Jumat, 26 November 2010

SS II M12 2010

April - Juni 2010

Pelajaran 12

Diterjemahkan Oleh:  Dewi Tjhin

Editor: Daniel Saputra dan Yonata Bastian

 

 

 

GIZI dalam Alkitab

 

 “Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.” (1 Korintus 10:31).

 

xxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxx xxxx

 

  

Sabbath

12 Juni

 

1 Kor. 10:31

Pendahuluan

Jadilah Sehat

 

            Sekarang sudah hampir mendekati pertengahan tahun – jadi, bagaimana dengan semua resolusi Tahun Baru itu berjalan? Yang itu lho, yang tentang makan lebih baik (kurangi makanan cepat saji, lebih banyak buah dan sayuran), lebih banyak olah raga (lebih sedikit video game), dan merawat diri anda sendiri?

 

Kebutuhan untuk menghidupkan sebuah gaya hidup yang sehat bukan saja ide yang baik

 

            Sangat menakjubkan melihat begitu banyak orang membuat resolusi seperti itu pada saat atau mendekati 1 Januari – dan kemudian mencampakkannya, katakanlah pada tanggal 3 Januari, atau kalau tidak lebih awal lagi. Tetapi kebutuhan untuk menghidupkan sebuah gaya hidup yang sehat bukan saja ide yang baik, tapi itu merupakan keinginan Tuhan untuk kita lakukan.

            Saya pernah mendengar seseorang berkata, “Anak-anak tidak dilahirkan dengan sebuah panduan manual.” Wah, itu tidak benar. Alkitab banyak sekali berkata tentang membesarkan anak, dan juga tentang bagaimana kita harus memenuhi makanan kita – sebagai anak-anak dan dewasa. Faktanya, Allah sangat mengasihi kita, Dia memberikan kita instruksi spesifik tentang makanan apa yang dimakan, dimulai di Alkitab pasal pertama, Kejadian 1:29: “Aku, memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di segala bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah yang akan menjadi makananmu.” Dari situ, Dia memerinci lebih spesifik lagi apa yang seharusnya dan yang tidak seharusnya kita makan. Jadi, kita tidak perlu menebak menu makanan mana yang akan memberikan kita energi, penampilan dan kesehatan yang terbaik. Kita hanya perlu melihat apa makanan baik yang Tuhan telah tetapkan buat kita.

            Panduan Allah tentang makanan bukanlah suatu cerita atau sesuatu yang membuat semua “makanan” itu lebih menarik. Dia yang menciptakan kita adalah Dia yang sangat peduli akan kita, sehingga Dia mau kita menjadi sehat, dan sebagian besar dari kesehatan kita dapat ditentukan dari apa yang kita makan. Tanya saja sama atlet-atlet yang berhasil. Sebelum satu pertandingan besar, mereka memastikan makan makanan yang tepat yang akan memberikan energi yang dibutuhkan. Mereka juga memastikan tidak memakan makanan yang akan menurunkan penampilan mereka.

             Dorongan Alkitab tentang nutrisi yang sesuai mempunyai banyak maksud, seperti yang kita lihat dari 1 Korintus 10:31. Maksud dari melakukan semua “untuk kemuliaan Allah” adalah bahwa Ia memperhatikan kita. Seperti halnya anak-anak ingin menyenangkan hati orang tuanya, Allah bersukacita jika Anak-AnakNya ingin menyenangkan Dia. Tetapi, bukankah ini juga mengatakan bahwa orang lain juga sedang melihat kita? Yesus mengatakan jika kita melakukan hal-hal yang baik,., kita memuliakan Allah (Matius 5:16 ). Tidakkah gaya hidup sehat merupakan bagian dari itu? Kita akan belajar tentang hal itu dan banyak lagi, pada minggu ini.

 

Mark A. Kellner, Columbia, Maryland, U.S.A.


Minggu

13 JUNI

 

Bukti

Apa Yang Makanan Anda Katakan

Keluaran 15:26 , Imamat 11:44 , 45, Bilangan 11:4-34; Daniel 1

 

            Imamat 11 memberikan perspektif Allah tentang nutrisi. Anak-anak Israel seharusnya berjalan, berbicara dan makan seperti seharusnya orang-orang Kudus Allah. Makanan Mesir yang sudah mereka makan selama hampir 400 tahun meliputi banyak makanan yang tidak menyehatkan. Banyak ahli sejarah Mesir menyimpulkan bahwa kelas lebih tinggi makan lebih banyak daging, sementara kelas yang lebih miskin makan lebih banyak buah dan sayur yang tumbuh di tanah sekitar sungai Nil.

            Bilangan 11:4-34 mengungkapkan betapa seriusnya Allah mempertimbangkan hubungan makanan dan kerohanian. Pada kejadian itu Allah memberikan bangsa Israel daging tapi itu bukanlah rencana Tuhan semula dan bukan makanan yang terbaik untuk mereka, tapi karena mereka secara berkeras menginginkannya. Mereka dibiarkan menderita akibatnya….Allah menghantam orang-orang dengan wabah yang sangat besar. “1 Jika makanan tersebut baik, mengapa Allah menghantamkan kepada mereka wabah? Mungkin itu karena nafsu mereka yang begitu besar terhadap daging sehingga mereka kehilangan pandangan Ilahi. Dapatkah terlalu banyak hal yang baik menjadi buruk? Allah kelihatannya berpikir demikian. 

            Ketika anak-anak Israel akhirnya mencapai Tanah Perjanjian, ahli sejarah mengatakan bahwa makanan mereka terutama terdiri dari buah dan sayuran. Mereka juga mempunyai peternakan, namun ketika mereka membunuh hewan, itu biasanya untuk tujuan pengurbanan atau acara-acara tertentu.

            Di Inggris, selama Perang Dunia II, terjadi pengetatan makanan, yang  berarti orang makan lebih sedikit lemak, demikian juga telur, daging dan gula. Penelitian sekarang menyarankan bahwa diet seperti ini mengurangi resiko terkena kanker, penyakit hati, dan penyakit degeneratif lainnya.2 Kita tentu tahu bagaimana kanker merajalela di dalam masyarakat dan bahkan meningkat di dalam gereja kita.

Keluaran 15:26 memberikan kita contoh yang indah tentang bagaimana Allah akan mencurahkan berkat atas umatNya waktu itu dan sekarang, jika mereka mau mengikuti ketentuan  makanan yang diberikan-Nya. Dia telah menunjukkan kepada kita makanan mana yang terbaik untuk kita, karena Dia sangat mengasihi kita. Manfaat dari memakan menurut rencana makanan Tuhan adalah untuk fisik, kerohanian dan kenyamanan. Di hari-hari terakhir ini, Dia sedang memanggil kita untuk menjadi Daniel-Daniel akhir zaman. Maukah anda menerima panggilan Yang Maha Kuasa?

 

TINDAKAN

  1. Bagaimana bisa apa yang anda makan menjadi saksi komitmen kepada Tuhan bagi orang lain?
  2. Apa perbedaan antara keinginan Allah yang terutama dan keinginan Allah yang diijinkan?
  3. Dari makanan anda, apa yang tercermin tentang sikap anda kepada Allah?

__________

1. Patriarchs and Prophets, p. 382.

2. T. Colin Campbell and Thomas M. Campbell II, The China Study (Dallas, Tex.: Benbella Books, Inc., 2006).

Seth Allen, Bracknell, United Kingdom


Senin

14 JUNI

Logos

Makanan Jiwa

Kejadian 1:26-30; 7:1,2; 8:20; Imamat 11; Ulangan 14; Amsal 23:19-21; Kisah 10:1-28; Roma 14:17; 1 Timotius 4:1-5

 

Makanan Mula-Mula (Kejadian 1:26-30)

            Makanan mula-mula yang Tuhan berikan adalah terdiri dari gandum, buah, kacang, dan sayur. 1.. Biasa kita menyebutnya sebagai vegan. Sama seperti yang Daniel dan teman-temannya makan (Daniel 1:11 -15, 19, 20). Makin bertambah jumlah para ahli gizi dan ilmuwan yang meng-verifikasi bahwa seorang vegan menghasilkan kesehatan yang optimal.2

 

            Allah mengijinkan orang-orang yang selamat dari banjir untuk memakan binatang (Kejadian 9:3,4). Alkitab mencatat umur dari tokoh-tokoh Alkitab, sebelum dan sesudah banjir. Hasilnya, tambahan daging mengurangi panjangnya umur. Umur manusia sebelum air bah sering melebihi 900 tahun yang ditandai dengan Methuselah yang berumur 969 (Kejadian 5:27 ).

Meskipun demikian, Lamekh hanya hidup sampai umur 595 (Kejadian 5:32 ) dengan Abraham  yang mendarat pada umur 175 tahun (Kejadian 25:7). Pada saat zaman Daud, umur rata-rata sudah turun ke 70 tahun.     

 

Hubungan Vertikal (Kejadian 7:1,2; 8:20)

            Allah memberitahu Nuh untuk memasukkan tujuh ekor tiap jenis binatang haram dan dua ekor tiap binatang haram. Segera setelah banjir, Nuh mengorbankan beberapa dari binatang halal. Persembahan ini berkenan kepada Allah. Meskipun tidak dinyatakan di Kejadian, Imamat 11 dan Ulangan 14 mengkonfirmasi bahwa Allah mengijinkan penggunaan dari binatang halal untuk menjadi makanan. Sama seperti halnya Allah hanya menerima penggunaan binatang halal dalam pengurbanan yang dipersembahkan kepada-Nya, kelihatannya jika manusia memasukkan daging ke dalam makanan mereka, Allah hanya menerima penggunaan yang terbaik – binatang-binatang halal tertentu. Ada petunjuk di sini akan hubungan antara apa yang kita makan dengan hubungan kita dengan Allah- mungkin sebuah hubungan antara kualitas makanan kita dengan kualitas penyembahan kita. Rasul Paulus kelihatannya mendukung hal ini di dalam Roma 12:1 dan 1 Korintus 10:31.

 

Makanan untuk Umat Tuhan (Imamat 11 ; Ulangan 14)

            Imamat 11 dan Ulangan 14 menguraikan kategori-kategori binatang yang halal dan haram. Dari binatang yang hidup di darat, yang berkuku belah dan memamah biak dinyatakan halal. Dari binatang yang hidup di air, hanya yang memiliki sirip dan bersisik yang digunakan sebagai makanan. Allah memberikan arahan yang sama untuk urung dan serangga bersayap. Setiap orang yang makan makaman haram atau memyentuh bangkainya dinyatakan haram. Di dalam Imamat 11:43-46, Allah mempertegas bahwa memakan atau menyentuh yang haram (tidak bersih), tidak bisa diterima untuk orang yang menjadi milik Allah yang Kudus. Ulangan 14:21 melarang orang Israel untuk memakan segala sesuatu yang telah mati; tetapi bangkainya bisa disumbangkan atau dijual kepada orang asing untuk makanan. Umat Allah dipisahkan oleh Tuhan dan kudus karenanya. Jadi untuk orang Israel, pilihan atas makanan yang dimakan kelihatannya menjadi bagian terkait dari menjadi kudus.

 

            Allah tidak menghendaki anak-anak Israel terus memakan daging. Segera setelah keluar dari Mesir, Allah berusaha untuk menghentikan mereka dari makanan tersebut dengan manna. Meskipun demikian, umat Tuhan jelas terlihat mengalami gejala ketagihan yang serius dari daging-dagingan di Mesir. Pada akhirnya, Allah mengijinkan mereka untuk meneruskan makan makanan daging.

 

Seekor Lalat di Dalam Sup Teologi (Roma 14:17; 1 Timotius 4:1-5)

            Beberapa dari anggota Yahudi di awal gereja Perjanjian Baru sangat berakar dalam masalah legal dari hukum upacara dan kepercayaan yang dibuat lainnya sehingga mereka ingin memaksakan pandangan mereka pada orang-orang yang baru percaya. Seringkali perdebatan berputar sekitar makanan mana yang diijinkan atau tidak diijinkan. Dalam Roma 14:15-17 Paulus menyarankan mereka yang lebih dewasa  dalam pengertian akan hal-hal doktrin, untuk tidak menghakimi mereka yang mungkin lemah dalam pertumbuhan, tetapi lebih fokus pada “hal-hal yang lebih besar dari hukum” (Matius 23:23 ). Kasus serupa terlihat di dalam 1 Timotius 4:1-5. di sini Paulus mengelompokkan mereka yang memaksakan pemeliharaan keyakinan mereka pada orang lain sebagai mereka yang “akan meninggalkan iman dan mengikuti roh sesat dan hal-hal yang diajarkan setan.” (ayat 1)

 

Ilustrasi Makanan (Kisah 10:1-28)

            Beberapa komentator menganggap bahwa penglihatan yang diterima Petrus sebagai bukti bahwa Allah mengijinkan penggunaan daging-daging haram. Adopsi dari pandangan ini, bagaimanapun, merupakan kesalahan mengartikan ayat. Penglihatan itu merupakan sebuah ilustrasi untuk menolong Petrus mengatasi prasangka Petrus terhadap bangsa Yunani (Kornelius dan keluarganya) yang bertobat.

Sampai saat itu, orang Yunani dianggap haram. Petrus mengerti maksudnya. Jika Allah tidak mengindahkan orang, tidak juga seharusnya Petrus.

 

Makan,Minum dan Bersenang-senang? (Amsal 23:19-21)

            Di dalam Amsal 23:19-21, Salomo menasehati  untuk tidak berhubungan dengan mereka yang cenderung serakah dan tidak mengendalikan diri dalam hal makanan dan minuman.

 

 

TINDAKAN

  1. Jika seorang pemakan vegan mewakili yang ideal, mengapa Allah mengijinkan orang-orang yang selamat dari banjir untuk memakan daging?
  2. Bagaimana dengan sekarang? haruskah kita menargetkan makanan vegan, lacto-ovo, atau memakan daging halal? Jelaskan jawaban anda.
  3. Jika mengkonsumsi daging adalah pilihan terbaik yang ada, berapa penting bahwa daging itu bebas lemak atau darah? (lihat Kejadian 9:4)
  4. Ulangan 14:26 dan Amsal 23:19-21 sepertinya mendukung penggunaan minuman alkohol. Bagaimana, kemudian, kita bisa mengesahkan gaya hidup yang bebas alkohol?

 

1. Health and Happiness, p. 123.

2. T. Colin Campbell and Thomas M. Campbell II, The China Study (Dallas: Benbella Books, Inc., 2006), p. 242.

 

Ray Allen, Bracknell, United Kingdom


Selasa

15 Juni

Bukti

Keputusan Kecil, Resiko Besar

Ulangan 14

 

            “Sejarah Daniel dan teman-temannya telah dicatat dalam Alkitab untuk menginspirasi kepentingan kaum muda di segala umur……Mereka yang seperti Daniel, yang menolak untuk mencemarkan diri mereka, akan menuai hadiah dari kebiasaaan pengendalian diri mereka. Dengan pola makan di Israel yang selama ini mereka jalani, membuat stamina fisik mereka lebih besar dan meningkatnya daya tahan, sehingga mereka punya “tabungan kesehatan” yang bisa diambil waktu darurat.

            “Kebiasaan fisik yang tepat meningkatkan kelebihan mental…… Daniel dan teman-temannya menikmati manfaat dari pelatihan dan pendidikan yang tepat di masa awal hidupnya, tetapi keuntungan-keuntung an ini sendiri tidak akan menjadikan mereka seperti demikian. Waktunya tiba ketika mereka harus bertindak untuk diri mereka sendiri – ketika masa depan mereka tergantung pada tindakan mereka sendiri.”1

            “Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya” tidak hanya dimasukkan ke dalam istana kerajaan, tetapi mereka juga diharuskan makan makanan dan minum minuman yang datang dari meja raja.

            “Diantara pilihan makanan…..adalah babi dan daging lainnya yang dinyatakan haram oleh hukum Musa, yang mana orang Ibrani telah dilarang untuk memakannya. Daniel dibawa ke dalam pencobaan yang berat. Haruskah dia taat pada ajaran bapanya tentang makanan dan minuman, dan menentang raja, kemungkinan kehilangan bukan hanya posisinya tetapi juga hidupnya, atau haruskah dia tidak menghiraukan perintah Allah, dan tetap menjadi favorit raja?

            “Daniel tidak ragu terlalu lama. Dia memutuskan untuk berdiri teguh di atas prinsipnya, apapun akibat yang akan diterimanya nanti……

            “Karakter Daniel digambarkan kepada dunia sebagai contoh yang menyolok atas apa yang kasih karunia Allah bisa buat untuk manusia yang jatuh secara alami dan dirusak oleh dosa. Catatan kepahlawanan, hidup yang menyangkal diri adalah satu motivasi untuk kemanusiaan kita yang biasa. Dari itu kita mungkin bisa mendapatkan kekuatan untuk menolak pencobaan secara mulia, dan dengan teguh, melalui kasih karunia penurutan, berdiri untuk yang benar dibawah pencobaan yang terberat”2

 

TINDAKAN

  1. Apa yang memotivasi keputusan Daniel untuk tidak makan makanan raja?
  2. Apa hubungan antara apa yang kita makan dengan bagaimana kita berpikir?
  3. Jika anda ditempatkan dalam situasi dimana makanan/minuman disajikan dan anda tahu bertentangan dengan apa yang Alkitab ajarkan atas apa yang harus dikonsumsi, bagaimana tindakan anda? Beberapa cara apakah yang disiapkan sebelumnya untuk membuat situasi tersebut tidak terlalu menekan?

____________

1. Christian Temperance and Bible Hygiene, pp. 25–28.

2. Advent Review and Sabbath Herald, January 25, 1881.

 

Gina Renee Wahlen, Silver Spring, Maryland, U.S.A.


Rabu

16 Juni

Bagaimana

Hidup Untuk Makan atau Makan untuk Hidup

Kejadian 1:26-30; 7:1,2; 8:20

 

            Banyak orang mengerti prinsip nutrisi yang Allah telah berikan bagi kita. Adalah di dalam implementasi praktis dari prinsip-prinsip itu yang membuat banyak jatuh menjadi mangsa  pencobaan. Inilah 6 cara untuk menolong anda merubah kebiasaan makan anda sehingga memancarkan prinsip Allah:

 

Beranilah! Cobalah sesuatu yang baru setiap atau dua kali seminggu.

 

            Berdoa, tidur, dan minum air jernih. Mendapatkan tidur yang cukup dan minum cukup air menyiapkan tubuh untuk menahan pencobaan fisik. Waktu yang dihabiskan dalam doa menyiapkan kita secara mental dan spiritual. Baca Filipi 4:13. selalu simpanlah dalam hati.

            Ubah kebiasaan secara berkala. Jika anda berubah dari pemakan daging menjadi pemakan tumbuhan, buatlah perubahan itu secara bertahap. “Perubahan janganlah dibuat secara mendadak sehingga gantinya membawa mereka kepada reformasi kesehatan, malah membawa dampak buruk.”*

            Rencanakan apa dan kapan makan daripada mengikuti rasa lapar anda. Buatlah jadwal apa dan kapan anda akan makan. Rubah jadwal itu sementara anda belajar bagaimana tubuh anda menggunakan makanan. Cobalah makan hanya 2 kali sehari, atau bila terpaksa makan 4-5 kali maka perkecillah porsinya. Pelajari bagaimana puasa dapat bermanfaat untuk fisik dan kerohanian anda.

            Buat catatan kebiasaan makan anda. Perhatikan ukuran dari porsi seiring dengan perubahan-perubahan yang anda alami di dalam tubuh dan pikiran anda, khususnya di dalam pemikiran anda. Juga perhatikan bagaimana kehidupan berdoa anda mempengaruhi kebiasaan makan anda, dan bagaimana kebiasaan makan anda mempengaruhi kehidupan berdoa anda.

            Variasikan pilihan makanan anda. Makan makanan yang berbeda dan baru. Ada jutaan resep makanan sehat di internet. Telitilah. Coba sesuatu yang baru satu atau dua kali seminggu. Saat anda pertama kali merubah kebiasaan makan anda, makanan baru mungkin tidak enak. Berikan waktu bagi selera anda untuk berubah.

            Teliti panduan Ellen White. Kunjungi www.whiteestate. org. kemudian lakukan pencarian kata dari seluruh tulisannya – contoh “kebiasaan makan” atau “gula”. Perhatikan bagaimana Tuhan secara lembut memimpin hubungan kita dengan-Nya  lebih dalam, dan lebih murni. Ellen White menulis: “Kita tidak seharusnya terbujuk untuk menaruh segala sesuatu ke dalam mulut yang akan membuat tubuh menjadi tidak sehat, tidak peduli berapa besar kita menyukainya. Mengapa? Karena kita adalah milik Allah.

            Saat kita berusaha lebih dekat kepada Allah dengan memurnikan pikiran kita dan tubuh dengan kebiasaan makan yang sehat dan berguna, Tuhan menyediakan sejumlah kekuatan untuk berhasil.

 

1. Testimony Studies on Diet and Foods, p. 137.

2. The Advent Review and Sabbath Herald, January 7, 1902.

De Laine Heinlein-Mayden, Ellicott City, Maryland, U.S.A.


Kamis

17 Juni

Kejadian 1:26-30; Yohanes 10:10

Pendapat

Mengapa Nutrisi Yang Baik itu Penting?

 

            Jika anda menanyakan pertanyaan di atas kepada setiap pelatih fitness atau nutrisionist, kemungkinan anda akan mendapatkan respon yang antusias yang akan membutuhkan waktu lebih lama dari yang anda ingin dengarkan. Jika anda tanyakan pertanyaan itu kepada seorang Kristiani, saya percaya respon anda akan sama, tapi lebih sedikit antusias. Bagaimanapun, saat kita mendekati topik tentang nutrisi yang baik, orang-orang Kristen harusnya antusias.

 

“Tidak bisa dibayangkan kemana sebuah hidup yang lebih berkelimpahan akan memimpin anda!”

 

            “Sampah yang masuk menghasilkan Sampah yang keluar” menggambarkan tingkat pencapaian yang diberikan oleh tubuh anda tergantung dari apa yang anda masukkan. Makan makanan yang tinggi gula, karbohidrat sederhana, lemak dan soda akan memberikan anda mesin yang bekerja kosong, dan tidak mampu beroperasi seperti yang Tuhan maksudkan. Cobalah memasukkan ke dalam tubuh yang sama dengan protein nabati, polong-polongan, kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayur-sayuran, lihat apa yang terjadi!

            Allah tidak menciptakan tubuh kita untuk gagal. Dia menciptakan bensin yang tepat untuk membantu tubuh berfungsi dengan vitalitas tinggi. Nutrisi penting untuk orang yang ingin sehat. Dan nutrisi seharusnya penting untuk orang Kristen yang ingin hidup sehat. Tetapi kita mungkin tidak selalu bertindak seperti itu. Dan itulah masalahnya.

            Jika kita lihat tubuh kita sebagai mesin yang berfungsi baik, apa yang terjadi jika kita memasukkan jenis bensin yang salah ke dalam tangki? Itulah tepatnya mengapa nutrisi yang tepat penting untuk kualitas hidup yang kita inginkan. “Nilai anda tak terhingga. Allah menyebut tubuhmu “Bait Roh Kudus”. Dia menginginkan yang terbaik bagi kita.”1

            Untuk menjadi orang Kristen yang efektif, kita perlu melakukan yang terbaik. Menghidupkan hidup yang berkelimpahan adalah panggilan kita, dan makan secara sehat menolong kita untuk memenuhi panggilan itu. “Dengan melakukan beberapa perubahan dalam diet dan gaya hidup, anda dapat hidup di tingkat lebih tinggi sesuai dengan hukum tubuh manusia. Dengan permulaan ini, tidak bisa dibayangkan kemana sebuah hidup yang lebih berkelimpahan akan memimpin anda!”2

            Seperti halnya penting untuk memiliki hubungan berkualitas dengan Tuhan, demikian juga penting untuk kita menjaga tubuh yang telah diberikan-Nya. Gunakan pemikiran seperti itu dalam pola makan anda.

 

TINDAKAN

1.   Makanan apa saja yang membuat anda merasa sehat? Makanan apa saja yang membuat anda tidak sehat?

2.   Bagaimana kita tidak menghormati Allah dengan gagal memperhatikan apa yang kita makan?

 

1. Tim Crosby, “Why Going Meatless Makes Sense,” How to Go Meatless for Life. A Vibrant Life special issue, p. 10.

2. Ibid.

Wilona Karimabadi, Ellicott City, Maryland, U.S.A.


Jum’at

18 Juni

Dalami

Makanan Tepat, Hidup Berkelimpahan

Amsal 11:3

 

SIMPULAN.

            Kita melihat hubungan antara makanan dan hidup berkelimpahan dalam instruksi makanan di dalam Alkitab dan di pemandangan Yesaya dan Wahyu atas menu Surgawi. Kita melihat manifestasi praktikal – dari memakan daging diikuti air bah. Dan kita melihat koneksi spiritual – Yesus sebagai “roti hidup”.” Perjalanan dari tempat dimana kita hidup untuk makan menuju tempat dimana kita makan untuk hidup lebih berlimpah memanggil, seperti halnya perjalanan yang lain, untuk 3 P – Planning (Perencanaan) , Pursuit (Pelaksanaan) , dan Patience (Kesabaran). Kesabaran dengan diri kita sendiri, dan lebih lagi, dengan mereka yang belum sejauh kita dalam perjalanan menuju hidup berkelimpahan seperti halnya kita.

 

PERTIMBANGKAN

Ø      Luangkan 30-60 menit memikirkan ayat Alkitab sehubungan dengan makanan. Yang mana yang mengenai fisik? Yang mana yang mengenai kerohanian? Yang mana meliputi keduanya?

Ø      Bagikan dengan kelas mengenai artikel dalam majalah National Geographic yang menerangkan bagaimana kehidupan orang-orang yang panjang umur dan tetap sehat (orang-orang Okinawa, sebagian umat Kristen Advent, dsb) yang memimpin kepada hidup berkelimpahan?

Ø      Siapkan 3 jenis atau bahkan satu jenis menu makanan yang sepenuhnya terdiri dari makanan mentah – buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan (jika anda tidak alergi), dsbnya.

Ø      Mulailah sebuah kebun sayuran atau campuran bungan dan sayur.

Ø      Tulis sebuah surat yang sopan menganjurkan apa yang dapat kepala sekolah, bupati, walikota, pemerintah, presiden, menteri, raja atau ratu anda lakukan untuk meningkatkan makanan dan minuman yang tersedia di sekolah dan rumah sakit lokal, wilayah dan nasional.

Ø      Lembagakan sebuah “Hari Makan Sehat” untuk anda sendiri atau keluarga. Ini bisa berarti tidak ada produk hewan, cemilan, dsbnya. Ini bisa berlangsung seminggu, sebulan dan lebih lama lagi.

Ø      Mulailah sebuah koleksi resep makanan sehat.

 

HUBUNGKAN

Dan Buettner, “The Secrets of Long Life,” National Geographic, November 2005, pp. 2–27.

LuAnn Bermeo, Amazing Meals, vols. 1 and 2.

Rose Lee Calabro, Living in the Raw: Gourmet, Summertown, Tennessee, Book Publishing Company, 2005.

Ellen G. White, Heal the World: Begin with Yourself (special youth edition of The Ministry of Healing), edited by Gary B. Swanson, pp. 97–112.

 

Frank A. Campbell, Ottawa, Ontario, Canada

 


Renungan :

 

KEINGINAN TERBESAR ANDA

 

 

Akulah roti hidup. Yohanes 6:48

 

Sebagian dari latihan yang diberikan kepada para murid adalah penerapan praktis. Yesus mengajar, lalu Ia membuat pelajaran itu menjadi hidup dengan perumpamaan atau pengalaman hidup yang nyata. Dengan berjalan di atas air, Ia menunjukkan kemampuan supranatural. Dengan menyendiri bersama Bapa sorgawi-Nya, Ia memperlihatkan devosi-Nya dan memberikan teladan bagi murid-murid- Nya.

 

Teladan yang bagus adalah dengan memberi makan empat ribu orang; mereka kelaparan dan Yesus memberi mereka makan. Itu adalah cara-Nya untuk mengajarkan bahwa Ia adalah "roti hidup" (Yohanes 6:48). Petrus begitu takjub dengan semua yang disaksikannya, sehingga ia membuat pengakuan ini, "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup" (Matius 16:16)

 

Yesus datang untuk mendekatkan manusia kepada Allah. Ia juga datang untuk memahami kita masing-masing secara pribadi. Orang-orang berdoa agar Yesus adalah Dia yang akan membebaskan israel dari penindasan bangsa Romawi selama bertahun-tahun. Mereka tidak mengerti bahwa keinginan-Nya yang terbesar adalah memulihakan kasih terhadap Allah yang telah hilang dari diri manusia.

 

Apakah keinginan terbesar Anda? Apakah untuk mengenal kasih dan perhatian Allah? Ketika Yesus dimuliakan di atas gunung, Petrus begitu dikuasai oleh emosi, sehingga ia hanya dapat membisikkan keinginan hatinya: "Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah" (Markus 9:5). Yesus lebih dari sekedar manusia; Ia adalah Allah, dan yang Petrus inginkan hanyalah berada dalam kasih-Nya.

 

 

-------oo000O000oo-------

SS II M11 2010

Pelajaran 11

Diterjemahkan Oleh:  Arleen dan Ezra Ibrahim

Editor: Daniel Saputra dan Yonata Bastian

April - Juni 2010

 

 Optimisme:

Kesembuhan dan Kebahagiaan

  “Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap:Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya,

selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!”(Rat. 3:2123).

   

 Sabbath

5 Juni

 

Maz. 27:1, 14

Pendahuluan

Melihat Kedepan Penuh Pengharapan

 

Dalam menghadapi masalah perekonomian yang menantang dunia saat ini, peperangan, bala kelaparan, dan perubahan terus-menerus yang harus kita hadapi setiap hari, kita semua dihadapkan dengan situasi yang mematahkan semangat sehingga terkadang membuat kehidupan tampak terlalu besar untuk ditanggung. Begitu banyak orang jatuh menjadi korban depresi yang dikarenakan oleh situasi ekonomi dan sosial, dan juga menjadi patah semangat dan sakit jasmani akibat masalah pribadi dan stres.

            Akibat meningkatnya depresi, pertahanan tubuh menjadi lemah. Tapi betapa bersyukurnya kita bahwa Firman Allah, Alkitab, penuh dengan pesan-pesan pengharapan—pesan-pesan yang bila kita renungkan dan hidupkan dapat memberikan inspirasi dan menguatkan jiwa yang putus asa. Pesan-pesan ini juga dapat memulihkan kesehatan jasmani kepada tubuh yang dibuat sakit dengan kekhawatiran atau kesedihan. Kemungkinan besar Daud menulis ayat kita untuk hari ini ketika ia melarikan diri dari anaknya yang memberontak Absalom.1 Baca kisah pemberontakan ini jika anda belum pernah membacanya. Ayat tersebut dapat memberikan inspirasi kepada kita pada hari ini untuk terus maju saat jalan hidup kita menjadi sulit. Dari ayat-ayat ini, kita membaca, “Rasa takut adalah bayangan gelap yang menyelubungi kita dan akhirnya memenjarakan kita dalam diri kita sendiri. Masing-masing kita telah menjadi tawanan ketakutan pada satu waktu tertentu—takut akan penolakan, kesalahpahaman, ketidakpastian, penyakit, atau bahkan kematian. Tapi kita bisa menaklukkan rasa takut dengan menggunakan cahaya Tuhan yang terang-benderang yang memberikan keselamatan”2 “Pemazmur menutup dengan mengulangi perintah ini: ‘Tunggu, pandanglah Tuhan,’ seolah-olah pemazmur menempatkan jauh dalam pikiran kita gagasan bahwa setiap saat keraguan dan bahaya, bukannya putus asa, melainkan kita harus maju ‘dalam keperkasaan Tuhan Allah’ (lihat Mz. 71:16).”3

Firman Allah, pengorbanan Anak satu-satuNya, menunjukkan kasih dan kesetiaan-Nya sepanjang hidup kita, dan kehadiran-Nya dalam kehidupan kita sehari-hari terus-menerus mengilhami kita agar selalu berharap akan masa depan yang lebih baik, dalam kehidupan saat ini maupun dalam kekekalan. Allah memiliki jawaban yang kita butuhkan, dan Dia telah memberikan kita jawabannya dalam Alkitab. Minggu ini kita akan membahas hubungan yang unik antara ke-optimisan, kesejahteraan, dan penyembuhan tubuh dan pikiran.

 

TANGGAPAN

            Bagaimana Alkitab mempunyai jawaban untuk semua dilema hidup?

____________

1. Education, p. 165.

2. Life Application Study Bible (Wheaton, Ill.: Tyndale House, 1991), p. 929.

3. The Seventh-day Adventist Bible Commentary, vol. 3, p. 697.

 

Opuge Ephraim Obuolloh, Kisii, Kenya, East Africa


Minggu

6 JUNI

 Logos (Firman)

Hati Yang Teguh

1 Raj. 19:2−18; Maz. 27; 42; Luk. 8:14; 10:38−42; Rom. 8:35−39; 2 Kor. 12:9, 10; 1 Tes. 5:16−18

 

 Hati yang teguh dan Tidak takut (Mazmur 27; 42)

Kehidupan Daud pastilah penuh dengan tantangan dan cobaan. Dia mengungkapkan beberapa hal ini dengan cukup jelas dalam Mazmur 27. Tetapi dengan melakukan itu, ia juga menghibur dan meyakinkan kita. Ketika hidup ini sulit dan ketika sesuatu hal tidak seperti yang kita harapkan, kita harus mengingat saat-saat indah ketika Tuhan menyertai kita dan ketika Dia menghibur kita dan membimbing kita. Nasihat Daud adalah bahwa kita harus menunggu akan Tuhan. Menunggu pada-Nya termasuk percaya pada pemeliharaan dan kemampuan Nya. Hal ini termasuk juga memiliki keyakinan bahwa Dia akan melakukan apa yang Ia katakan dan memimpin seperti janjinya. Mengetahui bahwa Tuhan ada di pihak kita dengan cara ini ini akan mendorong hati kita untuk tetap teguh. Hati yang teguh mampu menghadapi banyak tantangan hidup, sementara hati yang lemah jatuh dalam segala tantangan dan tidak akan mampu menghadapi tantangan hidup.

 

Ketika iman bertumbuh kecemasan berkurang

 Hanya Satu Saja Yang DiPerlukan (Lukas 10:42)

            Kedua Maria dan Marta adalah murid Yesus. Mereka berdua mengasihi Tuhan dan mengabdikan hidup mereka kepada-Nya. Namun mereka berdua memahami pemuridan dengan cara yang berbeda. Bahkan ketika Yesus di rumah mereka, Marta tetap terbagi perhatiannya dengan segala persiapan yang diperlukan untuk menghibur tamu mereka. Kemungkinan besar persiapan ini adalah untuk persiapan makan bersama-sama. Namun, Maria, duduk bersama Yesus agar dia bisa mendengar apa yang Dia katakan. Yesus tahu bahwa baik Maria atau Marta bisa hidup dari roti saja (Matius 4:4). Dia tahu bahwa ada saat-saat ketika makan roti rohani dari Firman-Nya adalah lebih penting daripada memakan roti panggang. Dalam kasus Marta, "banyak perkara" (Lukas 10:41 , IndTB) yang mengalihkan perhatiannya akan kehadiran Kristus yang bukanlah sesuatu yang buruk. Yang penting di sini adalah bahwa kadang-kadang kita bisa mengisi hidup kita dengan “hal-hal yang baik” hingga pada titik kita mengabaikan kebutuhan jiwa kita. Terkadang kita begitu sibuk melakukan hal-hal untuk Kristus, hingga kita gagal untuk menghabiskan waktu yang berkualitas dengan-Nya.

            Kekhawatiran Marta mengacu pada “kelakuannya yang kelihatan, sangat bertentangan dengan perasaan batinnya. Dia merasa ‘cemas’ dalam hati, dan hasilnya adalah terlihat ‘khawatir’. Jika kita hanya menanamkan hal-hal yang sangat dibutuhkan oleh Marta dalam hatinya kita akan menghindari banyak kegelisahan yang tidak perlu. "1

            Tuhan tidak memberkati kita dengan keluarga yang baik, teman-teman yang penuh kasih, perkerjaan yang baik dan memuaskan, dengan talenta-talenta atau kemampuan lainnya, supaya kita ada alasan untuk mengabaikan jalan bersama-Nya. Selalulah ingat sebagaimana Maria ingat—bahwa tanpa Dia kita tidak bisa berbuat apa-apa (Yohanes 15:5).

 Keadaan Pikiran Kita (Matius 6: 31, 32)

            Kegelisahan adalah pembunuh. Banyak penyakit jasmani dan pikiran pada saat sekarang ini berhubungan erat dengan stres. Namun, ketika iman bertumbuh kecemasan berkurang. Inilah yang Yesus inginkan untuk dipelajari Martha. Ini adalah bagian dari apa yang Dia ajarkan dalam Khotbah di atas Bukit ketika Dia berkata, “ ‘Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: “Apakah yang akan kami makan?” atau  “Apakah yang akan kami minum?” atau “Apakah yang akan kami pakai?” Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu’ ” (Matius 6:31 , 32, IndTB). Setelah menetapkan prioritas yang benar —menempatkan kerajaan-Nya yang utama—ini akan mengurangi peluang mendapatkan serangan jantung!

            Maria memilih untuk mendengarkan Tuhan. Tetapi jika kita terlalu sibuk untuk berkomunikasi dengan-Nya, dengan berdoa, belajar firman-Nya, untuk merenungkan tujuan hidup, dan untuk menikmati waktu damai dan khusus bersama-Nya, hati kita akan gelisah dengan kehidupan sehari-hari, menggerogoti pikiran dan tubuh kita sehingga kita akan menjadi lemah mudah mendapatkan penyakit kecil dan besar.

 Allah Mengasihimu (Yer. 31:3)

Dalam Yeremia 31:3, Allah berkata kepada bangsa Israel, “Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal” Sebagai sasaran dari kasih Allah, Rasul Paulus dapat mengatakan bahwa ia tahu siapa yang ia percaya (2 Tim. 1:12) . Dalam Roma 8:35-39, ia menyatakan bahwa semua orang teguh percaya adalah sasaran kasih Allah. Karena ini, tidak ada atau tidak seorangpun dapan memisahkan kita dari keselamatan dan penebusan Allah. Kasih-Nya harus mengilhami kita untuk melihat kehidupan secara positif, dengan mengharapkan hal-hal yang baik agar terjadi, dan hidup dengan keyakinan bahwa Dia akan menjaga kita.

 “Allah menggapai umat-umat-Nya dengan kebaikan yang dimotivasi oleh cinta kasih yang mendalam dan abadi. Dia ingin melakukan yang terbaik bagi mereka jika mereka memperbolehkannya. Setelah banyak kata peringatan tentang dosa, peringatan akan cinta kasih Allah yang luar biasa ini adalah seperti udara segar. Daripada memikirkan Allah dengan rasa takut, perhatikan baik-baik dan lihat Dia dengan penuh kasih yang ingin menarik kita agar mendekat pada diriNya.”2

Ketika kehidupan menghantam kita, kita harus tahu bahwa semua yang benar-benar penting adalah baik dalam Tuhan. Cara berpikir yang demikian akan menghasilkan kesehatan yang baik. Ada banyak janji-Nya. Biarkan semua janji itu menjadi penuntunmu (Ul. 33:29; Maz. 04:08 , 56:3, 91:1, 2; 1 Yoh 4:4).

 

TANGGAPAN

            1. Bagaimana kenyataan bahwa Allah telah mengerjakan keselamatan sepenuhnya mengilhami anda untuk hidup positif?

2. Jika anda gelisah tentang sesuatu hal dalam kehidupan anda, lakukan hal-hal untuk meningkatkan iman anda. Pastikan untuk melihat bagaimana hasil peningkatan iman terhadap kesehatan jasmani anda.

3. Bagaimana kita bisa menunjukkan pengertian kita akan takdir kita kepada orang lain sehingga mereka akan ter-inspirasi untuk mengikuti Tuhan?

____________

1. The Seventh-day Adventist Bible Commentary, vol. 5, p. 785.

2. Life Application Study Bible (Wheaton, Ill.: Tyndale House, 1991), p. 1342.

 Lukas Olwayo, Kisumu, Kenya, East Africa


Senin

7 JUNI

Kesaksian

“Kegembiraan . . . .Tak Pernah Gagal

Amsal 17:22

             “Terdapat hubungan yang erat antara pikiran dan tubuh. Ketika yang satu melemah, yang lain yang akan terjangkiti. Kondisi pikiran mempengaruhi kesehatan pada tingkat yang jauh lebih besar daripada yang disadari kebanyakan orang. Banyak penyakit dari yang diderita adalah hasil dari depresi mental. Kepedihan, kecemasan, ketidakpuasan, penyesalan, rasa bersalah, ketidakpercayaan, semua cenderung untuk mencabik-cabik kekuatan hidup dan mengundang kebusukan dan kematian.

Mari kita mendidik jiwa kita agar lebih penuh pengharapan. . . .”

                 “Semangat, pengharapan, iman, belas kasih, kasih, meningkatkan kesehatan dan memperpanjang hidup. Pikiran yang puas, hati yang gembira, adalah kesehatan bagi tubuh dan kekuatan bagi jiwa.”1

 “Tidak ada yang lebih cenderung untuk meningkatkan kesehatan tubuh dan jiwa daripada semangat penuh syukur dan pujian. Ini adalah tugas positif untuk melawan kemurungan, pikiran dan perasaan tidak puassama halnya dengan tugas untuk berdoa. Bila kita menuju ke surga, bagaimana kita bisa berjalan sebagai halnya sekelompok pelayat, mengeluh dan mengeluh sepanjang perjalanan ke rumah Bapa kita?

            “Mereka yang mengaku orang Kristen namun yang selalu mengeluh, apalagi yang berpendapat bahwa keceriaan dan kebahagiaan adalah suatu dosa, mereka sebenarnya tidak memiliki agama yang murni.2

Ini adalah hukum alam bahwa pikiran dan perasaan kita didorong dan dikuatkan saat kita memberikan ucapan. Sementara kata-kata mengungkapkan pikiran, adalah juga benar bahwa pikiran mengikuti kata-kata. Jika kita akan memberikan ekspresi yang lebih kepada iman kita, dengan lebih bersukacita dalam berkat-berkat yang kita tahu kita miliki,—rahmat kasih Tuhan yang besar, —kita akan lebih memiliki iman dan sukacita yang besar. Tidak ada lidah yang dapat mengungkapkan, tidak ada pikiran yang terbatas dapat memahami, berkat hasil dari menghargai kebaikan dan kasih Allah. Bahkan di bumi ini kita mungkin memiliki sukacita sebagai sebuah mata air, yang tidak pernah gagal, karena dipenuhi oleh sungai yang terus-menerus mengalir dari tahta Allah.

            “Jika demikian, marilah kita mendidik hati dan bibir kita untuk memuji Tuhan akan kasih-Nya yang tak tertandingi. Mari kita mendidik jiwa kita agar lebih penuh pengharapan dan agar tinggal dalam cahaya yang bersinar dari salib Golgota. Tidak boleh kita lupa bahwa kita adalah anak-anak surgawi, putra dan putri Raja Tuhan semesta alam. Ini merupakan suatu kehormatan bagi kita untuk menjaga keselarasan dalam Tuhan.”3

 TANGGAPAN

            Luangkan waktu untuk memuji Tuhan untuk lima hal. Pikirkan tentang masing-masing hal selama satu menit. Perhatikan bagaimana perasaan anda di akhir latihan ini.

1. The Ministry of Healing, p. 241.

2. Ibid., p. 251.

3. Ibid., pp. 251–253.  

 Marcus Leeland, Bowie, Maryland, U.S.A.


Selasa

8 Juni

Bukti

Hiduplah Secara Produktif

3 Yohanes 1:2

 

            Buku Tiga Yohanes dimulai dengan identitas penulisnya dan untuk siapa surat itu ditulis, diikuti oleh puji syukur dan harapan kesejahteraan penerimanya. Yohanes memanggil Gayus sebagai “sahabatnya” Walau hal ini menunjukkan sikap ramah, mungkin ini tidak cukup kuat untuk menangkap arti dari kata Yunani yang digunakan di sini (agapetos), yang berarti “yang kekasih.” Kasih yang bukanlah hanya sebuah ungkapan sayang atau kedekatan, tetapi adalah ikatan yang dikaruniakan Allah yang mempersatukan orang Kristen. Dan pernyataan Yohanes bahwa ia mengasihi Gayus “dalam kebenaran” menunjukkan ikatan ganda yang menyatukan mereka: mereka tidak hanya disatukan oleh kasih, tetapi juga akan kebenaran yang mereka sama-sama percayai.

 Kasih yang bukanlah hanya sebuah ungkapan sayang atau kedekatan

             Ucapan agar “baik-baik dan sehat-sehat selalu”  adalah umum dalam surat-surat zaman dulu, dan di sini sebenarnya ucapan itu adalah doa. Secara khusus, Yohanes berdoa agar Gayus “agar baik-baik dan sehat-sehat  saja” dan “dalam segala sesuatu sama seperti jiwamu baik-baik saja” (ayat 2, IndTB). Kata yang diterjemahkan “jiwa” (psyche) mengacu pada setiap sisi kepribadian. Dalam Injil Yohanes Yesus dikatakan memberikan seluruh psyche, yang berarti lebih dari hanya memberikan "jiwanya" (lihat Yohanes 10:15, 17, 18). Keyakinan Yohanes bahwa Gayus adalah “baik-baik saja” sehubungan dengan jiwanya tidak berarti menunjukkan bahwa jiwanya diselamatkan. Sebaliknya hal itu mengacu pada kesehatan kerohanian dan moral dalam menerima Yesus dan mematuhi perintah-Nya.

Ketika kita menganggap adalah suatu tugas untuk memuji Tuhan dan menjadi optimis akan masa depan kita sebagai orang Kristen walau bagaimanapun kondisi dunia di sekitar kita, kesehatan jasmani kita juga akan mendapat keuntungan. Banyak penelitian yang menunjukkan hal ini adalah benar. Satu penelitian tersebut dilakukan di Universitas Carnegie Mellon. Dr Sheldon Cohen dan koleganya mempelajari 193 pria dan wanita sehat berusia antara 21 dan 55. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta yang “mempunyai emosi positif yang tinggi, cenderung mendapatkan kekebalan dari kena flu dan selesma.”  Peneliti itu menulis, bahwa  “hasil penelitian ini menunjukan bahwa emosi yang positif memainkan peranan yang lebih besar dan lebih penting dalam menghadapi penyakit resiko tinggi dan keluhan kesehatan lebih dari yang sebelumnya dipercayai.”*

 TANGGAPAN

            1. Apa yang telah anda lakukan baru-baru ini untuk menunjukkan penharapan dan kemakmuran terhadap orang-orang di sekitar anda?

2. Apakah yang Alkitab katakan tentang hidup damai dengan semua orang? Lihat Roma 12:18. Bagaimana bisa ini mempengaruhi kedua-dua kesehatan jasmani dan rohani?

 ____________

1. WebMD. “Happiness Good for Health.” Mirand Hitti (accessed February 10, 2009 from http://www.webmd. com/news/ 20061110/ happiness- good-for- health).

 Sarah Kwamboka Monyoncho, Nairobi, East Africa


Rabu

9 Juni

Bagaimana

Hidup Layak dibalik tantangan kehidupan

Kejadian 6; 7; 12:1–7; Gal. 5:22–26

             Kita hidup dalam dunia ketidakpastian dan perubahan. Ada banyak hal yang seringkali di luar kendali kita. Bagaimana kita mengelola hal tersebut tergantung pada bagaimana kita melihat dan bereaksi terhadap hal-hal tersebut. Berpikir optimis adalah berharap dan mengharapkan yang terbaik dari kehidupan. Hal ini menuntut kesabaran dan ketekunan.

            Ketika kita percaya bahwa kita dikendalikan oleh situasi, dan ketika kita merengek dan mengeluh, kita tidak hanya membuka diri untuk kekalahan, tetapi kita melemahkan tekad kita untuk menjadi bahagia. Mereka yang dengan sesaat saja menjadi optimis tidak hanya akan mendapatkan keberanian untuk mempraktekkan optimisme di kemudian waktu menghadapi masalah, tetapi mereka juga akan mengembangkan hati dan pikiran mereka untuk menghadapi tantangan masa depan.

 Berikan kekhawatiran dan kecemasan anda kepada Tuhan melalui doa. Kemudian tinggalkan semua itu di sana

 Bagaimana seseorang mengembangkan cara berpikir optimis?

Mengambil langkah iman. Banyak dari kita yang tertekan karena kita tidak pernah mencoba. Kita menolak untuk berjalan dalam iman. Hanya setelah melangkah ke air Petrus tahu bahwa ia bisa berjalan di atasnya. Kecuali kita mengambil langkah pertama kita tidak bisa ke mana-mana.

Percaya kepada Tuhan. Mempercayai- Nya tidak berarti tidak memperhatikan akal budi dan keadaan. Ini berarti bahwa dalam keadaan apapun anda akan percaya dan memiliki iman bahwa janji Allah akan terpenuhi dalam hidup anda. Nuh mempercayai Allah, meskipun belum pernah hujan sebelumnya. Abraham mempercayai Allah walaupun Tuhan tidak mengatakan ke mana ia akan pergi.

Berdoa. Banyak dari kita tidak optimis karena kita tidak menghabiskan banyak waktu dalam doa. Mereka yang berjuang dengan beban mereka dan menolak untuk memberikan beban-beban itu kepada Tuhan menanggung beban itu sendirian. Berikan kekhawatiran dan kecemasan anda kepada Tuhan melalui doa. Kemudian tinggalkan semua itu di sana.

Menghidupkan gaya hidup sehat. Penelitian telah menunjukkan bahwa olah-raga dan makan makanan sehat dapat membantu kita untuk menjadi bahagia. Olah-raga membawa oksigen ke setiap bagian dari tubuh. Hal ini membuat kita tetap kuat dan waspada. Makanan yang baik membantu kita memerangi selesma, flu, kanker, dan masalah kesehatan lainnya. Ketika kita merasa baik karena kita telah merawat tubuh kita dengan baik, adalah lebih mudah untuk bersikap optimis tentang tantangan hidup.

Orang-orang yang takut akan keadaan hidup menghalangi pekerjaan Allah dalam hidup mereka dan karena itu tidak dapat mengalami kepenuhan hidup. Namun, orang yang optimis berjalan melalui kehidupan penuh keberanian dan harapan. Kehidupan mereka menghasilkan banyak buah.

 TANGGAPAN

            Tinjau ulang langkah-langkah di atas. Pilih dua langkah yang perlu anda tekuni. Kemudian kembangkan dan buat rencana kerja yang akan membantu anda untuk melakukannya.

 Jackson Watembo, Ronkai, Kenya, East Africa


Kamis

10 Juni

Rm. 13:11, 12

Pendapat

“Sekarang Telah Hampir Siang, Bangun Dari Tidur”

             “Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!” (Roma 13:11,12, IndTB).

 Dunia ini penuh dengan belatung-belatung

             Kita dipanggil untuk melakukan kehendak Tuhan. Banyak orang mengatakan bahwa Kristus menunda-nunda, sehingga Dia tidak memegang janji-Nya untuk kembali dan membawa kita ke surga. Saya percaya, bagaimanapun juga, bahwa Dia tidak menunda seperti pengertian kebanyakan orang. Sebaliknya, Dia “tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.” (2 Pet 3:9, IndTB).Tuhan sabar karena Iblis tidak tidur. Dia dan malaikat-Nya bekerja giat untuk memenangkan banyak dari kita ke pihak mereka.

            Ada sebuah cerita mengenai seorang pendeta yang mempunyai bebek dan ayam. Suatu kali, ia menerima undangan untuk berkhotbah di gereja yang sangat jauh. Jadi ia menyiapkan makanan yang cukup untuk unggasnya sementara dia pergi. Ketika ia kembali beberapa minggu kemudian, dia terkejut menemukan bahwa ayam muda dan bebek berada di jamban di luar rumahnya. Dia mengambil lampu sorot dan melihat ke dalam jamban. Ketika ia melihat belatung 'menggeliat di sana , ia menyadari bahwa mereka telah jatuh masuk ke sana karena mereka lebih suka makan belatung daripada makanan yang baik yang ia telah sediakan untuk mereka.

Dunia ini penuh dengan belatung-belatung yang ditempatkan oleh Iblis dengan harapan kita terjerat didalamnya. Tetapi puji syukur pada Yesus, karena Ia ingin menyelamatkan kita dari kekhawatiran dunia dan mendekatkan kita kepada Allah.

 TANGGAPAN

1. Apa sajakah cara iblis menyerang kita?

2. Bagaimana anda dapat menghindari jerat iblis? Baca Amsal 3: 5, 6.

3. Bagaimana Allah menolong anda ketika anda sedang dicobai Iblis?

4. Apakah anda prihatin seperti Allah  yang menginginkan agar tidak ada yang binasa di bawah pengaruh setan?  Jika jawaban anda adalah tidak,  coba pikirkan kenapa anda merasa seperti itu? Apa yang dapat anda lakukan untuk mengubah pikiran anda?

5. Baca ulang Roma 13:11, 12. Bagaimana “mengenakan perisai senjata terang" kiasan untuk menjadi optimis?

 Isaac Nyakundi Mokaya, Kisii, Kenya, East Africa

 

Jum’at

11 Juni

Dalami

Damai Sejahtra-Ku Kuberikan Kepadamu

Fil. 4:6, 7

 

SIMPULAN.

            Penyakit tanpa obat, perubahan iklim yang merugikan, dan krisis keuangan hanya beberapa dari masalah hati membuat hati pria dan wanita gagal karena ketakutan. Allah tidak meninggalkan umat-Nya tidak berdaya atau putus asa. Dia telah mengkaruniakan kepada setiap orang "ukuran iman" yang paling baik digunakan ketika ditempatkan di dalam Dia (Rm. 12:3). Melalui iman dalam Tuhan dan FirmanNya, kita telah tersedia kekuatan untuk mengatasi tantangan yang kita hadapi. Agar memperoleh Damai sejahtera, kita harus menggunakan apa yang kita miliki untuk mendapatkan apa yang kita butuhkan dari Tuhan yang bersedia menyediakan setiap kebutuhan kita.

           

LAKUKAN

■   Menonton siaran berita malam lokal selama lima hari mendatang. Buat tabel yang menunjukkan jumlah berita positif dibandingkan dengan berita negatif. Bagaimana rentetan berita malam yang terus-menerus membentuk keadaan jiwa seseorang?

■   Membuat daftar sepuluh stres dalam hidup anda. Cobalah untuk mendapatkan dua cara positif untuk menangani setiap sumber stres. Kemudian hitung jumlah waktu anda yang hilang setiap minggu dengan menanggapi tekanan dalam hidup anda secara negatif.

■   Menyalin Yohanes 14:27 dan Matius 11:2-30 dalam kata-kata anda sendiri, dimulai dengan kata-kata: “Tuhan mengatakan kepada saya bahwa. . .”

■   Berpikir akan waktu yang paling stres dalam hidup anda. Bagaimana Allah membantu anda melalui itu? Buat kata-kata kesaksian yang anda ucapkan mengenai pembebasan anda dengan memainkan sebuah musik Kristen kesukaan anda sebagai latar belakang saat anda merekam kesaksian pribadi anda.

■   Baca Roma 1:18 -23. Kurangnya puji syukur oleh orang-orang Roma mengakibatkan kebobrokan mental mereka. Pikirkan tentang seseorang dalam kehidupan anda dimana anda sangat bersyukur. Masak atau pangang sesuatu bagi mereka untuk memberi tahu bahwa anda menghargai mereka.

■   Meng-organisir pesta agape di rumah atau apartemen. Undang beberapa teman dan kenalan untuk hadir. Mintalah pengunjung anda untuk membagikan sesuatu yang mereka ingin doakan secara khusus atau butuhkan dukungan. Luangkan waktu sejenak untuk berdoa bagi permintaan tersebut.

■   Renungkan tantangan dalam hidup anda yang anda telah gagal untuk serahkan kepada Allah. Renungkanlah Yakobus 4:2 dan 1 Petrus 5:07. Mengapa tidak anda serahkan tantangan anda kepada Allah saat ini juga?

           

HUBUNGKAN

            Philip Yancey, Prayer, Chapter 11.

            The Ministry of Healing, chapter 18.

 Dwain Esmond, Hedgesville, West Virginia, U.S.A.

 


Renungan :

 SERAHKANLAH KEKUATIRAN ANDA KEPADAN-NYA

 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. 1 Petrus 5:7

 Kecemasan akan berkembang ketika Anda menguatirkan hal-hal yang diluar kendali Anda. Terkadang orang lain membuat keputusan-keputusan yang mempengaruhi hidup Anda. Menantikan hasil wawancara lamaran kerja, umpamanya, dapat menyengsarakan karena masa depan Anda berada di tangan orang lain. Takut akan hal yang tidak diketahui dapat mendatangkan kecemasan; hari-hari tampaknya begitu lama ketika Anda menantikan diagnosa dokter.

 Kecemasan itu tidak sehat. Kecemasan itu mengorbankan Anda secara mental, emosional, maupun fisik. Depresi, sakit lambung, dan tekanan darah tinggi adalah beberapa efek samping dari kecemasan. Kecemasan adalah masalah rohani juga. Selama Anda cemas, Anda tidak mempercayai Allah untuk memelihara Anda. Allah ingin Anda menyerahkan kecemasan Anda kepada-Nya. Segalanya mungkin saja di luar kendali Anda, namun tak satupun yang di luar kendali Allah. Gambaran yang ditunjukkan Petrus adalah agar Anda melemparkan kecemasan Anda kepaa Allah. Ini bukanlah suatu hal yang dikerjakan setengah hati; ini disengaja, serta dramatis.

 Bayangkanlah Anda sedang berada di tepi danau. Anda sedang memegang alat pancing, dan apapun yang selama ini menggerogoti Anda ada di ujung kailnya. Sekarang bayangkanlah diri Anda menarik lengan Anda ke belakang, lalu melemparkannya sejauh-jauhnya. Tali kalinya terbang melintasi air dan masalah Anda mendarat jauh di danau. Itulah cara yang Allah ingin Anda gunakan terhdap kecemasan Anda. janganlah mendoakan masalah-masalah Anda kepada Allah lalu membawanya lagi setelah selesai berdoa. Tinggalkanlah masalah-masalah Anda dengan Allah; Ia dapat menanganinya.

 -------oo000O000oo-------