Kamis, 25 November 2010

SS IV M6 2010

Oktober - Desember 2010

Pelajaran 6

Diterjemahkan Oleh : Linda BaStian

 

:: Uria: Iman Orang Asing ::

 

"Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan
dengan segenap kekuatanmu" (Ulangan 6:05) 

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

         

Sabbath

30 Oktober

2 Samuel 11

Pendahuluan

Apakah Lebih Mudah untuk Tunduk atau Menolak?

 

Sudah lama perempuan muda itu tidak datang ke gereja sejak orang-orang tahu apa yang terjadi kepadanya. Dia tahu semua peraturan dan norma-norma. Dia tumbuh dalam keluarga yang baik-baik dan hanya bisa membayangkan berdiri dihadapan majelis gereja: "Peraturan Gereja tentang standar moralitas sangatlah jelas. Standar tersebut harus dipertahankan. Apa yang telah dilakukan perempuan ini tidak dapat diterima. Disiplin harus diterapkan.”

Dia tidak sanggup memandang wajah orang-orang yang penuh dengan tuduhan, gunjingan, atau sindiran. Dia tidak butuh mereka untuk mengatakan kepadanya tentang yang benar atau yang salah. Tidakkah mereka mengerti bahwa dia sudah tahu semuanya? Dia menunduk dan memeluk bayinya yang baru lahir. Bayi ini tidak bersalah. Dia mendengar kegaduhan dan mengangkat wajahnya untuk melihat para penatua gereja yang datang ke arahnya. Hatinya hancur. Tidak dapatkah mereka meninggalkannya sendirian? Sebelum mulutnya terbuka, dia telah diserbu dengan bunga, hadiah, serta berbagai dukungan dan harapan.

 

Hubungan gelap yang dia nikmati pada malam itu telah mengakibatkan kehamilan yang tidak diinginkan

 

Kita sering dihadapkan pada situasi yang sulit, dimana kita harus memilih salah satu di antara beberapa alternatif, yang satupun tidak ada yang positif. Lebih sering, situasi ini diciptakan oleh kita sendiri.

Raja Daud mendapatkan dirinya dalam situasi seperti itu. Saat itu Israel sedang berperang. Tentara Israel telah menghancurkan bani Amon, dan mereka mengepung Rabba.

Tetapi, Daud tidak bersama tentaranya. Dia ada di istana, dan dari atas sotoh istananya itu dia mengamati seorang wanita cantik yang sedang mandi. Dia menginginkan wanita itu. Kemudian dia mengetahui bahwa wanita itu adalah istri dari salah satu prajurit terbaiknya, Uria orang Het. Dalam sekejap Daud menghempaskan kenyataan itu. Hubungan gelap yang dia nikmati pada malam itu telah mengakibatkan kehamilan yang tidak diinginkan.

Sekarang Daud menghadapi dilema. Hukum menuntut hukuman mati bagi keduanya (Imamat 20:10). Lalu Daud mulai dengan siasatnya:

Siasat Pertama: Dia mengirim Uria ke medan perang dan meminta laporan darinya. Lalu ia memerintahkan Uria pulang ke rumahnya. Uria tidak pulang, tapi tidur di gerbang istana Daud.

Siasat Kedua: Daud membuat Uria mabuk dan menyuruhnya pulang. Uria tidak pulang, tapi tidur di gerbang istana Daud.

Siasat Ketiga: Daud menulis sebuah perintah untuk membunuh Uria dan mengutus Uria kembali ke medan pertempuran. Uria terbunuh.

Bertolak belakang dengan Daud, Uria memiliki pendirian sebagai seorang pria yang terhormat dan berkarakter, seorang pria yang memiliki pertimbangan yang jelas tentang yang benar dan yang salah, dan siap untuk melakukan apa yang benar tanpa menghiraukan kesusahan atau pun bujukan. Dan pelajaran pekan ini akan menjelaskan apa artinya menghidupkan iman kita.

 

Lars Eric Andersson, Lindesberg, Sweden


Minggu

31 OKTOBER

Bukti

Di Setiap Bangsa

Kisah Para Rasul 10:34, 35

 

Kornelius adalah seorang tentara dalam pasukan Romawi. Dia bukan orang Yahudi. Tetapi, pada waktu mengunjungi rumahnya, Petrus menyampaikan pernyataan mendalam tentang sikap Tuhan kepada semua orang: ”Sesungguhnya aku mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang. Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran, berkenan kepada-Nya.” (NKJV).

Uria, orang Het adalah contoh non-Yahudi lain yang diterima Tuhan. Hal ini mengajarkan kita, bahwa pengaruh dan pekerjaan Roh Kudus pada hati dan pikiran manusia tidak terbatas pada bangsa tertentu. Allah tertarik dan berusaha untuk menyelamatkan orang-orang dari semua bangsa dan semua lapisan masyarakat, bahkan prajurit dalam angkatan bersenjata.

 

Langkah menuju kejatuhan itu sangat singkat dan cepat

 

Orang Het adalah bangsa yang berlokasi di Asia Kecil sekarang. Israel punya banyak hubungan erat dengan mereka – ada yang baik, ada pula yang merusak. Abraham membeli sebidang tanah di Machpelah dari Efron, orang Het, di tempat itulah Sarah istrinya dimakamkan (Kej. 23:10-20). Ini adalah poin yang menarik karena Allah telah berjanji kepada Abraham bahwa kepada keturunannya akan diberikan negeri orang Het. Esau menimbulkan kepedihan hati Ishak ketika ia menikah dengan dua perempuan Het (Kej 26:34, 35).

Allah memerintahkan Israel untuk memusnahkan orang Het dan bangsa-bangsa kafir lainnya (Ul. 20:17). Dia berjanji untuk mengusir mereka keluar dengan cara dasyat. Sayangnya, Israel tidak mengikuti petunjuk-Nya. Bahkan, mereka melakukan sebaliknya. Mereka bercampur dengan orang Het dan menyembah dewa-dewa mereka (Hak. 3:5, 6). Bahkan Salomo menikahi perempuan Het (1 Raja-raja 11:1).

Integritas Uria dan kemerosotan moral Daud meninggalkan sebuah pelajaran yang penting bagi kita. Kesetiaan Uria dan integritas moralnya mengingatkan kita bahwa bukan karena kepintaran, kemampuan, atau posisi, kita berkenan kepada Allah. Seringkali seorang Kristen memiliki salah satu atau ketiganya, tetapi tidak menunjukkan perilaku sebagai seorang Kristen. Seringkali orang-orang yang bukan Kristen yang memanifestasikan kebenaran,  dan bukan orang-orang yang mengaku percaya.

Langkah menuju kejatuhan itu sangat singkat dan cepat. Keselamatan kita melalui persatuan kita dengan Yesus. Tanpa Dia, kita gagal (Yohanes 15:5).

 

REAKSI

1.            Kesetiaan dan integritas tidak selalu diakui atau dihargai. Bagaimana kurangnya pengakuan ini menyebabkan kita untuk mengabaikan nilai mereka?

2.            Mana yang mungkin lebih berguna dalam melayani kehendak Allah: terpisah dari dunia atau terlibat dengan dunia? Jelaskan jawaban Anda.

3.            Kapan pemisahan dari dunia bisa direkomendasikan? Bagaimana seorang Kristen terlibat dalam dunia tanpa terjerumus ke berdosa aspek tertentu dari dunia?

 

Elizabeth Lawrence, Watford, England


Senin

1 Nopember

2 Samuel 11; Amsal 23:6-7; Yeremia 5:1; Yohanes 15:5; Roma 15:4; Galatia 6:7; Efesus 6:10,11; Filipi 4:8

Logos

Keberhasilan dan Tragedi

 

Titik Terlemah (Efesus 6:10, 11)

Dalam nasehatnya kepada orang Kristen tentang bagaimana setan bekerja untuk menjatuhkan manusia, Paulus mencatat bahwa ada sebuah "metode" untuk mengalahkan rencana jahat setan (Efesus 6:10, 11, NIV). Kisah Daud, Batsyeba, dan Uria orang Het menggambarkan kebenaran ini.  Setan menyerang kita pada titik terlemah kita, karena tidak masuk akal bila dia menggoda kita pada titik lain yang tidak mungkin kita respon. Kisah Daud dan Uria mengilustrasikan hal ini dengan merinci konsekuensi yang mengerikan dari salah satu momen kebodohan.

 

Pencegahan lebih baik daripada kesedihan dan rasa bersalah

 

 

Kekuatan Nafsu (2 Samuel 11; 1 Raja-raja 15:5)

Kesetiaan Daud kepada kehendak Allah dan satu cela karakternya disorot dalam 1 Raja-raja 15:5. Pengecualiannya adalah cerita yang penuh drama, gairah, nafsu, bencana, dan kekejaman. Gantinya memimpin pasukan dalam peperangan, Daud tinggal di istananya di Yerusalem. Suatu sore dari istana, ia melihat seorang wanita cantik yang sedang mandi. Kecantikannya membangkitkan hasratnya. Mengetahui siapa dia, lalu mendatangkan dia ke istana di mana ia berzinah dengannya.

Suami Batsyeba dikenal dengan baik oleh Daud. Bahkan, Uria adalah salah satu dari pengawal yang paling Daud percaya. Daud sadar bahwa Uria sedang pergi memimpin pasukan dalam pertempuran. Semua itu membuat perilaku Daud bahkan jauh lebih hina.

 

Siasat Dosa (Gal. 6:7)

Mengetahui bahwa Batsyeba hamil, Daud berusaha untuk menutupi dosanya. Dia memanggil Uria ke Yerusalem, rencananya adalah bahwa Uria akan melakukan hubungan seksual dengan istrinya, sehingga ketika bayinya lahir, Uria akan diakui sebagai ayah bayi tersebut. Tindakan Daud ini cemerlang. Sepertinya ia menganggap Uria penuh nafsu yang sama seperti halnya dirinya. Sudah umum bahwa kita sering menyalahkan orang lain karena keegoisan kita. Namun, Daud salah menilai Uria. Tipu muslihat Daud terbongkar oleh loyalitas dan integritas Uria.

Ketika Uria menolak untuk pergi kepada istrinya, Daud mencoba trik lain. Dia membuat Uria mabuk. Tetapi itu pun tidak berhasil, karena Uria masih tetap jauh dari Batsyeba. Daud berikutnya memutuskan bahwa Uria harus mati. Jadi dia menulis surat kepada Yoab, jenderal tentara Israel, menginstruksikan kepadanya untuk menempatkan Uria di garis depan pertempuran di mana ia kemungkinan besar akan terbunuh. Dan itulah yang terjadi. Itulah kebodohan manusia dalam dosa mereka. Kita lupa bahwa tidak ada yang tersembunyi dari Allah.

Integritas Uria dan perilaku Daud yang tidak berperasaan memerlukan keadilan dan hukuman. Keadilan dan hukuman datang ketika nabi Nathan menentang kejahatan Daud. Daud melewati hukuman mati atas dirinya, oleh karena rahmat Allah. Apa yang menonjol dalam cerita ini adalah karakter Uria. Ia benar-benar adalah pria yang berkenan kepada Allah.

 

Upah dosa (Rm. 6:23)

Perzinahan Daud dengan Batsyeba membawa dia ke dalam penderitaan yang amat sangat dan menyakitkan, menyebabkan ia kehilangan empat putranya, tidak berhak untuk membangun Bait Allah, dan meninggalkan warisan yang mengerikan kepada Salomo dan bangsa Israel. Mencegah adalah satu cara yang terbaik untuk menghindari kesedihan dan rasa bersalah, karena kesedihan dan rasa bersalah tidak bisa memutar balik waktu atau membatalkan konsekuensi dari dosa. Untungnya, bagaimanapun, ada pengampunan Allah. Dalam hal ini ada harapan. Kesalahan Daud mejadi peringatan bagi kita dan integritas Uria menjadi inspirasi kita.

 

Upah kebajikan (Rm. 15:04)

Cerita tentang Uria memiliki pelajaran abadi dan tepat waktu untuk perempuan dan laki-laki dalam setiap zaman. Ada loyalitas dan pengendalian diri pada Uria, sedangkan nafsu Daud yang tidak terkontrol dan kepasrahan Batsyeba adalah dua tindakan paling memalukan dalam Alkitab.

Di dunia kita yang kontemporer dan tidak bermoral, integritas Uria orang Het itu mendorong kita untuk memiliki moral yang murni. SepertiYusuf, Uria menunjukkan bahwa kita dapat memilih untuk tidak terjerumus ke dalam nafsu dan birahi. Tidak ada yang tidak terelakkan dari godaan seksual.

Ketika kita mempelajari kehidupan Daud, kita melihat orang besar yang mencapai hal-hal yang hebat dengan berkat Tuhan. Dia tak tertandingi dalam banyak hal, dan ia disebut "seorang yang berkenan di hati Allah" (Kisah 13:22, NIV). Namun, ada hal yang kontras antara Uria orang Het itu yang memiliki integritas dengan Daud yang mempunyai noda dalam kehidupannya, Uria belum menerima upahnya. Kita tidak bisa meragukan dia tetapi itulah dia, orang asing di Israel, akan disebut pahlawan di antara pahlawan-pahlawan Allah ketika Kristus datang untuk menyatakan milikNya.

Biografi singkat yang diberikan Alkitab tentang Uria mendorong kita untuk menjalani kehidupan yang memuliakan Allah; kehidupan yang tidak didorong oleh nafsu, keserakahan akan kekuasaan, kekayaan, atau hak istimewa, tetapi hidup yang memiliki kerinduan untuk melayani, dan untuk setia kepada Yesus, Tuhan dan Juruselamat kita. Ada Sebuah pertanyaan yang diajukan oleh seorang penyair: "Siapakah prajurit yang berbahagia? Siapakah dia? / Dimana setiap orang dalam barisan ingin menjadi seperti dia?"1 Sebuah petunjuk untuk menjawabnya ditemukan dalam penelitian ini: "Tidak ada batasan untuk menjadi orang yang berguna, selain menempatkan diri, memberi ruang untuk bekerjanya Roh Kudus di dalam hati kita dan menghidupkan kehidupan yang sepenuhnya berkomitmen kepada Tuhan.”2

 

REAKSI

1.      Kita dibentuk oleh pikiran kita (Ams. 23:07, NKJV). Bagaimanakah hal ini bisa menjelaskan tindakan Uria dan Daud?

2.      Bagaimana kita bisa menjelaskan sifat alamiah dari dosa Daud?

3.      Dengan cara bagaimana pandangan kita terhadap hidup yang kekal mempengaruhi perilaku kita?

4.      Bisakah kita benar-benar percaya bahwa berbuat kebaikan adalah upah dari berbuat kebaikan itu sendiri? Jelaskan jawaban Anda.

 

1. Selected Poetry of William Wordsworth (New York: The Modern Library, 2002), p. 510.

2. The Ministry of Healing, p. 159.

 

Patrick Boyle, Watford, Hertsfordshire, England


Selasa

2 Nopember

Kesaksian

Sebuah Perubahan Besar

Bil. 32:23

 

Sampai di sini pemeliharaan Allah telah melindungi Daud terhadap semua rencana musuh-musuhnya, dan telah secara langsung menahan serangan Saul. Tetapi pelanggaran Daud telah mengubah hubungan-Nya dengan Allah. Tidak ada kebijakan sanksi untuk dosa. Allah tidak dapat menjalankan kekuasaan-Nya untuk melindungi Daud dari hasil dosanya sebagai mana Ia telah melindungi Daud dari musuhnya, Saul.

Ada perubahan besar dalam diri Daud sendiri. Secara spiritual dia telah hancur setelah menyadari akan dosanya, dan dalam menyadari akibatnya yang tak terkira. Dia merasa dipandang rendah oleh rakyatnya, wibawanyapun berkurang. Sampai saat itu kemakmurannya selalu dikaitkan dengan kesungguhan hatinya dalam mentaati perintah-perintah Tuhan. Tetapi sekarang rakyatnya mengetahui dosanya, hal itu akan menyebabkan rakyatnya lebih bebas berbuat dosa. Otoritasnya dalam rumah tangganya sendiri, dalam hal respek dan ketaatan dari putra-putranya melemah.

 

“Allah mau agar sejarah kejatuhan Daud untuk menjadi peringatan...”

 

Perasaan bersalah membuatnya tetap diam pada saat ia seharusnya mengutuk dosa; itu membuat lengannya lemah untuk melaksanakan keadilan di rumahnya. Contoh kejahatan yang dilakukannya sangat berpengaruh terhadap anak-anaknya, dan Tuhan tidak akan menjadi penengah untuk mencegah akibatnya. Dia akan mengizinkan sesuatu terjadi untuk menjadi pelajaran alamiah bagi mereka, dan dengan cara demikian Daud dihukum sangat berat….

“Mereka yang dengan menunjuk contoh dari Daud mencoba untuk mengurangi rasa bersalah dari dosa-dosa mereka sendiri, mereka harus belajar dari catatan Alkitab bahwa melakukan pelanggaran moral itu membuat susah. Meskipun seperti Daud mereka berbalik dari kejahatan mereka, tetapi akibat dosanya, bahkan dalam kehidupan ini, akan ditemukan kepahitan dan kesusahan untuk menanggungnya.”

Allah mau agar sejarah kejatuhan Daud untuk menjadi peringatan bahkan bagi orang-orang yang sangat diberkatiNya dan berkenan di hatiNya untuk tidak merasa kuat dan lalai berjaga-jaga dan berdoa. Dan melalui itu telah terbukti kepada mereka yang dengan rendah hati berusaha untuk mempelajari pelajaran yang dirancang oleh Allah untuk mengajar. Dari generasi ke generasi ribuan generasi telah sedemikian dituntun untuk menyadari bahayanya kuasa penggodaan. Kejatuhan Daud, orang yang sangat dihormati oleh Tuhan, telah membuat mereka tidak percaya diri. Mereka merasa bahwa hanya Tuhan saja yang sanggup menjaga mereka dengan kuasa-Nya melalui iman. Mengetahui bahwa di dalam Tuhan ada kekuatan dan keselamatan, mereka takut untuk melangkah ke daerah Setan. *

 

REAKSI

Apakah satu-satunya yang dapat menjaga kita dari dosa dan konsekuensinya?
Bagaimana hidup Anda terpengaruh, ketika seperti Daud, Anda sengaja melakukan dosa?

 

*Patriarchs and Prophets (Sejarah Para Nabi), hal. 723, 724.

 

Amy Browne, Kent, England.


Rabu

3 Nopember

Ibr. 2:1-4

Bagaimana

Mengalir Dengan Peristiwa

 

Keberhasilan dan kegagalan dalam hidup tidak terjadi secara kebetulan. "Seperti burung pipit melayang, seperti burung layang-layang terbang, demikianlah kutuk tanpa alasan tidak akan turun" (Amsal 26:2, NKJV). Tidak ada yang hanyut terbawa arus menuju surga; tetapi adalah sangat mudah dan fatal hanyut terbawa arus duniawi. Salah satu pengamatan yang paling bijaksana dalam Alkitab yang menunjuk pada alasan dalam mengabaikan kehancuran rohani (Ibr. 2:3). Yesus jarang mengutarakan orang sebagai orang yang jahat. Dia, bagaimanapun, mengkategorikan mereka sebagai gadis yang bodoh – gadis yang bodoh yang tidak bersiap-siap (Mat 25:1-13); si pembangun yang bodoh yang mebangun di atas pasir (Matius 7:26, 27); dan Orang-orang Galatia yang bodoh (Gal 3:1).

Apakah benar kalau mengatakan bahwa sebagian besar, jika tidak semua dari kita, pada satu waktu atau lainnya telah mengalami kerugian, sakit hati, sakit, dan bahkan bencana, karena kelalaian dan kecerobohan kita sendiri? Sesungguhnya ini adalah akibat kegagalan moral. Sebagaimana yang terjadi pada Daud, saat-saat kecerobohan dapat mengakibatkan penyesalan seumur hidup. Berikut adalah beberapa cara yang dapat mencegah saat-saat seperti itu:

 

kecerobohan dapat mengakibatkan penyesalan seumur hidup

 

Belajar Firman Tuhan. Tidak cukup hanya membaca Alkitab saja, kita harus mempraktekkannya juga. Kita harus mempelajari Alkitab dan menerapkannya di dalam kehidupan kita.

Berdoa. Doa kita harus lebih dari hanya sekedar permohonan dan ucapan terima kasih yang dangkal dan terburu-buru. Sewaktu kita berdoa, kita harus mempertimbangkan dengan hati-hati kebutuhan kita dan bagaimana Allah telah memberkati kita. Kita juga harus dengan sungguh-sungguh membiarkan Allah berbicara kepada kita. Seperti para murid Yesus meminta Yesus untuk mengajar mereka cara berdoa (Lukas 11:1), kita juga berkewajiban untuk belajar bagaimana untuk berdoa. Tidak ada berkat lain yang lebih besar dalam hidup ini selain memiliki hubungan yang baik dengan Allah. Sebagai mana dengan teman-teman kita, demikian juga dengan Tuhan Kita – Persahabatan dengan Tuhan adalah sesuatu yang harus kita bangun dengan mendekatkan diri kita kepada-Nya melalui doa.

Merindukan keselamatan. Keselamatan tidak terjadi secara kebetulan. Allah tidak memaksa kita untuk menerima rahmat-Nya. Kita diselamatkan, sebagian, karena kita ingin diselamatkan. Kita merindukan keselamatan, mendapatkan, kemudian mempertahankannya, karena kita membutuhkannya. Ini adalah masalah yang paling serius dari semua isu kehidupan. Mengerjakan keselamatan kita (Fil 2:12) membutuhkan perhatian yang serius setiap hari sepanjang hidup kita.       

Mudah sekali bagi seseorang untuk memiliki pandangan yang salah tetang keselamatan, memandang bahwa keselamatan itu hanya sebagai usaha manusia belaka, memandang keselamatan itu sebagai sesuatu yang harus ditempuh tidak dinikmati.

Ganjaran dari sebuah persekutuan dengan Tuhan setiap hari tak ada tandingannya. Persekutuan dengan Dia memberi kita hidup dan meningkatkan kualitas hidup kita.

 

REAKSI

1.       Bagaimana kegiatan-kegiatan seperti menonton televisi, bermain komputer atau chatting yang dilakukan secara rutin bisa merugikan pengalaman hidup seorang Kristen?

 

Michele Vitry, Watford, England


Kamis

4 Nopember

 

Pendapat

Etika Situasional

Matt. 5:21-28

 

Ketika Daud mengirimkan Uria ke garis depan medan perang, ia melanggar perintah keenam yaitu "Jangan membunuh". Ini adalah kasus yang terbuka dan tersembunyi. Namun, bagaimana kalau aku membunuh karakter temanku dengan sindiran dan gosip? Aku tidak membunuh siapa pun secara fisik. Aku tidak melanggar kesembilan Hukum Tuhan lainnya, karena semua yang kukatakan mungkin benar. Tetapi, sama saja Aku telah membunuh temanku.

Sekelompok pencuri kendaraan yang masih muda, mencuri kendaraan dan mengendarainya sampai bensinnya habis. Selama menggunakan mobil curian, mereka merusak mobil tersebut dan properti lainnya. Mereka bersalah karena mencuri. Namun, bagaimana jika Anda tinggal di medan perang dan keluarga Anda kelaparan? Dimana satu-satunya harapan hidup adalah dengan mencuri makanan.  Apakah ini benar-benar melanggar perintah “Jangan Mencuri?”  Apakah situasi dapat mengubah prinsip?

 

Pembentukan Karakter adalah pekerjaan seumur hidup

 

Anda sering bekerja lembur, namun Anda tidak mendapat bayaran untuk lembur tersebut. Anda terlibat dalam sebuah proyek misi di gereja dan mem-foto kopi bahan-bahan yang Anda butuhkan untuk itu di kantor tanpa membayar, toh majikan Anda mempunyai hutang terhadap jam kerja ekstra anda. Apakah itu dianggap sebagai mencuri? Atau dianggap lunas?

Keabsolutan Sepuluh Perintah Allah yang tidak menyenangkan bagi masyarakat paska moderen, yang memandang dunia dari perspektif, individualistis pragmatis. Masyarakat ingin kita percaya bahwa tidak ada yang absolut. Jika Uria hidup sesuai dengan apa yang dirasa enak; dari pada berpegang teguh pada prinsip, lebih baik dia pulang ke Batsyeba dan segalanya akan terlihat "baik-baik saja" bagi Daud. Tapi dia tidak pulang. Dan sebagai akibatnya, ia meninggal. Integritas Uria berlawanan dengan kelemahan Daud.

Ketika Yesus berkhotbah di atas bukit, Ia berkhotbah tetang perintah jangan membunuh, Dia memberi arti yang luas tentang membunuh termasuk juga kemarahan (Mat 5:21-26). kata marah, percekcokan , dendam, atau permusuhan tidak punya tempat dalam kehidupan Kristen. Menimbang pedoman Yesus tetang perzinahan, Daud sudah melanggar batas ketika ia hanya melihat Batsyeba dengan nafsu (Mat 5:27-28).

Karakter yang suci tidak muncul atau hilang secara tiba-tiba. Itu adalah suatu proses dan pembentukan melalui setiap respon yang kita ambil dalam menghadapi situasi. Pembentukan Karakter adalah pekerjaan seumur hidup.

 

REASI

Integritas Uria dan kesetiaannya adalah contoh yang jelas bagi kita. Bagaimana kita bisa memiliki integritas yang sama dengannya hari ini?

             

Audrey Andersson, Lindesberg, Sweden


Jum’at

5 Nopember

Eksplorasi

Daud dan Uria—Sebuat Perbandingan yang Menyedihkan

2 Samuel 11

 

 

SIMPULKAN

Pasal 11 dalam 2 Samuel adalah kisah yang menyayat hati. Ini adalah studi yang berlawanan. Seiring dengan rasa tanggung jawab Uria terhadap tugasnya, sangat kontras dengan Daud yang melalaikan tugasnya, kita berfokus pada Misi Uria dan kebutaan Daud terhadap misi. Uria menonjol dalam catatan sebagai pahlawan, namun Daud menjadi penjahat terburuk. Bagaimana kita menuduh lanjutan dari perbuatan Daud yang keji itu? Apa yang akan kita simpulkan jika kita hanya memiliki informasi tetang bab ini saja tetang Daud? Ketika kita mempertimbangkan banyak kontras antara Uria dan Daud, apa pelajaran tentang godaan, integritas, dan pengampunan yang bisa kita pelajari?

 

PERTIMBANGKAN

·        Cari kalimat “sexual scandal and politicians” atau “skandal seksual dan politisi” di internet. Pilih satu atau dua cerita terkini dan membandingkan atau menyamakan dengan skandal Daud dan peristiwa yang terjadi pada Uria.

·        Carilah di majalah, yang mungkin Anda bisa menemukan seseorang yang mirip seperti Uria. Jika tidak ada hambatan, cobalah untuk menggambarnya menurut anda tampak seperti bagaimanakah Uria itu?

·        Cari di internet, lagu Watson Wayne "It's a Fine Line" Lagu ini berbicara tentang garis yang halus antara yang baik dan yang jahat yang ada dalam banyak pilihan hidup. Dengarkan lagu tersebut, dan tuliskan sebanyak mungkin situasi garis yang halus yang dapat Anda temukan di dalamnya.

·        Refleksikan peristiwa dalam hidup Anda ketika, seperti Daud, Anda mencoba untuk menutupi sesuatu yang Anda lakukan. Apakah itu melibatkan korban tak bersalah?

·        Bayangkan apa yang akan terjadi kepada Daud dan Uria bila bertemu di surga. Tuliskan dengan 100 kata yang Anda pikirkan kemungkinan mereka akan mengatakan apa terhadap satu sama lain.

·        Pikirkan tentang orang-orang dalam berita yang berakting seperti Daud dalam 2 Samuel 11. Tapi bagaimana dengan Uria? Kemungkinan besar, tidak ada yang akan memperingati kebajikan dan integritasnya sampai nanti di surga. Dapatkah Anda menemukan Uria masa kini dan memikirkan cara untuk memperingatinya?

 

HUBUNGKAN

Untuk mempelajari lebih jauh tentang kehidupan Daud, bacalah 1 Samuel 16 (Daud menjadi raja); 1 Samuel 17 (Daut dan Goliat); 1 Samuel 20 (Daud dan Yonatan); 1 Samuel 25 (Daud dan Abigail); Daud dan nabi Natan (2 Samuel 12). Juga baca Para Nabi dan Raja, pasal 71.

Untuk membaca lebih jauh tentang Daud dan Uria, bukalah website brikut: http://bible.org/seriespage/Daud-and-Uria-2-samuel-115-27.

 

Victor Brown, Dayton, Ohio, U.S.A.

 


Renungan :

 

HATI YANG TAK PERNAH MENYIMPANG

 

Hai anakku, dengarkanlah, dan jadilah bijak, tujukanlah hatimu ke jalan yang benar. Amsal 23 : 19

 

 

Ada kunci rahasia dalam kehidupan bersama Kristus. Firman Allah mewahyukan bukti-bukti penting yang membantu kita agar tidak gagal menuju sasaran. Cara kita memelihara hati itu sangat menentukan cara kita maju dalam perjalanan hidup. Peganglah Firman-Nya, dan Firman itu akan membina Anda. Seperti pada awalnya penerimaan Firman itu melahirkan kembali hati Anda, maka mentaati Firman dalam kehidupan Anda akan memelihara hati Anda. "Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya diantara kamu" (Kolose 3 : 16); hendaklah diam, tinggal bersama kamu, bukannya singgah hanya semalam.

 

Dan dikatakan juga diam dengan segala kekayaannya; artinya dalam segala perintah-perintah, janji-janji, ancaman-ancaman; diam diantara kamu, artinya dengan segala pemahaman, ingatan, hati nurani, perasaan, dan semuanya itu akan memelihara hati Anda. Hati yang mendua dalam menerima Firman, itu merupakan penyebab dari kegagalan dalam hidup. Hati nurani tidak dapat dipengaruhi oleh pengabaian kebenaran. Simpalah Firman-Nya di dalam hati dan Firman itu akan memelihara agar hati maupun hidup Anda tetap teguh dalam iman. "Taurat Allahnya ada di dalam hatinya, langkah-langkahnya tidak goyah" (Maz 37 : 11); jika seandainya langkah-langkahnya goyah, Firman akan menemukan kembali hati yang sesat. "Maka teringatlah Petrus akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya.....lalu ia pergi keluar dan menangis dengan sedihnya" (Matius 26 : 75). Kita tidak akan kehilangan hati kita kecuali bila hati kita tidak lagi terkesan oleh Firman-Nya yang kuasa.

 

Berusahalah selalu memeriksa hati hari ini dan untuk selanjutnya, Jagalah peliharalah, simpanlah Firman Tuhan disana, dan hati Anda tidak akan mudah menipu diri Anda. ( Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya? Yeremia 17 : 9)

 

 

  

-------oo000O000oo-------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar