusnya penting untuk orang Kristen yang ingin hidup sehat. Tetapi kita mungkin tidak selalu bertindak seperti itu. Dan itulah masalahnya.

            Jika kita lihat tubuh kita sebagai mesin yang berfungsi baik, apa yang terjadi jika kita memasukkan jenis bensin yang salah ke dalam tangki? Itulah tepatnya mengapa nutrisi yang tepat penting untuk kualitas hidup yang kita inginkan. “Nilai anda tak terhingga. Allah menyebut tubuhmu “Bait Roh Kudus”. Dia menginginkan yang terbaik bagi kita.”1

            Untuk menjadi orang Kristen yang efektif, kita perlu melakukan yang terbaik. Menghidupkan hidup yang berkelimpahan adalah panggilan kita, dan makan secara sehat menolong kita untuk memenuhi panggilan itu. “Dengan melakukan beberapa perubahan dalam diet dan gaya hidup, anda dapat hidup di tingkat lebih tinggi sesuai dengan hukum tubuh manusia. Dengan permulaan ini, tidak bisa dibayangkan kemana sebuah hidup yang lebih berkelimpahan akan memimpin anda!”2

            Seperti halnya penting untuk memiliki hubungan berkualitas dengan Tuhan, demikian juga penting untuk kita menjaga tubuh yang telah diberikan-Nya. Gunakan pemikiran seperti itu dalam pola makan anda.

 

TINDAKAN

1.   Makanan apa saja yang membuat anda merasa sehat? Makanan apa saja yang membuat anda tidak sehat?

2.   Bagaimana kita tidak menghormati Allah dengan gagal memperhatikan apa yang kita makan?

 

1. Tim Crosby, “Why Going Meatless Makes Sense,” How to Go Meatless for Life. A Vibrant Life special issue, p. 10.

2. Ibid.

Wilona Karimabadi, Ellicott City, Maryland, U.S.A.


Jum’at

18 Juni

Dalami

Makanan Tepat, Hidup Berkelimpahan

Amsal 11:3

 

SIMPULAN.

            Kita melihat hubungan antara makanan dan hidup berkelimpahan dalam instruksi makanan di dalam Alkitab dan di pemandangan Yesaya dan Wahyu atas menu Surgawi. Kita melihat manifestasi praktikal – dari memakan daging diikuti air bah. Dan kita melihat koneksi spiritual – Yesus sebagai “roti hidup”.” Perjalanan dari tempat dimana kita hidup untuk makan menuju tempat dimana kita makan untuk hidup lebih berlimpah memanggil, seperti halnya perjalanan yang lain, untuk 3 P – Planning (Perencanaan) , Pursuit (Pelaksanaan) , dan Patience (Kesabaran). Kesabaran dengan diri kita sendiri, dan lebih lagi, dengan mereka yang belum sejauh kita dalam perjalanan menuju hidup berkelimpahan seperti halnya kita.

 

PERTIMBANGKAN

Ø      Luangkan 30-60 menit memikirkan ayat Alkitab sehubungan dengan makanan. Yang mana yang mengenai fisik? Yang mana yang mengenai kerohanian? Yang mana meliputi keduanya?

Ø      Bagikan dengan kelas mengenai artikel dalam majalah National Geographic yang menerangkan bagaimana kehidupan orang-orang yang panjang umur dan tetap sehat (orang-orang Okinawa, sebagian umat Kristen Advent, dsb) yang memimpin kepada hidup berkelimpahan?

Ø      Siapkan 3 jenis atau bahkan satu jenis menu makanan yang sepenuhnya terdiri dari makanan mentah – buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan (jika anda tidak alergi), dsbnya.

Ø      Mulailah sebuah kebun sayuran atau campuran bungan dan sayur.

Ø      Tulis sebuah surat yang sopan menganjurkan apa yang dapat kepala sekolah, bupati, walikota, pemerintah, presiden, menteri, raja atau ratu anda lakukan untuk meningkatkan makanan dan minuman yang tersedia di sekolah dan rumah sakit lokal, wilayah dan nasional.

Ø      Lembagakan sebuah “Hari Makan Sehat” untuk anda sendiri atau keluarga. Ini bisa berarti tidak ada produk hewan, cemilan, dsbnya. Ini bisa berlangsung seminggu, sebulan dan lebih lama lagi.

Ø      Mulailah sebuah koleksi resep makanan sehat.

 

HUBUNGKAN

Dan Buettner, “The Secrets of Long Life,” National Geographic, November 2005, pp. 2–27.

LuAnn Bermeo, Amazing Meals, vols. 1 and 2.

Rose Lee Calabro, Living in the Raw: Gourmet, Summertown, Tennessee, Book Publishing Company, 2005.

Ellen G. White, Heal the World: Begin with Yourself (special youth edition of The Ministry of Healing), edited by Gary B. Swanson, pp. 97–112.

 

Frank A. Campbell, Ottawa, Ontario, Canada

 


Renungan :

 

KEINGINAN TERBESAR ANDA

 

 

Akulah roti hidup. Yohanes 6:48

 

Sebagian dari latihan yang diberikan kepada para murid adalah penerapan praktis. Yesus mengajar, lalu Ia membuat pelajaran itu menjadi hidup dengan perumpamaan atau pengalaman hidup yang nyata. Dengan berjalan di atas air, Ia menunjukkan kemampuan supranatural. Dengan menyendiri bersama Bapa sorgawi-Nya, Ia memperlihatkan devosi-Nya dan memberikan teladan bagi murid-murid- Nya.

 

Teladan yang bagus adalah dengan memberi makan empat ribu orang; mereka kelaparan dan Yesus memberi mereka makan. Itu adalah cara-Nya untuk mengajarkan bahwa Ia adalah "roti hidup" (Yohanes 6:48). Petrus begitu takjub dengan semua yang disaksikannya, sehingga ia membuat pengakuan ini, "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup" (Matius 16:16)

 

Yesus datang untuk mendekatkan manusia kepada Allah. Ia juga datang untuk memahami kita masing-masing secara pribadi. Orang-orang berdoa agar Yesus adalah Dia yang akan membebaskan israel dari penindasan bangsa Romawi selama bertahun-tahun. Mereka tidak mengerti bahwa keinginan-Nya yang terbesar adalah memulihakan kasih terhadap Allah yang telah hilang dari diri manusia.

 

Apakah keinginan terbesar Anda? Apakah untuk mengenal kasih dan perhatian Allah? Ketika Yesus dimuliakan di atas gunung, Petrus begitu dikuasai oleh emosi, sehingga ia hanya dapat membisikkan keinginan hatinya: "Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah" (Markus 9:5). Yesus lebih dari sekedar manusia; Ia adalah Allah, dan yang Petrus inginkan hanyalah berada dalam kasih-Nya.

 

 

-------oo000O000oo-------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar