Kamis, 25 November 2010

SS IV M7 2010

Oktober - Desember 2010

Pelajaran 7

Diterjemahkan Oleh : Daniel Saputra

 

:: Abyatar:  Sang Imam ::

 

Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib (1 Pet. 2:9).

 

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

         

Sabbath

6 Nopember

1 Samuel 22; 1 Kings 1:5–10; 2:1–26

Pendahuluan

Kecuali Kita Lupa

 

Ogan pertama kali menjadi perhatian Master Clan pada umur 15 tahun. Dia telah tinggal dalam kemiskinan dengan keluarganya ditempat yang paling terpencil. Tetapi dia luarbiasa pintarnya. Ayahnya yang buta huruf mengamati pikirannya yang tajam, bagaimana dia dapat mengingat semua nama tanaman di desanya dan semua cerita yang telah didengarnya. Ayahnya berharap suatu hari anggota Master Clan akan datang ke desa mereka dan mengenali potensi si Ogan. Dan itulah apa yang terjadi.

Sekarang Ogan adalah Guru Utama di Master Clan. Dia menjawab semua pertanyaan orang tentang ilmu pengetahuan, filosofi, literatur, dan hukum. Tetapi pemimpin Master Clan menjadi gundah. Dia tidak melihat Ogan berniat pulang ke desanya untuk jadi pengganti disana. Dan dia tidak dapat menyarankan kepada Ogan akan hal ini. Jika dia melakukannya dia akan mengkompromikan sumpah jabatannya, dan kematian tidak terelakan.

 

Dapatkah Allah mengandalkanku?

 

Ogan, dalam satu atau lainnya mirip dengan Abyatar bukan hanya dia punya tanggung jawab kepada dirinya sendiri tetapi juga kepada tugasnya.  Abyatar "melarikan diri dan bergabung dengan Daud".  Daud meyakinkan dia untuk "Tinggallah bersamaku jangan takut . .  .  .  . kamu akan selamat bersamaku" (1 Sam 20:22, 23).  Kehadiran Abyatar punya pengaruh amat penting bagi Daud. Dia bertanya kepada Tuhan melalui imam.  Dan Tuhan menjawab YA. Dengan itu Daud mendapatkan kembali semua yang telah diambil musuh.

Abyatar punya pengalaman langsung dengan Allah. Dari sekian banyak imam yang disembelih Saul, hanya dia yang terlepas.  Dia mendapat kepastian ganda. Yang satu dari raja duniawi yang melarikan diri dan yang satunya dari Raja sorgawi.  Tapi pada akhirnya, dia tidak mendukung pemahkotaan Salomo, yang telah diangkat Allah sebagai raja berikut. Walaupun begitu nyawanya diampuni, karena jabatannya dan kesetiaan kepada Daud"1. Tetapi dia dicopot dari jabatan imam. 

Minggu ini kita akan belajar dari Abyatyar bahwa "Allah menuntut pelayanan kita.  Setiap orang punya tanggung jawab yang perlu dipikulnya dan kita melaksanakan tanggung jawab utama ini hanya apabila kita menerima tanggung jawab ini,  dan dengan setia dan penuh kesadaran melakukannya"2. Sementara anda belajar, tanyakan pada dirimu sendiri.  Sebagai orang Kristen apa peran ke imamatanku?  Dapatkah Allah mengandalkanku?

____________

1. Patriarchs and Prophets, p. 749.

2. Messages to Young People, p. 37.

 

Luan Debbie Hamilton-Bogues, London, United Kingdom

 


Minggu

7 Nopember

 

 

Logos

Panggilan

Keluaran. 28:6; 39:2–7;

1 Sam. 21:1–9; 22:6–23;

2 Sam. 15:13–29;

1 Raja 1:5–10; 2:1–26

 

 

Panggilan ke Imamatan (Ibr. 5:1)

 

Terjemahan langsung  k˘ehunnah (keimamatan) merujuk kepada jabatan atau fungsi imam.  Jabatan atau fungsi ini mempunyai objektik definitif.  Jadi, panggilan itu bukan untuk memberikan status, tapi untuk memenuhi tujuan khusus.  Dengan cara yang sama, seseorang tidak dipanggil menjadi imam atas dasar kepopuleran, kapasitas intelektual, atau kedekatannya dengan kekuasaan.  Tanggung jawab kita adalah melaksanakan kehendak Allah dalam membantu proses penebusan.  Terjemahan langsung Ibrani  kahan (imam) berarti "menjadi mediator dalam pelayanan keagamaan".  Karena itu imam harus menjadi wakil Allah, ditugaskan menjadi pengantara atas nama manusia.  Ibrani 5:1 menyatakan "Sebab setiap imam besar, yang dipilih dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah, supaya ia mempersembahkan persembahan dan korban karena dosa."  Melakukan kegiatan yang bertentangan kepada tujuan Illahi akan berakibat pada hal-hal serius.

 

tantangan yang dihadapi Abyatar tidak berbeda dengan tantangan yang kita hadapi saat ini

 

 

Panggilan menjadi Pengantara (Keluaran  20:19)

 

Presuposisi peranan imam dimengerti dengan amat baik melalui definisi dosa sebagai distorsi perintah kreatif Allah dan perusakan persekutuan antara Allah dan manusia (hubungan vertikal).  Tentu saja Allah dalam kemurahanNya merespon permasalahan dosa (kejahatan) dengan memberikan jabatan keimamatan. Pada zaman perjanjian lama, imam besar akan melakukan korban penebusan kepada Allah atas nama manusia.  Dia adalah perwakilan umat kepada Allah dan perwakilan Allah kepada manusia. Keluaran 20:19 menyatakan "Engkaulah berbicara dengan kami, maka kami akan mendengarkan; tetapi janganlah Allah berbicara dengan kami, nanti kami mati."

.  Hal ini mengilustrasikan gravitasi kejahatan dan kebutuhan akan seorang mediator.

 

Regulasi Panggilan (Kel. 28:6)

 

Keimamatan dicirikan dengan berbagai atuan rinci. Imam besar dan pembantunya disyaratkan mengenakan pakaian menurut spesifikasi tertentu agar dapat memantulkan konsep kesucian.

 

Panggilan Abyatar (1 Raja 1:5–10; 2:27; 1 Tawarikh. 15:11)

 

Selama masa pemerintahan Daud, Abyatar diangkat jadi besar. Dia menunjukkan kesetiaan kepada Daud, yang ditunjukkannya pada waktu dia membawa tabut perjanjian dan ikut serta dalam kesulitan raja (1 Raja 2:26).  Pada waktu dia melakukan apa yang baik dalam pandangan Allah, dia dilindungiNYA, dan jabatan keimamatannya dipertahankan.  Buku Satu Samuel 22:17-20 menunujukkan Saul telah bertekad untuk membunuh seluruh imam Allah, tapi Abyatar adalah satu-satunya yang lolos.  Hal ini menunjukkan perlindungan Allah kepada nyawa Abyatar. Sayangnya, Abyatar terpengaruh kepada tingkah laku jahat dan menyetujui pengangkatan Adoniyah sebagai raja. Pada waktu raja Salomo mendengar ini dia memecat Abyatar sebagai imam. Hal ini secara jelas menunjukan bagaimana pilihan yang salah dapat mendiskualifikasi seseorang menjadi anggota imam.

Secara prinsip, tantangan yang dihadapi Abyatar tidak berbeda dengan tantangan yang kita hadapi saat ini. Mungkin risiko untuk berdiri tegak bagi yang benar dan kehilangan teman-teman terlampau berat bagi Abyatar, atau mungkin kekurangan komitmen dalam hubungan dengan Allah membuat dia rentan terhadap setan

 

Inti Panggilan (2 Kor. 3:18; 1 Pet. 2:9)

 

Saat sekarang, kita adalah anggota keimamatan seperti diterangkan dalam 1 Pet 2:9. Bagaimana dan kenapa demikian? Pada saat Kristus menjadi imam besar kita di Bait Suci sorgawi, keimamatan Lewi berakhir dan gereja Kristus menjadi “imamat yang rajani” (1 Pet. 2:5).  Sebagai anggota keimamatan yang baru, setiap orang Kristen haruslah “memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib (ayat 9).  Setiap anggota geraja juga mempunyai tanggung jawab melayani “orang lain dalam nama Allah”1

Sebagai tambahan memuji Allah dan melayani orang lain, kita juga mesti “Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh” (2 Kor. 3:18).  Sementara kita berpegang pada Kristus melalui pelajaran Alkitab, berdoa, dan meditasi, dan seterusnya, kita akan memantulkan karakterNYA dalam hidup kita.2   Frase “muka tidak terselubung” menunjukan perobahan sedang berlangsung.  Fakta bahwa transformasi itu “datang dari Tuhan, yang adalah Roh” menunjukkan bahwa transformasi kita adalah sebagai hadirnya Roh Kudus dalam hati kita3  (lihat Yehezkiel 36:26).  Perubahan hidup kita memperkuat kita untuk menjadi imam dan memenuhi tugas-tugas kita.

 

REAKSI

1.  Pertimbangkan pelarian Abyatar.  Tindakan apa yang mesti diambilnya?

2.  Apa implikasi membuat pilihan yang salah?

3. Sebagai orang Kristen, teladan apa yang mesti ditetapkan bagu umat percaya dan untuk mereka yang kita kenal dan tidak percaya?

____________

1. Seventh-day Adventists Believe, second ed., Ministerial Association, General Conference of Seventh-day Adventists (Nampa, Idaho: Pacific Press®, 2005), p. 172.

2. The SDA Bible Commentary, vol. 6, p. 851.

3. Ibid.

 

Rory Mendez, London, United Kingdom


Senin

8 Nopember

Kesaksian

Dorong Dirimu Sendiri: Carilah Allah Kem bali

I Raja 1:5—10; 2:1—26

 

Walaupun Abyatar tidak berpihak kepada Salomo sebagai pewaris takhta yang dipilih Allah, Allah melepaskan nyawanya “sebagai penghormatan kepada jabatan dan kesetiaannya kepada Daud; tetapi dia mesti turun jabatan sebagai imam besar, yang diteruskan kepada garis Zadok.’1  Sama seperti semua hamba Allah sebelum kita, kita juga membuat kesalahan.  Adalah cukup nyaman mengetahui bahwa dalam kasus Abyatar, sementara kita mesti menghadapi konsekuensinya, Allah memberikan kita kesempatan kedua.  Sama seperti, pada waktu Abram berbohong tentang Sarai sebagai istrinya, Allah masih menepati janjiNYA kepadanya dengan menjadikannya suatu bangsa yang besar.  Pernahkan anda menentang Allah?  Biarlah teladan ini mendorong kita untuk datang kembali padaNYA.

 

Ada sedikit Abyatar didalam kita

 

Allah dapat dan akan merobah hidupmu jika anda mengizinkanNYA.  Yakub adalah pencuri hak kesulungan, tetapi Allah merobah namanya dari “Si Penipu” menjadi “Israel” yang berarti “dia yang bergumul dengan Allah”.  Ada sedikit Abyatar didalam kita.  Jadi agar nama kita diobahkan dan mendapatkan kemenangan, dengan hati yang patah dan hancur, kita mesti mencari Allah dalam kesulitan kita (lihat Mazmur 51:17).

“Dari [Mazmur 51] kita boleh belajar jalan apa yang mesti diikuti jika kita menyimpang dari Tuhan . . . . . .Daud mengakui dosanya dan merendahkan hatinya, menyatakan Allah sebagai adil dalam segala yang dilakukanNYA.”2

“Seorang manusia bersalah dengan mencederai sesama manusia, tetapi kesalahan utama adalah dosa terhadap Tuhan , dan pengaruh sijahat adalah teladan bagi orang lain.  Anak yang Allah tulus tidak akan menganggap enteng akan persyaratanNYA.”3

“Tidaklah amat bagi kita untuk menutup mata dan mengeraskan hati nurani, sehingga kita tidak melihat atau menyadari dosa-dosa kita.  Kita perlu mengingat perintah yang telah kita punyai dalam hal karakter pembenci dosa agar kita dapat bertobat dan mengakui dosa-dosa kita.”4

 

REAKSI

1. Apa yang dapat anda lakukan untuk menghindari lobang yang tempat hamba Allah lain telah jatuh?

2. Bagaimana anda mendorong mereka yang telah jatuh?

3. Apakah ada dosa yang membuat anda perlu bertobat dan mengakuinya?  Apa yang anda tunggu?  Kenapa tidak melakukannya sekarang?

____________

1. Patriarchs and Prophets, p. 749.

2. Ellen G. White Comments, The SDA Bible Commentary, vol. 3, p. 1147.

3. Ibid.

4. Ibid.

 

Carlington A. Clarke, London, United Kingdom


Selasa

9 Nopember

Bukti

Hidupkan Nama

Lukas 12:48;

1 Pet. 2:9

 

Nama Abyatar berarti “bapa yang berkelimpahan” atau “bapa yang amat dikenal”.  Apakah dia sudah menghidupkan namanya?  Nama depanku berarti “orang yang menghargai masa lalunya.”  Saya juga punya nama lain—Kristen—yang berarti “pengikut Kristus”.  Saya berusaha menghidupkan kedua nama itu.  Tetapi, pelajaran minggu ini mengajarkanku bahwa adalah lebih penting untuk menghidupkan nama Kristen.

Pada waktu saya menerima Kristus, Dia berkata kepadaku, engkau adalah umat pilihan, imamat rajani, anda adalah milik Allah, agar engkau memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib (1 Pet. 2:9 parafrase).  Ya, saya adalah milik Allah.  Karenanya, lebih banyak lagi diminta dariku, karena lebih banyak telah diberikan kepadaku.

 

Apakah anda menghidupkan namamu sebagai orang Kristen?

 

Apa yang telah diberikan kepadaku, tanyamu?  Apakah Bapa amat dikenal dalam hidupmu?  “Merupakan kehormatan pelayan Kristus bahwa kita menjadi umat khususNYA.  Mereka adalah umat yang diambilnya, pilihan, diperhatikan, dan disukai.  Ke empat hal ini tidaklah alami bagi mereka; karena kondisi awal mereka adalah kondisi kegelapan, tetapi mereka secara efektif telah dipanggil keluar dari kegelapan kepada terang yang ajaib, kesukaan, kegembiraan, dan kesejahteraan, dengan tujuan dan pandangan ini, bahwa mereka mesti pantulkan, melalui kata-kata dan tindakan,  sifat pujian dari dia yang telah memanggil mereka.”1

Apakah anda menghidupkan namamu sebagai orang Kristen?  “Serahkanlah dirimu kepada Allah pada waktu pagi; jadikan ini sebagai tugas pertamamu.  Biarlah doamu menjadi, “Ambilah aku, ya Tuhan, seutuhnya milikMu.  Kuletakan semua rencanaku di kakiMu.  Gunakan aku hari ini dalam pelayananMu.  Peganglah aku, dan biar semua pekerjaanku dilakukan dalamMu.”  Ini adalah masalah harian.  Setiap pagi serahkan dirimu sendiri kepada Allah untuk hari itu.  Serahkan semua rencanamu kepadaNYA, untuk dibawa atau diserahkan sesuai dengan petunjuk yang diberikanNYA.  Jadi hari demi hari engkau boleh memberikan hidupmu kedalam tangan Allah, dan juga hidupmu akan dibentuk lebih dan lebih lagi sesuai dengan kehidupan Kristus.”2

Serahkan hidupmu ditanganNYA—Hiduplah sesuai namamu!

____________

1. Matthew Henry Commentary on 1 Peter 2, Blue Letter Bible, http://biblebrowser.com/1_peter /2-9.htm (accessed October 28, 2009).

2. Steps to Christ, p. 70.

 

Sanjo Jeffrey, London, United Kingdom


Rabu

10 Nopember

 

Matt. 5:21–48

Bagaimana

Dipersiapkan Untuk  Kegunaan Kudus

 

Kita bisa berdebat tentang apakah Abyatar dipersiapkan untuk menjadi imam besar.  Tetapi, kita juga mesti bertanya kepada diri sendiri apakah kita juga dipersiapkan untuk menjadi anak-anak Allah.  Dibawah terdapat beberapa cara kita dapat dipersiapkan melakukan apa yang dimintaNYA:

Ikuti pedoman Allah yang diberikan dalam FirmanNYA (2 Tim. 3:16, 17).  Apabila kita menjadi orang Kristen, kita tidak dapat tinggal diam.  Melalui kehadiran Roh Kudus, kita diobahkan kedalam rupa Pencipta kita.  Pelajari Firman Allah dan menerapkan dalam hidup kita merupakan langkah penting untuk perubahan itu.

 

Tetapkan pandanganmu hanya kepada Yesus.  Dengan berpegang kepadaNya, kita akan diubahkan

 

Bersedia untuk berubah (Yehez. 36:22-28).  Sebagai umat Allah, kita perlu menyadari bahwa ada standar yang mesti kita capai untuk dianggap sempurna oleh Yesus Tuhan kita.  Kesempurnaan hanya datang dari Allah, tetapi kita mesti bersiap untuk menerimanya dari Tuhan.

Sadari bahwa hanya Allah yang dapat membuat kita sempurna (Maz. 18:32; 1 Tes. 5:23).    Kita kadangkala tidak mampu mencerna secara cepat kehendakNYA bagi hidup kita;  tetapi jika kita mau, Dia akan menuntun langkah kita sementara kita berjalan denganNYA dan mengizinkan Dia memimpin.  Adalah penting untuk mengingat bahwa proses ini berlangsung seumur hidup.

Percayai Dia (Mazmur 91:2; Amsal 3:5,6).  Kita diberi kepastian akan perlindunganNYA jika kita mau melakukannya.

Percaya anda dapat melakukan segala sesuatu melalui Kristus yang menguatkanmu (Fil. 4:13).  Disini penting untuk mengingat bahwa dengan kuasa kita sendiri kita tak dapat berbuat apa-apa (Yoh. 15:5).

Hargai panggilan yang dari atas yaitu dari Yesus Kristus Tuhan dan Juruselamat kita (2 Tes. 1:11).  Jangan tiru Abyatar.  Dia hanya mengikut Allah hanya untuk satu musim saja.  Setelah kesetiaannya pada masa mudanya, dia bertentangan dengan yang diurapi Allah.  Tetapkan pandanganmu hanya kepada Yesus.  Dengan berpegang kepadaNya, kita akan diubahkan (2 Kor. 3:18 KJV).

 

REAKSI

1. Bagaimana Matius 5:21-47 bentuk kesempurnaan yang dikatakan Yesus?

2. Bagaimana bentuk kesempurnaan ini mempersiapkan kita untuk kegunaan suci?

3. Definisikan peranan Roh Kudus dalam penyempurnaan kita.

4. Dengan apa anda bergumul saat ini?  Bagaiman langkah yang dituliskan dalam pelajaran hari ini membantumu dengan pergumulan ini?

 

Howard Kelly, London, United Kingdom


Kamis

11 Nopember

 

Pendapat

Jika Kamu Mau Jadi Superstar

2 Sam. 15:13–29;

 Matt. 20:20–28;

Mark 12:41–44

 

Saya selalu ingin jadi superstar.  Saya rasa, dalam lubuk hati, kita semua ingin menjadi seseorang.  Tetapi, “Akan ada selalu orang yang lebih besar dan lebih kecil darimu.”*  Jadi yang terbaik adalah menjadi apa yang Allah inginkan.  Tidak semua orang dapat jadi pahlawan super; karena kalau begitu tidak ada lagi orang biasa yang perlu diselamatkan.

Kita dapat mengatakan bahwa janda yang disebutkan dalam Markus 12 adalah bukan siapa-siapa.  Bahkan kita tidak tahu namanya, dan panya hanya tersisa uang dua keping.  Tetapi dia memberikan keduanya kepada Allah.  Dia menjadi bintang dalam cerita Yesus, dan orang terus menerus belajar akan pelajaran yang besar darinya.

 

Tidak semua orang dapat jadi pahlawan super; karena kalau begitu tidak ada lagi orang biasa yang perlu diselamatkan.

 

Kemudian Aybatar.  Dia adalah imam yang melayani pada zaman Raja Daud.  Dia mempersembahkan korban atas namanya dan membantu raja mengembalikan tabut Allah ke Yerusalem (2 Sam 15:24).  Tidak banyak yang kita dengar tentang dia, tetapi sama seperti teka-teki jigsaw, apakah kita menjadi potongan besar atau kecil, kita semuanya diperlukan untuk membuat teka-teki itu menjadi lengkap.

Ibu Yakobus dan Yohanes ingin anak-anaknya jadi superstar.  Dia memohon kepada Yesus untuk mengizinkan mereka duduk disamping takhtanya dalam kerajaanNYA (Mat. 20:21).  Tetapi, melalui dia, Yesus mengingatkan kita untuk menimbang apakah kita mampu menangani apa yang kita minta, dan jika kita ingin menjadi yang pertama, kita mesti rela menjadi yang terakhir (ayat 22, 27).

Dalam realitasnya, Allah mensyaratkan semua jenis orang untuk memenuhi rencana kosmikNYA yang luarbiasa.  Ini adalah rencana yang jauh lebih besar dari semua kita, jadi Dia membutuhkan orang yang besar, kecil, kaya, miskin, untuk melaksanakan kehendakNYA.  Dia tahu apa yang dikerjakanNYA.  Kuasa Allah dibuat sempurna dalam kelemahan kita (2 Kor. 12:9).  Memang benar, kuasa Allah menjadi sempurna pada orang-orang dibelakang layar.

Jadi, kamu mau jadi superstar?  Anda sudah jadi salah satunya!  Allah amat sangat mengasihimu.  Dia adalah Raja, dan engkau adalah anakNYA (1 Yoh. 3:1)!

 

REAKSI

Bagaimana perasaanmu pada saat melihat perbedaan bagaimana orang yang berbeda latar belakang sosial ekonomi dan statusnya diperlakukan berbeda dalam dunia ini?  Bagaimana pendapatmu Yesus akan melihat hal ini?

____________

*Max Ehrmann, Desiderata (1920), http://www.fleurdelis.com/desiderata.htm (accessed September 9, 2009).

 

Cheryl Stewart, London, United Kingdom


Jum’at

12 Nopember

Eksplorasi

Kelimpahan Rohani

Amsal. 14:12

 

SIMPULKAN

         Pada saat Raja Saul mulai membantai imam Allah, berpihak kepada raja Daud dalam pelarian merupakan pilihan yang mudah.  Pada akhirnya, kepada siapa lagi Abyatar dapat meminta perlindungan dan dukungan selain kepada kelompok pelarian gerilya Daud?  Berpuluh tahun kedepan, Abyatar membuktikan dirinya merupakan hamba Allah dan raja yang setia, tetapi dukungannya kepada putra Daud yang memberontak si Adoniyah mencemari catatannya.  Apa yang mencetus kekeliruan dalam keputusan itu?  Walaupun kita tidak tahu secara pasti, kita tahu masalah apa yang berputar disekeliling masa akhir takhta Daud—kesombongan dan ketamakan di pihak raja, diikuti kesombongan dan ketamakan di sisi putra-putranya.  Abyatar merasa pasti dia membuat pilihan yang tepat, tetapi dia menunjukan kekurang sabaran akan tuntunan Allah.

 

PERTIMBANGKAN

         Hubungi pimpinan di gerejamu dan sampaikan kepada orang itu bahwa anda berdoa baginya—dan jika diperlukan, juga bantuanmu.

         Telitilah tugas-tugas keimamatan dibawah hukum Musa.  Lihat contohnya di Keluaran 28—30 dan Bilangan 18

         Renungkan orang-orang yang anda kenal hidup dengan integritas, walaupun beberapa kali mempunyai kesempatan untuk berkompromi.

         Periksa posisi politikmu sendiri.  Apakah anda condong pada sesuatu atau yang lainnya karena anda telah mendapat pertimbangan dari berbagai pihak akan masalah tertentu?  Atau pandanganmu terutama karena emosi dan kekuranganmu?

         Buatlah sketsa ilustrasi bagaimana anda menggambarkan Abyatar sebagai orang muda yang bergabung dengan Daud, dan bertahun-tahun kemudian sementara dia kehilangan posisinya karena mendukung Adoniyah.

         Tulis catatan harian bagaiman Allah telah menuntun dan melindungimu, bahkan pada saat-saat ada hal yang dapat menjatuhkanmu.

 

HUBUNGKAN

Patriarchs and Prophets, pp. 746–755; Education, pp. 51–70.

Larry Lichtenwalter, Well-Driven Nails: Purpose and Perspective for a Final Generation (Hagerstown, Md.: Review and Herald®, 1999).

 

 

Tompaul Wheeler, Nashville, Tennessee, U.S.A.

 


Renungan :

 

MENYEJAJARKAN LANGKAH DENGAN ALLAH

 

Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh. Galatia 5:25

 

 

Pernahkah Anda menggenggam tangan seseorang saat Anda berjalan bersama-sama? Anda pasti melihat betapa pentingnya untuk menjaga langkah yang sama. Anda tidak bisa berjalan terlalu cepat atau terlalu lambat, paling tidak tanpa membuat genggaman Anda terlepas.

 

Itulah yang dikatakan oleh Galatia 5:25 ketika berbicara tentang "berjalan (hidup) di dalam Roh. "New International Version menangkap makna asli dalam bahasa Yunani dari kata berjalan disini: "Karena kita hidup di dalam Roh, mari kita menjaga agar langkah kita tetap sejalan dengan Roh." kata yang disorot disini adalah "menjaga langkah agar tetap sejalan."

 

Jika Anda tidak menuruti dorongan daging Anda untuk mengikuti langkah Anda sendiri, Anda akan merasakan bimbingan Roh Kudus langkah demi langkah. Saat Anda melangkah selaras dengan Roh Kudus, buah dari relasi ini tampak nyata. Masuk akal jika buah Roh adalah topik dari ayat-ayat selanjutnya dalam Galatia 5

 

Berapa banyak buah-buah ini yang Anda lihat di dalam sikap dan tingkah laku Anda -kasih, sukacita, kesabaran, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, dan penguasaan diri? Ini benar-benar daftar yang panjang. Saat Anda merenungkan sifat-sifat ini, ingat bahwa semua ini bukanlah hasil dari sebuah keputusan sifat-sifat ini, ingat bahwa semua ini bukanlah hasil dari sebuah keputusan untuk berusaha lebih keras. Buah Roh adalah hasil dari kehidupan bersama Alah, suatu relasi pribadi bersama dia. Saat Anda menyejajarkan langkah dengan Dia, ia menjaga agar Anda tetap berada di jalur yang benar.

 

  

-------oo000O000oo-------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar