Jumat, 26 November 2010

SS II M10 2010

Pelajaran 10

Diterjemahkan Oleh:  Ferdinand Deda

Editor: Daniel Saputra dan Yonata Bastian

April - Juni 2010

 

INTEGRITAS :

Keutuhan dan Kesucian

 

  “dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu, sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kit” (Titus 2: 7, 8)

   

Sabbath

29 MEI

 

Kejadian 39:9

Pendahuluan

Bagaimana saya dapat berdosa melawan Allah?

 

            Saya bertumbuh di lingkungan dimana mencuri adalah bagian dari kehidupan. Semakin banyak mencuri berarti kita dianggap semakin pintar. Namun saya dapati bahwa cepat atau lambat semuanya akan terbuka dan orang akan tahu siapa kita sebenarnya. Ada yang menganggap bahwa mereka tidak akan pernah tertangkap, tapi yang terjadi malah sebaliknya.

 

“Saya hanya meralat akun-akun itu,” jawabnya.

 

            Saya ingat seorang teknisi farmasi yang adalah seorang siswa di sebuah universitas swasta. Dia sepertinya mempunyai uang yang berlimpah. Suatu hari, rekan kerjanya menanyakan darimana dia mendapatkan uang yang banyak itu, karena rekannya mencurigainya telah mencuri uang perusahaan. Teknisi tersebut berkata bahwa ibunya yang telah memberinya uang, tetapi rekannya tidak mempercayai hal itu. Suatu hari rekan kerjanya melihat bahwa dia menjual obat tetapi tidak mencatat penjualan tersebut, namun dia malah memasukkan uang ke kantongnya sendiri. Akhirnya dia dipecat. Dia membenarkan tindakannya dengan berkata bahwa seharusnya dia dibayar lebih. “Saya hanya meralat akun-akun itu”, jawabnya.

            Keteguhan, moralitas dan spiritualitas semuanya berpusat di otak bagian depan. * Jadi memiliki otak yang sehat akan membantu kita dalam membina hubungan yang lebih baik dengan Tuhan. Kita harus berhati-hati terhadap gaya hidup kita, karena gaya hidup kita akan mempengaruhi otak bagian depan kita. Banyak hal yang bisa mempengaruhi akvititas otak bagian depan. Diantaranya adalah makanan, olahraga, televisi, game komputer, jenis buku yang dibaca dan film yang ditonton, dan juga musik pilihan kita.

            Apabila kau masih bergumul dengan integritasmu- mencoba hidup sesuai dengan kepercayaanmu- cobalah pola makan yang lebih menyehatkan. Ingat makananmu menentukan siapa dirimu sebenarnya! Pelajarilah contoh nabi Daniel yang memutuskan untuk tetap setia kepada Allah dan tidak memakan makanan raja. Hasilnya, dia didapati sepuluh kali lebih bijak daripada mereka yang memakan makanan raja. (Dan. 1:15-20). Bisa juga dilihat contoh Yusuf, yang menganggap bahwa dalam keadaan apapun, integritas adalah hal yang sangat penting dalam hubungannya dengan Allah.

            Minggu ini, semoga kau terinspirasi untuk merawat tubuh dan jiwamu pada saat kau mempelajari tentang hubungan antara integritas dengan kesehatan, keutuhan dan kesucian,

 REAKSI:

            Apa yang membuat Daniel dan Yusuf tetap kuat untuk berpegang pada kepercayaan mereka, walaupun itu membahayakan hidup mereka?

____________

*  Dr. Neil Nedley. Renewing the Mind: The Frontal Lobe. http://neilnedleymd .revivevideo. com/index. htm#msg04 (diakses pada 9 Maret 2009).

 Andres Saenz, Alamosa, Colorado, U.S.A.

 

 

Minggu

30 MEI

 

Efesus 3: 14-21

Bukti

Integritas adalah Kesehatan Tubuh Saya

              “Integritas terwujud melalui konsistensi tindakan, nilai, metode, penilaian dan prinsip.”1 Berdasarkan definisi ini, Robin Hood memiliki integritas. Dia mencuri dari orang kaya dan memberikan kepada orang yang membutuhkan, karena dia ingin menolong para orang miskin.Tindakannya konsisten dengan nilai-nilai yang dimilikinya. Tetapi apakah tindakannya berpusat pada Kristus? Sebagai pengikut Kristus, kita seharusnya terdorong untuk bertindak dengan nilai Kristus daripada mengikuti nilai seseorang seperti Robin Hood.

 Bagaimana jika kita memutuskan untuk berkompromi untuk bertindak tidak sesuai kepercayaan kita?

             Integritas pribadi memproduksi hormon positif dalam tubuh kita sehingga kita dapat menikmati kebahagiaan dan kesehatan. Tapi bagaimana kalau kita tidak memiliki sifat-sifat yang dikehendaki? Bagaimana jika kita memutuskan untuk berkompromi untuk bertindak tidak sesuai kepercayaan kita? Hasilnya adalah stress.

            Selama beberapa dekade terakhir, pengobatan telah menemukan bahwa beberapa masalah kesehatan dan penyakit semakin parah jika seseorang menderita stress yang tidak terpecahkan. Dr. Neil Nedley telah berusaha mengumpulkan daftar penyakit itu dari literatur kesehatan. Berikut ini adalah daftarnya: kanker, asma, beragam penyakit, hipertensi dan penyakit kardiovaskular, kecemasan, jerawat, maag, gastroesphageal reflux (GERD), psoriasis, pilek, dan infeksi saluran pernapasan, influenza, diabetes, TBC, dan rematik. 2   

            Tujuan akhir dari kesehatan mental kita adalah untuk “dipenuhi dengan kepenuhan dari Allah”(Ef. 3:19 ). Integritas kita harus sama dengan teladan integritas Kristus selama Dia hidup di dunia ini.”Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang member kekuatan kepadaku” (Filipi 4:13 ). Jadi apa sebenarnya sistem nilai Allah? Dia telah menjabarkannya dalam Keluaran 20, Galatia 5:22,23, dan 1 Yohanes 3.

 REAKSI

1.      Coba renungkan kehidupanmu kini. Apakah itu menunjukkan integritasmu?

2.      Apakah sistem nilaimu sekarang sama dengan sistem nilai Kristus atau Robin Hood?

3.      Area manakah dalam kehidupanmu yang bertentangan dengan sistem nilaimu?

4.      Bagaimana caranya menyelesaikan konflik di area tersebut?

5.      Dengan mengesampingkan pengaruh aspek fisik terhadap kesehatan fisik,  bagaimanakah kesehatanmu bisa terganggu karena kurangnya integritas dirimu?

___________

1. Integrity. http://en.wikipedia .org/wiki/ Integrity (accessed March 9, 2006).

2. Dr. Neil Nedley, Proof Positive: How to Reliably Combat Disease and Achieve Optimal Health Through Nutrition and Lifestyle (Ardmore: Okl.: Nedley Publishing, 1988), p. 333.

 Bonnie Head, Alamosa, Colorado, U.S.A.


Senin

31 MEI

Logos

Apakah hidupmu selaras dengan hidupNYA?

Kej. 39:6–12; 1 Sam. 24:1–10; Dan. 6:1–10; Mat. 4:1–11; Rom. 1:25–27; Efe. 3:14–21

             Definisi mendasar dari integritas adalah: tindakanmu sama dengan perkataanmu. Dan integritas alkitabiah adalah ketika jalanmu sesuai dengan firman Allah, ketika seluruh hidupmu sesuai dengan kehendak-Nya dan jalan-Nya. Mari kita lihat beberapa orang dalam Alkitab yang berkenan di hati Bapa.

 Menyelaraskan Peran Kita (Kej. 39:6–12)

            Yusuf memiliki dua peran mendasar. Dia adalah anak Allah dan kepala rumah tangga Potifar. Karena perannya selaras dengan kesetiaannya, pertama kepada Allah dan kedua kepada kemanusiaan, dia berhasil menolak penggodaan seksual dari isteri Potifar.

 Apa yang dapat kita lakukan saat integritas kita runtuh

             Tetapi ada yang bisa membantah, “Nah itu akibatnya integritas! Dia masuk penjara!” Dalam jangka pendek, integritas memang sulit dilakoni. Namun, dalam jangka panjang kita tidak  akan pernah sesali menempatkan Allah sebagai yang utama. Pada akhirnya, Yusuf berhasil menjadi tangan kanan Firaun (lihat Kejadian 40 dan 41). Pada akhirnya, dia menjadi bapanya dan sanak-saudaranya.

 

Menyelaraskan Kebencian Kita (1 Sam. 24:1–10)

            Dalam kitab Roma tertulis: “

12:19 Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman. (Roma 12:19).  Daud menunjukkan integritasnya ketika dia menolak untuk mendendam terhadap Saul, yang berniat membunuhnya, dan menuntun Daud kepada balas dendam pribadi.

            Seberapa sering kita berupaya untuk balas dendam, hanya untuk mendapati bahwa kita semakin sakit hati? Percaya atau tidak, beberapa dari kita pernah diancam, disiksa, diperkosa, dilecehkan atau dituduhkan tuduhan palsu. Tetapi, sisi gelapnya balas dendam dan membalas perbuatan tersebut mengakibatkan kita terjebak dalam kemarahan, kebencian, dan tidak memaafkan. Sebaliknya, integritas alkitabiah adalah ketika kita mencintai musuh kita dan berdoa bagi mereka yang menyiksa kita, menyerahkan mereka dalam tangan Allah dan membiarkan-Nya menjadi pembela kita.

 Menyelaraskan Penyembahan Kita (Dan. 6:1–10)

            Seperti Daud, Daniel mempercayai Allah sebagai Pembelanya.. Namanya sendiri berarti, “Allah adalah Hakimku”. Dan melalui pengalaman hidupnya dia mengerti keadilan, perlindungan, dan penyediaan Allah (Daniel 1, 2, 5), Daniel menjadi radikal dalam penyembahannya kepada Allah. Kita dihadapkan dengan ancaman dilemparkan kepada singa-singa, dia tetap menyembah Allah karena sepanjang hidupnya dia percaya kepada Allah sebagai pembelanya.

            Sebagai umat Tuhan, kita dipanggil untuk mengabarkan pekabaran ini: : "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman- Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air." (Wahyu 14:7).  Seperti Daud dan Daniel, kita menyembah Allah karena Dia-lah Hakim kita. Dan tidak peduli apapun kata orang lain, cara hidup kita harus menjadi cara penyembahan kita terhadap Allah.

 Menyelaraskan Identitas Kita

            Penyembahan adalah cara hidup Yesus. Alasan mengapa dia menyembah dengan penuh integritas adalah karena identitasnya selaras dengan Firman Bapa-Nya. Pada saat pembaptisan- Nya, Bapa berfirman “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan” (Mat. 3:17, NASB). Dan ketika dia dicobai oleh Setan untuk mengubah batu menjadi roti, Dia berfirman” “MANUSIA HIDUP BUKAN DARI ROTI SAJA, TETAPI DARI FIRMAN YANG KELUAR DARI MULUT ALLAH” (Mat. 4:4)

            Dengan kata lain, Satan berkata: “Apabila Engkau Anak Allah, buktikanlah dengan mengubah batu-batu ini menjadi roti”. Tetap Kristus paham bahwa identitas kita tidak ditentukan oleh apa yang kita lakukan, tetapi oleh apa yang telah Allah lakukan, oleh apa yang Allah firmankan. Dan Allah berfirman bahwa di dalam Kristus, kita adalah kesayangan-Nya!

            Ketika langit terbuka untuk manusia dan Allah berfirman “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan”. Perkataan tersebut ditujukan juga kepada kita. Hasilnya, doa-doa kita dalam iman kepada Yesus, yang telah mati ganti kita, diterima oleh Bapa..1

 Ketidakselarasan (Rom. 1:26, 27)

            Kitab Roma melukiskan gambaran orang yang mengalami keruntuhan integritas-orang yang telah kehilangan identitasnya. Mereka putus hubungan dengan Allah dan akibatnya putus hubungan juga dengan orang lain; menukar hubungan yang alami dengan hubungan yang tidak alami. Kegagalan mereka untuk mempercayai firman dan penyediaan Allah mengakibatkan kerusakan moral dan spiritual.

Menyeleraskan Doa Kita (Efe. 3:14–21)

            Apa yang dapat kita lakukan saat integritas kita runtuh? Doa Paulus dalam Efesus 3 adalah cara yang berkuasa untuk memperkuat integritas kita dan orang lain. Kita semakin dikuatkan pada saat kita berdoa untuk keutuhan hidup orang lain. Pada saat kita mendoakan mereka agar mengetahui “Kasih Allah yang melampau segala akal,” kasih Allah yang dalam semakin nyata dalam diri kita.

            “Kemuliaan Kristus yang tertinggi terhadap tahta mulianya sekarang adalah kemenangan campur tangan-Nya yang memenangkan…Tidak ada peran yang lebih sesuai dengan peran Kristus daripada menjadi rekan Allah sebagai yang utama dalam hati-Nya. Hanya dengan cara ini, gereja Kristus dapat menjadi kekuatan dan berkat yang lebih besar. Hanya dengan cara ini kita dapat mempercepat kedatangan Kerajaan Kristus dan mendatangkan kemuliaan bagi nama Yesus.”2

 REAKSI

            1. Bagian mana dalam hidupmu (peranan, kebencian, penyembahan, identitas atau doa) yang diminta Allah untuk diselaraskan dengan firman-Nya?

2. Siapa yang membutuhkan doa untuk kekuatan dan integritas kehidupan mereka?

____________

1. The Ellen G. White 1888 Materials, “Sabbath Talk” (1987), chap. 12, p. 124.

2. Wesley Dewel, Mighty Prevailing Prayer, (CITY, STATE: Publisher), p. 27.

 James G. Moon, La Jara, Colorado, U.S.A.


Selasa

1 Juni

Kesaksian

Teladan Integritas dan Pengaruh

Ams. 11:3

 

            Orangtuaku telah banyak berkorban untuk menolong orang lain. Saya telah bertumbuh dengan mengamati mereka dan menghargai nilai integritas mereka. Teladan mereka telah menanamkan kerinduan untuk menggunakan talenta dari Allah dengan cara terbaik untuk mendatangkan manfaat bagi orang lain.           

“Allah rindu agar kita menggunakan setiap kesempatan untuk persiapan pekerjaan-Nya. Dia mengharapkan kita berusaha sebaiknya dan hati kita tetap berkobar terhadap kesucian dan tanggung jawab pekerjaan itu.”1

            “Ketika kau kehilangan kesadaran integritasmu, jiwamu menjadi medan pertempuran Setan, kau menjadi ragu dan takut sehingga melumpuhkan energimu dan akan menjadi tawar hati”2 Review Psalm 25:21 and Ephesians 4:15.

 “Ketika kau kehilangan kesadaran integritasmu, jiwamu menjadi medan pertempuran Setan

             Suatu hal yang menarik adalah kita dinasehatkan untuk “memperhatikan kebutuhan kerohanian.”3 dari orang-orang miskin yang kita bantu. Kita harus menjumpai orang-orang dimana mereka berada, dan mendidik mereka, bukan dalam kesombongan, namun dalam pembangunan karakter. Hal-hal terbaik dalam hidup-kesederhanaan , kejujuran, kebenaran, kemurnian, integritas-tidak dapat diperjualbelikan. Allah telah menyediakan kesenangan yang baik yang dapat dinikmati oleh semua orang, baik dia miskin maupun kaya. Kita mendapat kesenangan saat menumbuhkan pikiran yang tulus dan tindakan yang tidak mementingkan diri sendiri. Kesenangan didapatkan melalui perkataan simpatik dan melakukan perbuatan baik.

            Melalui mereka yang melakukan pelayanan seperti di atas, cahaya Kristus bersinar menerangi kegelapan. “Integritas, penyangkalan diri, dan kerendahan hati seharusnya menjadi bagian kehidupan sehari-hari kita.”4

“Adalah penting untuk setia dalam perkara kecil, dengan demikian akan menumbuhkan integritas dalam tanggung jawab yang lebih besar. Hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari sering tidak dihiraukan, tetapi hal-hal kecil inilah yang membentuk karakter kita. Setiap kejadian dalam hidup kita adalah baik untuk kebaikan atau kejahatan. Pikiran harus dilatih oleh ujian setiap hari agar bisa menghadapi keadaan sulit. Dalam masa pencobaan dan kesusahan, kau harus teguh berdiri demi kebenaran, menghadapi setiap pengaruh yang menantang.”5

Beribu-ribu umat manusia sementara binasa. Ada pekerjaan besar yang harus dikerjakan. Apakah engkau melakukan yang terbaik untuk menolong?

 REAKSI

            1. Bagaiaman Integritas menjaga kita?

            2. Apakah kita hanya menunjukan integritas untuk menyenangkan orang lain atau melakukan kehendak Allah dari hati?

____________

1. The Ministry of Healing, p. 498.

2. Mind, Character, and Personality, vol. 1, p. 321.

3. The Ministry of Healing, p. 198.

4. Medical Ministry, p. 131.

5. Mind, Character, and Personality, vol. 1, 270.

Lani Tomagan-Willis, Pasay City, Philippines


Rabu

2 Juni

Bagaimana

Integritas: Menenun Karakter

Bil. 23:19 ; Maz. 20:7; Titus 2:7

 

            Kain dirajut pada alat tenun dengan benang, yang masuk dan keluar, dan akhirnya menghasilkan bahan kain yang indah. Sama halnya dengan karakter kita yang ditenun setiap hari, dengan karakter kita, dengan pikiran yang masuk dan keluar sepanjang hari. Mudah bagi kita untuk mencontek tugas makalah kita atau “berdusta putih” Kuncinya adalah memastikan bahwa pikiran kita tetap dalam keadaan murni. Bagaimana caranya kita mempertahankan integritas pikiran kita?

            Contoh tertinggi dari integritas adalah Allah. Bilangan 23:19 berkata, “Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal”  Untuk mencapai standar setinggi itu, kita harus berpatokan pada nilai-nilai Allah dengan kejujuran setiap hari, sepanjang hari, karena pikiran itu ditenun dalam pikiran kita, masuk dan keluar, sepanjang hari.

 Setiap respons terhadap pikiran setiap hari adalah pilihan kita

             Kedekatan  kita terhadap Allah adalah satu-satunya cara untuk mencapai integritas. Setan sedang berusaha untuk menyusup ke dalam proses pengambilan kita. Manusia harus selalu berusaha untuk jujur. Hal ini tidaklah mudah. Setiap respons terhadap pikiran setiap hari adalah pilihan kita. Hanya pimpinan Allah yang dapat menyanggupkan kita membuat keputusan yang tepat. Kita akan menjadi erat dengan Allah jika kita mempelajari firman Allah setiap hari.

            Percaya pada Allah untuk menuntunmu. Mazmur 20:8 berkata, “Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda, tetapi kita bermegah dalam nama TUHAN, Allah kita”. Apabila kita tetap berhubungan dengan Dia dalam dia, kita dapat mendengar dan mempercayai pimpinan-Nya. .

            Berdiri teguh ketika angin kejahatan menimpamu. Tekanan untuk mengambil keputusan yang salah akan selalu ada. Buktikanlah dirimu di hadapan Allah dan manusia. Titus 2:7 berkata, jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu”. “Seorang jujur, sesuai penilaian Allah, adalah orang dengan perwujudan integritas yang tak tergoyahkan.”1 “Integritas teguh bersinar seperti emas murni di tengah-tengah sampai dunia.”2

Berdiri teguh, sehingga pakaian karaktermu dirajut indah dengan integritas.

 REAKSI

            1. Bagaimana pandangan orang terhadap karaktermu?

            2. Kenapa integritas itu penting bagi Allah? Bagi dirimu? Bagi orang lain?

____________

1. Testimonies for the Church, vol. 4, p. 310.

2. Ibid.

 Kay Brock, Estes Park, Colorado, U.S.A.


Kamis

3 Juni

Efe. 3:16, 17

Pendapat

“Kekuatan bagi kemanusiaan”

 

Ayat hari ini menunjukkan Paulus meminta Allah bagi anggota gereja untuk menyerahkan kemanusiaan mereka kepada Roh Kudus agar Kristus dapat tinggal di dalam mereka. Bagaimana konsep kekuatan kemanusiaan itu dapat menjadi nyata dalam kehidupanmu? Akan saya ceritakan artinya dalam kehidupan saya.

            Apabila  manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.” (1 Sam 16:7), maka saya percaya bahwa Allah ingin saya memiliki keyakinan diri daripada penampilan luar yang saya usahakan tunjukkan kepada dunia-keyakinan diri yang akan menolong saya untuk melakukan hal benar walaupun tidak ada yang melihat. Bagi diriku hal ini berarti tidak menyerah kepada godaan untuk melihat pornografi di komputer saya, meninggalkna meja makan sebelum saya kebanyakan makan, menjaga terus komitmen pribadi saya dengan integritas terhadap perusahaan tempat saya bekerja, dan menunjukkan keramahan kepada mereka yang membutuhkan walaupun saya tidak cocok dengan mereka.

 “Bagaimana kau menjadi seseorang yang kau inginkan?

             Tetapi bagaimana mungkin kau atau saya mengharapkan untuk diubahkan menjadi seperti Kristus apabila kita mengabaikan masalah kemanusiaan kita? “Bagaimana kau menjadi seseorang yang kau inginkan? Kau mulai sekarang untuk mengikuti cara berpikir, mempelajari keahlian, dan mengembangkan sifat-sifat dari idolamu. Salah jika kita berangan-angan bahwa “suatu saat kita akan berada di puncak”namun tidak mengurus semua yang diperlukan hari ini agar siap menghadapi hari esok.”1 Adalah mudah bagi diriku untuk melihat karirku dan berpikir, Wow, hebat! Tetapi adalah lebih sulit untuk menjaga hubungan dengan Allah dalam hati kita, karena itu membutuhkan keputusan sulit dan komitmen. Namun komitmen seperti inilah yang diinginkan Allah. “Rencana untuk memulai dari luar dan kemudian memperbaiki yang di dalam akan selalu gagal. Rencana Allah bagimu adalah memulai dari dasar semua kesulitan, yaitu hatimu, dan hati kita akan menghasilkan prinsip-prinsip kebenaran, reformasi akan terjadi di luar dan di dalam diri kita.”2

Apakah kau yakin? Bergabunglah bersama saya! Serahkan dirimu untuk dikuatkan oleh Roh Kudus. Biarkanlah Allah memberikan hati yang tidak dapat diperjualbelikan, hati yang akan menjadi utuh dan suci, di hadapan Allah dan dirimu sendiri.

___________ _

1. John C. Maxwell, The 360 Degree Leader (Nashville, Tenn.: Thomas Nelson, Inc., 2005), p. 9.

2. Counsels on Diet and Foods, p. 35.

 Timothy J. Pellandini, Alamosa, Colorado, U.S.A.


Jum’at

4 Juni

Eksplorasi

Nilai Integritas alkitabiaH

Titus 2:7, 8

 SIMPULAN.

Allah menilai integritas. Memiliki integritas berarti tindakanmu sama dengan ucapanmu. Alkitab memiliki banyak contoh orang yang menunjukkan integritas alkitabiah sejati, orang yang menghidupkan kehidupan konsisten dengan Alkitab dan tuntunan Allah dalam hidup mereka. Mereka memilih untuk menggunakan cara Alla. Kita dapat mengembangkan dan mempertahankan integritas alkitabiah dengan mengikuti nilai-nilai Nya, menikmati waktu bersama-Nya, mempercayai- Nya dan tuntunan-Nya dalam kehidupan kita, dan berdiri teguh demi kepercayaan kita. Allah ingin membuat perubahan hidup kita dimulai dari dalam hati kita dan akan nyata dalam bentuk tindakan kita.

 PERTIMBANGKAN

 ■   Buatlah collage yang menunjukkan arti integritas bagi dirimu. Gunakan foto-foto dari majalah, koleksi pribadi, dan benda-benda kecil untuk menunjukkan maksudmu.

■   Berbicaralah dengan seseorang yang menurutmu menunjukkan integritas alkitabiah. Cari tahu kebiasaan dan tindakan yang menolong mereka mempertahankan sifat itu..

■   Tulislah suatu masa dalam hidupmu ketika integritasmu diuji dan apa hasil dari pencobaan itu.

■   Pelajarilah hidup Daniel dan daftarkanlah sifatnya yang menunjukkan integritas rohaninya. Kemudian, urutkanlah daftar ini berdasarkan tingkat kepentingannya.

■   Komitlah untuk mencoba “Menu Daniel” (Daniel 1) yang meliputi makanan mentah, kacang-kacangan (kalau kau tidak alergi), buah-buahan, dan sayur-sayuran. Setelah sepuluh hari, tentukanlah jika, sama seperti Daniel, kau merasa lebih baik secara fisik, spiritual dan mental

■   Pilihlah seseorang yang kau tahu akhir-akhir ini tidak menunjukkan integritas dank omit untuk mendoakan mereka secara teratur agar Roh Kudus dapat menjamah hati mereka agar merubah jalan mereka.

.HUBUNGKAN

The Sanctified Life, chapter 2.

Education, “Lives of Great Men.”

Institute for Creation Research. “Biblical Integrity,” Mark D. Rasche http://www.icr. org

/article/1773/ (accessed April 2, 2009 ).

 Chandler Riley, Laurel, Maryland, U.S.A.

 


Renungan :

 MEWUJUDKAN KEYAKINAN ANDA

 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Yohanes 10:10

 Petrus mengikuti teladan Yakobus dan memerintahkan kita untuk melawan musuh dengan tetap teguh di dalam iman kita. Surat Yakobus kepada gereja mula-mula ditulis lama sebelum surat Petrus. Di dalam suratnya itu, Yakobus menyapa orang-orang Kristen yang tinggal di luar Palestina dan mengalami penganiayaan.

 Penyebaran orang-orang percaya bangsa Yahudi di lakukan oleh pemerintah kerajaan Romawi dan merupakan suatu usaha untuk menghentikan kekuatan gereja perjanjian Baru yang semakin besar. Jauh dari tanah kelahiran mereka, dan seringnya jauh dari orang-orang yang mereka kasihi, orang-orang percaya bangsa Yahudi ini menghadapi berbagai macam pencobaan dan godaan. Warreb Wiersbe menyatakan: "Salah satu masalah utama di dalam gereja adalah kegagalan banyak orang untuk mewujudkan apa yang mereka yakini."

 Gagal untuk mewujudkan apa yang kita yakini adalah masalah besar. Itu juga adalah taktik setan yang utama. Agar musuh dapat mencapai tujuannya mematahkan semangat orang-orang percaya, ia harus terlebih darhulu memperoleh akses ke dalam kehidupan orang tersebut melalui dosa. dari sinilah ia dapat dengan mudah mendapati kita sedang lengah jika kita tidak selaras dengan Roh Allah.

 Yesus siap untku berperang bagi Anda. Namun demikian, jika Anda membiarkan musuh memperoleh akses ke dalam hidup Anda melalui dosa, Anda pasti menderita kekalahan.

 Yakobus memerintahkan kita untuk menolak godaan setan. Pakailah nama Yesus Kristus sebagai pertahanan yang kuat. Kemenangan datang saat Anda selamanya terhubung dengan sang Juruselamat.

-------oo000O000oo-------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar